Semua orang di dunia ini pasti akan mengorbankan apapun demi cinta. Entah itu benar atau tidak, yang pasti itu hal yang nyata.
Mungkin hanya sebagian orang yang terlalu gila dengan cinta hingga rela melakukan apapun hanya demi satu kata, yaitu CINTA.
Kini delapan pria sedang duduk melingkar mendiskusikan sesuatu.
"Kalian tau kan kalau kerajaan kita hanya kurang satu permata? Dan permata itulah yang akan membuat warga sekitar sini bisa hidup nyaman tanpa adanya gangguan penyakit-penyakit seperti saat ini" seorang pria tua dengan kedua tangannya yang dilipat di depan dadanya.
"Bukankah hanya ada enam permata? Dan kita sudah mendapatkan semua permata itu kan? Lalu permata apalagi yang kurang?" Sahut salah satu dari mereka.
"Benar. Saat itu aku bilang hanya ada enam permata, tetapi satu permata inilah yang kurang untuk melengkapi tempat permata dikerajaan ini." Jawab pria tua itu, panggil saja raja Amato. Ayah dari ketujuh pangeran elemental.
"Lalu sekarang kita harus mendapatkan satu permata itu lagi? Dimana kita bisa mendapatkan nya?" Tanya pemuda bermanik ruby. Pangeran Hali, Putra sulung.
"Ya. Tapi aku hanya menyuruh salah satu dari kalian. Dan itu adalah... Kau Solar" Ucapan Amato berhasil membuat mata Solar seketika melebar karena terkejut akan hal itu.
"Hahh? Aku? Hanya aku?" Tanya Solar pada Amato yang dibalas anggukan saja.
"Kau adalah putra bungsu, permata kali ini bukan seperti permata yang biasa kalian cari. Tetapi permata ini hanya bisa didapatkan oleh putra bungsu, dan itu adalah kau" Ucap Amato yang tidak memperdulikan raut kesal Solar saat ini.
"Lalu dimana aku bisa mendapatkan permata itu? Se spesial itu kah permata itu hingga harus aku yang mengambilnya sendiri?" Tutur Solar yang masih tak mau menerima kenyataan ini.
"Permata itu ada dipenduduk desa. Dan tugas kau adalah, kau harus bisa mencari orang yang kau cintai dalam jangka waktu satu bulan." Ucapan Amato kali ini berhasil membuat semua pangeran disana menatap tak percaya.
"H-hah? Mencari orang yang aku cintai? Dalam jangka waktu satu bulan? Dan itu salah satu penduduk kota? Apa-apaan itu" Ucap Solar dengan nada yang sedikit di tinggi kan.
"Kau tidak bisa menolak. Jika kau telah menemukan nya, kau harus membawanya kesini dan akan diserahkan pada raja besar di sekitar gunung forest." Jelas Amato sekali lagi.
"Ha? Memang nya mau diapakan dia?" Ucap putra ke-dua, Taufan.
"Setahu ku, raja besar akan mengambil permata itu dalam jiwa gadis yang dicintai oleh putra bungsu. Dengan arti dia dibunuh" Jelas Amato.
"Hah... Terserah ayah. Jika aku tidak bisa menemukan nya,atau aku tidak membawanya kesini bagaimana?" Tanya Solar.
"Hukuman. Ayah tidak tau hukuman apa itu. Yang pasti kau harus berusaha menemukannya" Ujar Amato.
Amato mengakhiri kegiatan itu dengan anak-anak nya dan pergi menuju kamar.
"Solar? Kau yakin bisa? Apa kau perlu bantuan kita?" Tanya seorang lelaki bermanik emas kecoklatan yang khawatir akan keadaan kakaknya nanti.
"Tidak yakin, tapi aku yakin aku bisa melakukan nya" ucapan yang barusan Solar lontarkan membuat Seorang lelaki dengan liontin api di lehernya tertawa.
"Pfft- maksud mu apa? Tidak yakin tapi yakin? Haduh... Ternyata masih nyambung Thorn yah" Ujar Blaze, putra ke-empat.
Thorn- putra ke enam yang merasa terpanggil namanya pun menoleh kearah Blaze dan Solar.
"Hum? Kenapa?" Eee... Kalau ini jangan kaget, dia ini terlalu polos untuk mengerti hal-hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
➳༻BoEl X Readers༺➳
Cerita PendekPerintilan kisah mu yang menjadi tokoh utama bersama para Boboiboy Elemental Mau cari yang romantis? Sad? Comedy? Hororr? Mysteri? Semua ada disini-!! Biasakan vote sebelum membaca yaaa Ga pake lamaa Happy Reading semuaa!!!