𓊆K𓊇 ➶BLAZE➶ Gedung

300 39 1
                                    

"Blaze!!! Tolong belikan garam!!!" Teriak seseorang dari arah dapur.

"Iya kak bentar ini mau tamat gamenya!! Nanggung!!" Jawab pemuda yang di panggil 'Blaze'

"Belikan atau ku buang game mu!!!" Teriak Kakak Blaze atau lebih tepatnya Gempa.

"Aaaaa iya-iya dehh, garam doang?" Pasrah Blaze yang disuruh kakaknya beli garam.

"Ya!!! Jangan lama-lama!!! Ingat selesai beli langsung pulang!!!" Teriak Gempa dari dapur.

Gempa tadinya mau memasak makan malam, tapi ternyata garam nya habis.

Blaze pergi keluar sembari bersenandung kecil.

"Pak!!!Tumbas!!! Pak lekk!!!"

(Upss salah, hehe. Abaikan yang diatas)

Setelah Blaze selesai membeli garam dia langsung pulang menuju rumahnya.

Saat Blaze melewati gedung tinggi dan gelap itu, Blaze seperti ditarik untuk masuk kedalam gedung itu.

Alhasil Blaze masuk kedalam gedung itu. Hal pertama yang dilihatnya adalah sebuah buku yang tergeletak tepat di depan nya saati ini.

Buku itu berjudul kan 'mereka pembunuh'

Blaze sedikit ngeri dengan judul buku itu. Blaze mengabaikan buku itu dan mulai mengelilingi tempat itu.

Langkah Blaze terhenti saat melihat adanya gadis yang sedang membaca buku dan ada pisau yang tertancap pada dadanya.

"Siapa dia? Apakah ada seorang gadis yang berani kesini malam-malam?" Gumam Blaze

Gadis itu mendekat ke arah Blaze dan menarik Blaze untuk mengikuti nya.

Blaze dibawa oleh gadis itu ke sebuah ruangan musik.

Terdapat banyak alat musik yang sepertinya rusak.

Blaze hanya diam saat di tarik tangannya oleh gadis itu.

"Temani aku disini"

"Hah??"

Gadis itu berbicara.

"Tolong temani aku disini. Aku kesepian"

"Ah baiklah"

Blaze hanya menuruti kemauan gadis ini.

"Em ngomong-ngomong siapa namamu? Kenapa kamu disini sendirian?" Tanya Blaze yang saat ini duduk di samping piano.

"(Fullname) aku biasanya di panggil teman-temanku (Name)" jawab (Name) dengar tersenyum kearah Blaze.

Tanpa disadari pipi Blaze memerah, ntah apa yang dipikirkan nya saat ini.

"Ah (Name) yah... Nama yang cantik" ucap Blaze.

"Kalau kamu?"

"Blaze. Khusus untukmu mungkin kau bisa memanggilku lazy." Ujar Blaze tersenyum kearah (Name).

"Lazy..." Gumam (Name)

Mereka berdua tertawa bersama sehingga Blaze tidak menyadari kalau dia sudah di gedung itu selama 1 jam.

Pisau yang tertancap di dada (Name) pun hilang ntah kemana.

"Hah... Andai kau selalu disini bersama ku,pasti aku tidak akan kesepian. Aku bosan diam disini sendirian" jelas (Name) pada Blaze

"Kita bisa bermain lagi bersama!! Kita akan ketemuan disini, dan bermain bersama lagi!!" Ucap Blaze semangat.

"Yah... Aku sih inginnya seperti itu, tapi sepertinya tidak akan" ujar (Name) memperlahankan perkataannya pada akhir kata.

"BLAZE!!!! KENAPA KAU DISINI SENDIRI!!!" Teriak seseorang yang berjalan kearah Blaze.

"Kamu tuh yaa, udah kakak bilangin habis beli garam langsung pulang!! Malah keluyuran dulu! Sudah satu jam kakak nunggu kamu loh" Marah Gempa pada Blaze

"Ya maap kak, tadi Blaze lihat ada cewek disini sendirian, jadi Blaze coba tanya sama dia. Eh gataunya udah satu jam Blaze disini ketawa dan ngobrol Ama dia" Jelas Blaze pada sng kakak.

Gempa di buat bingung dengan jawaban adiknya itu. Pasalnya Dimata Gempa tidak ada siapa-siapa disini selain adiknya dan dirinya saat ini.

"Kau mimpi ya? Disini mana ada orang Blaze" ujar Gempa dan menyentil telinga Blaze

"Aduhh sakit kak. Emang beneran ada kok, dia cantik banget... Tuh liat dia cantik ka-" ucapan Blaze terpotong karena melihat (Name) yang menghilang entah kemana.

"T-tadi ada kok!! Dia tadi disini!! Dia tadi ngobrol bareng Blaze!!" Pekik Blaze pada kakak nya.

"Hadehh kamu nih ada-ada aja, udah pulang yukk" Gempa menarik tangan Blaze untuk pulang. Blaze nya cuma bisa nurut diseret kakaknya itu.

Saat di perjalanan Blaze mengatakan sesuatu pada Gempa.

"Kak tapi dia tadi beneran ada loh!! Pas awal Blaze masuk kesana di dada dia tuh ada pisau nya gitu, tapi lama-kelamaan pisau itu hilang. Terus nama dia tuh (Fullnam) katanya dia biasa dipanggil temannya (Name)" Jelas Blaze panjang lebar.

Gempa yang mendengar perkataan itu mendadak berhenti berjalan.

"A-apa? (Name)? Kau yakin melihatnya Blaze?" Tanya Gempa memastikan.

"Iya kak!! Terus dia bilang ke aku katanya dia kesepian disana, dia gak ada teman gitu" lanjut Blaze

"Emang kakak kenal?"

"T-tidak, tetapi dulu sekitar 10 tahun yang lalu, ada seorang gadis juga yang di bunuh oleh teman-temannya di gedung tadi. Saat petugas mencari jasadnya tidak menemukan nya sama sekali. Hanya ada buku cerita dan beberapa ikat rambut yang tergeletak disana. Namanya juga sama (Fullname). Sampai sekarang tidak ada yang menemukan jasadnya" Jelas Gempa

Blaze terkejut dengan perkataan Gempa. Karena Blaze tadi benar-benar tertawa bersama dia.

"J-jadi apakah aku tadi bersama...."

𓊆♡︎𓊇 •°𝐁onus⁺◟໒꒱.∘

*Keesokan harinya di sekolah

"Hey apakah kalian tau, kejadian 10 tahun yang lalu? Yang seorang gadis di bunuh oleh teman-temannya?" -siswa 1

"Ohh iya aku tau!! Yang sampai sekarang jasadnya belum di temukan itukan??" -siswa 2

"Tapi sekarang jasadnya sudah ditemukan!!! Tadi pukul 2 malam katanya" -siswa 1

"Hahh?!!? Benarkah??" -siswa 2

"Iya!!! Bahkan jasadnya saat ditemukan itu baunya sangat harum!!" -siswa 1

"Hey kalian sedang bicara apa?" -Blaze

"Ah itu seorang gadis yang di bunuh oleh teman-temannya kejadian nya 10 tahun yang lalu" -siswa 1

"Oh yang namanya (Fullname) bukan? memang kenapa?" -Blaze

" Iya,Tadi pukul 2 pagi jasadnya ditemukan!!" -siswa 1

"Hahh!?!!" -Blaze

"Iya!! Dan anehnya aromanya sangat harum!!" -siswa 1

"Dia ditemukan 5jam setelah aku berjumpa dirinya" batin Blaze

➳༻BoEl X Readers༺➳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang