Kabar buruk

1.2K 35 1
                                    

Keesokan harinya Lino kembali latihan bersama anak yang lainnya, besok malam mereka akan bertanding. Setelah latihan Lino membersihkan dirinya, saat keluar kamar mandi Lino dikagetkan dengan telepon nya yang berdering. Ternyata panggilan dari mamahnya.

"Hallo mah" ucap Lino

"Haii, udah latihannya?" Tanya mamahnya

" Udah baru selesai bersih-bersih ini" ungkap Lino

"Lino besok mama ayah kakek denisa dan orang tua denisa bakal nyusul dan nonton pertandingan kamu" ucap mamah Lino

"Bukannya Lino udah berapa kali bilang mah, Lino cuma anggap nisa itu adeknya Lino, kita udah temenan dari kecil, Lino gak habis fikir sama jalan fikiran kakek yang ngejodohin Lino sama nisa" ucap Lino membuat semua yang ada berkegiatan didalam kamar itu terhenti apalagi arhan dan Asnawi yang baru masuk kekamar mereka sekedar untuk bercanda gurau.

Kali ini Lino menyadari dia lepas kontrol semua menjadi tau, akhirnya lino beralih ke balkon kamar dan menutup pintu itu

"Mah, mamah kan tau Lino sekarang sudah sama Maria, Lino bahagia banget sama dia bahkan Lino ada rencana untuk serius dengan Maria" ucap Lino

"Iya mamah ayah tau Lino, tapi gimana kakek sudah memutuskan. Mamah juga sangat menyukai Maria. Tapi apa boleh buat ini keinginan kakekmu" ucap mamah Lino sedih

"Maafin mamah yang udah gagal buat bicara sama kakek" ungkap mamah Lino kembali

"Gak mah, mamah ayah gak salah ko" ucap Lino lalu mematikan handphone nya dan mengusap kasar wajahnya sampai akhirnya dia masuk kembali kedalam kamar hotel

"Lino apa maksud yang tadi kita dengar ?" Tanya arhan

"Iya gue sebenernya udah dijodohin kakek gue lama sama denisa" ucap Lino

"Janc*kk kau no" umpat dewok

"Brengs*kkk Lo Lino" teriak perempuan Yang ada dihandphone arhan membuat Lino membulatkan matanya tak sadar disana ada zizah, Fuji, ratu, dara dan Anya.

"Trus Maria bagaimana no" desis Asnawi

"Gue sayang sama Maria, gue sama sekali gak ada rasa sama denisa, gue nganggap dia gak lebih dari adek karena kita udah lama temenan dari kecil" ucap Lino

"Lo harus cepet jelasin semua sama Maria sebelum dia tau dari orang lain no" ucap ridho

"Lino kita sebagai sahabat Maria gak akan buat hub kalian runyam, tapi kita mohon sama Lo tolong cepat jelasin kemaria semua ini dan cepat selesaikan masalahnya, jangan buat Maria sakit hati lagi no" ucap zizah

"Udah cukup no selama ini Lo sakitin dia" desis Fuji

Sedangkan Anya dan ratu sekarang berkaca-kaca tidak membayangkan diposisi Maria. Untungnya malam ini Maria tidak ikut kumpul dirumah zize karena kecapean syuting kalau tidak bisa runyam Jika dia mendengar ini semua

"Kamu masih ingat kan no kata-kata Maria sebelum kalian jadian, dia gak akan mau jadi pilihan diantara pilihan" ucap arhan yang juga ikut frustasi dengan Lino.

"Iya gue akan jelasin sama Maria diwaktu yang tepat, mungkin setelah pertandingan ini" ucap Lino sambil memejamkan matanya. Sampai akhirnya handphone Lino berdering ternyata telpon dari Maria

Sebelum mengangkat telpon Lino menghela nafasnya

"Hallo sayang" ucap Lino, membuat semua memandang lino

"Udah latihannya?" Tanya Maria

"Iya udah baru selesai mandi" ungkap Lino menetralkan suaranya

"Kamu kenapa?" Tanya Maria yang lansung membuat Lino gugup. Sebegitu kentaranya kah suara Lino sampai Maria mengetahui Lino sedang mengalami sesuatu

MARIALINO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang