22. Kekkonshiki

301 24 1
                                    

Back 2 u

Chapter 22. Kekkonshiki

NaruSasu Fanfic
NARUTO X SASUKE

○●○●

Naruto memandang barisan penumpang yang sudah mulai memasuki garbarata yang menghubungan bangunan airport ke badan pesawat. 20 menit lagi pesawatnya akan segera mengudara. Kelihatannya hanya dia sendirilah, penumpang di ruang tunggu itu yang belum berdiri. Dilihatnya ground staff Tokyo Air yang mulai memandanginya.

Di saat-saat terakhir Naruto berhasil mendapatkan tiket pesawat kembali ke Tokyo. Tak memiliki waktu yang banyak untuk berkemas, dia memasukkan barang-barangnya asal ke dalam koper, sebelum buru-buru memesan taxi. Untung lalu lintas hari Minggu ini tidak terlalu macet. Kota Bangladesh memang lebih padat di hari kerja.

Untunglah pasport-nya aman di dalam kamar kemarin, dan insiden perkelahian bar-nya berakhir dengan damai, sehingga dia tidak mengalami kendala saat melewati petugas imigrasi. Walau Naruto tidak bisa, untuk tidak melihat lirikan penuh tanda tanya orang-orang yang berpapasan dengannya, ketika melihat wajahnya yang penuh dengan bekas luka dan langkahnya yang tertatih akibat menahan sakit di sisi badannya.

Naruto sekali lagi memandang pintu penghubung ruang tunggu ke bangunan utama Bandara Udara, kegiatannya yang dilakukannya setiap lima menit sesampainya di Bandara Udara itu. Ketika mengantri untuk check in, di dalam barisan imigrasi, bahkan sesampainya di ruang tunggu, dia tidak bisa mencegah kepalanya untuk selalu menengok ke belakang.

Memang apa yang ditunggunya?

Apa yang dicarinya?

Tidak mungkin Sasuke akan datang berlari-lari mengejarnya. Dalam adegan film mungkin, tapi tidak di dunia nyata.

Dia harus mulai bisa menerima kenyataan.

Sasuke tidak akan datang.

Diliriknya lagi penanda waktu di tangannya. Mungkin saat ini Sasuke sudah berganti status.

Saatnya merelakan.

Saatnya melepaskan.

Menghela nafas, Naruto mulai bangkit berdiri. Dia melangkah ke arah petugas yang berjaga. Saat petugas itu memeriksa tiket dan identitasnya, Naruto sekali lagi menoleh ke arah pintu. Untuk terakhir kali dia ingin meyakinkan dirinya.

Saatnya mengucapkan selamat tinggal.

Perlahan dia berjalan memasuki pesawat, mencari nomor tempat duduknya, yang ternyata cukup berada di ujung pesawat karena proses check in-nya yang terlambat. Dia duduk disamping sepasang suami istri berkebangsaan Jepang yang terlihat berusia pertengahan abad.

Naruto tersenyum sekilas, ketika memasang sabuk pengamannya, lalu segera menutup mata begitu ada kesempatan. Dia sedang ingin sendirian, tidak ingin terjebak dalam percakapan basa-basi selama lima belas jam ke depan.

Walau dengan mata terpejam, Naruto bisa merasakan ketika pesawat itu mulai bergerak menuju runway, dan kecepatannya yang semakin meningkat. Ketika Naruto merasakan badan pesawat itu mulai terangkat, setitik air mata jatuh dari sudut matanya yang terpejam.


























Selamat tinggal Uchiha Sasuke.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back 2 u | NaruSasu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang