23. Tegami

345 23 2
                                    

Back 2 u

Chapter 23. Tegami

NaruSasu Fanfic
NARUTO X SASUKE

○●○●

Sudah beberapa hari Naruto tinggal di rumah pantai keluarganya di Shikine-jima. Ia memperpanjang cutinya dari Kampus dengan alasan memulihkan kesehatan, walau sebenarnya tulang rusuknya yang retak sudah tidak terasa sesakit itu.

Dia juga bermaksud memulihkan hatinya. Meskipun setelah dipikir ulang, tempat ini bukan tempat yang cocok untuk memulihkannya dari rasa sakit. Terlalu banyak memori dan kenangan di sini. Tapi Naruto butuh tempat untuk dirinya menyendiri, dan tempat ini memberikan semua yang dibutuhkannya.

Hampir semua.

Yang paling dibutuhkannya tidak ada.

Sasuke.

Naruto butuh melihat Sasuke.

Mendengar suaranya.

Otak Naruto tidak bisa mengendalikan hatinya yang masih merindu.

Kapan dia akan mulai bisa menerima kalau Sasuke tidak akan pernah menjadi miliknya?

•••

Seperti kebiasaannya beberapa hari ini, di sore hari Naruto akan duduk di kursi panjang di teras belakang yang menghadap ke arah laut. Hari ini dia mencoba memejamkan mata sejenak. Rasa kantuk menyerangnya tiba-tiba.

Ini bukanlah musim liburan dan akhir pekan. Shikine-jima sedang sepi. Apalagi bagian pantai yang ini tidak terbuka untuk umum. Hanya suara ombak dan semilir angin yang terdengar.

Angin sepoi yang berhembus seakan mengelus rambutnya, membuat Naruto semakin mengantuk. Sambil menguap dipejamkannya matanya. Toh tidak ada yang perlu dikerjakan.

Dia sempat tertidur beberapa menit, saat suara mobil mendekat membangunkannya. Tapi Naruto tidak ambil pusing, masih berbaring di tempatnya. Dia berpikir mungkin pemilik vila sebelah, atau orang yang kebetulan lewat.

Naruto mencoba memejamkan matanya lagi. Kelihatannya dia tertidur lagi. Karena sekarang dia bermimpi Sasuke berdiri di depannya.

Naruto tersenyum kepada sosok yang dirindukannya itu. Tapi Sasuke di dalam mimpinya ini tidak tersenyum. Memandangnya dengan tatapan sedih.

"Naruto!" Bahkan suaranya sangat mirip dengan yang aslinya, membuat Naruto makin terbuai.

"Naruto? Bangunlah, kita perlu bicara." Sasuke mengguncang lengannya.

Naruto bisa merasakan tubuhnya ikut terguncang. Kenapa mimpi ini terasa begitu nyata?

"Naruto!" suara itu begitu keras dan jelas.

Naruto mengerjapkan matanya, mencoba menghilangkan rasa kantuk. Bayangan di depannya tidak jua menghilang.

Naruto mengerjapkan matanya lagi, kali ini karena tidak percaya.

Benarkah ini Sasuke yang ada di depannya?

Bukan hanya mimpi?

Bukan hanya bayangannya?

Sebelum bayangan itu hilang, Naruto merengkuhnya dalam pelukannya.

Bukan.

Ini bukan mimpi.

Ini bukan ilusi.

Yang ada dalam pelukannya sekarang ini nyata. Memiliki kulit, memiliki tulang, memiliki bentuk. Bernafas dan bernyawa.

Back 2 u | NaruSasu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang