Dikucilkan dan dihina oleh teman itu sangat menyakitkan, apalagi mereka menghina denga kata kata yang mampu membuat mental runtuh sekaligus.
Kejadian ini terjadi pada seorang siswa di SMA Rembulan yang sering kali di olok-olok atau di permainkan. Boboiboy Gempa. Lelaki yang menempati kelas XI yang setiap harinya menerima ucapan ucapan yang mengganggu pendengaran dirinya.
Hingga ide gila memasuki otaknya untuk membalas dendam apa yang telah ia terima selama dua tahun ini. Gempa menata strategi dengan matang, tak peduli itu saudaranya sendiri atau tidak, yang terpenting ia ingin membunuh siapapun yang telah melukai hatinya.
.
.
.
.
.Kicauan burung menjadi alunan musik yang indah di pagi hari. Sembari di iringi dedaunan yang berjoget kesana kemari akibat angin yang menerpanya.
Terlihat seorang lelaki menggayuh sepeda coklat nya dengan tas cream yang ia gendong di punggungnya. Matanya menatap fokus pada jalanan saat ini.
Tak lama dirinya sampai pada sekolah nya dan segera memarkirkan sepedanya ke parkiran. Gempa berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya. Saat ini sekolah tidak begitu ramai, Gempa memang lebih suka berangkat lebih awal, karena disaat semuanya belum datang dia dikelas bisa belajar dengan tenang.
Ketika kakinya melangkah memasuki kelas, alangkah terkejutnya ketika tubuhnya tertimpa sesuatu yang dingin.
"Hahahahaha, kasiannya si cupu ini" Gelak tawa terdengar, Gempa sangat mengenal tawa itu. Dia pasti Fang.
"Haduh padahal udah ganteng loh Fang, kamu sangat berdosa memperlakukan dia seperti itu. Tetapi kau kurang menyiramnya, harusnya tadi dua timba." Ujar lelaki bermanik sharrpie.
Gempa terdiam dengan tangannya yang mengepal erat, nampak kukunya yang memutih akibat kuat nya genggaman Gempa.
"Ehh jangan nangis yaa, cup cup cup"
Gempa menghiraukan ocehan mereka dan segera melenggang pergi menuju kamar mandi untuk mengganti seragamnya. Oh tuhan, padahal ini masih pagi, tapi hatinya sudah dibuat memanas saja oleh mereka.
Ketika Gempa sudah mengganti pakaiannya, dirinya keluar dari kamar mandi. Namun saat didepan pintu Gempa dikejutkan oleh seorang perempuan dengan tangannya yang dilipat di depan dadanya. Tak lupa dengan raut khawatir ketika melihat Gempa.
"Gem? Kamu gapapa? Kamu gak kedinginan? Aku bawa minyak kayu putih, kamu pakek ya biar gak masuk angin" Perempuan cantik dengan rambut panjang nya yang diurai, dan di duga dia menyukai Gempa, (Fullname).
"Gapapa, makasih" Gempa menolak pemberian (Name).
"Maaf aku tadi gak sempet nyelametin kamu, mereka bener-bener keterlaluan. Tapi kamu bener bener gapapa?" Tanya (Name) dengan wajah yang khawatir.
"Engga, gapapa kok. Makasih udah peduli ya" Gempa mengulum senyumnya.
Ketahuilah, Gempa akan baik dan menebarkan senyumnya pada orang yang tidak pernah mengusik atau menganggunya.
"Yaudah ayok ke kantin! Aku tau kamu belum sarapan kan? Kita makan bareng, kebetulan aku juga belum makan tadi" Ajak (Name) pada Gempa dan dibalas gelengan saja oleh Gempa.
"Enggak, makasih. Aku enggak laper" Tolak Gempa.
Meskipun Gempa menolak, yang namanya (Name) pasti bakal di paksa. Tanpa ba bi bu (Name) menarik tangan Gempa menuju kantin.
"Nah tunggu dulu ya, aku mau pesen"
Gempa memandang sosok punggung perempuan yang menyukainya itu. Bagaimana bisa perempuan secantik itu menyukai Gempa yang bisa dibilang biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
➳༻BoEl X Readers༺➳
Short StoryPerintilan kisah mu yang menjadi tokoh utama bersama para Boboiboy Elemental Mau cari yang romantis? Sad? Comedy? Hororr? Mysteri? Semua ada disini-!! Biasakan vote sebelum membaca yaaa Ga pake lamaa Happy Reading semuaa!!!