Sebelum Pulang

1.5K 52 1
                                    

Setelah maria melihat chat notif dari Lino, dia kembali memasukkan makeup nya kedalam koper.

"Lo bareng gue kan mar?" Tanya Fuji

"Kayanya engga deh ji, Lino udah depan hotel ngejemput" ucap Maria

"Iyaa baiknya diomongin dulu mar, apalagi malam ini Lino balik Belgia kan" ucap ratu yang diangguki Maria

"Yaudah sudah beres semua kan?" Tanya yoriko

"Udah" sahut Maria

"Yuk cek out" ajak Aisyah

Mereka pun turun ke loby dan menyerahkan kunci kamar. Setelah keluar dari hotel semua berpisah, maria pun sudah melihat mobil Lino bertengger di depan hotel. Maria menyeret kopernya mendekati mobil hitam itu. Sampai setelah di depan pintu, jendela Lino turunkan, tapi Maria lansung menyeret kopernya ke belakang mobil tanpa berbicara, setelah membuka bagasi Maria meletakkan kopernya . Dan menutup kembali bagasi, setelah itu membuka pintu belakang. Saat ingin masuk suara Lino menghentikan langkahnya.

"Didepan sayang, kamu kira aku supir" ucap Lino

"Yaudah anggap aja supir" ucap Maria sambil mendudukkan dirinya ditempat duduk belakang setelah itu menutup pintu mobil

"Kedepan cepat, ini mobil gak bakal jalan." Ucap Lino serius yang tidak dihiraukan Maria, Maria malah sibuk memainkan handphone nya

"Atau mau aku yang ngegendong buat mindahin kedepan" ucap Lino bersuara sambil tersenyum membuat Maria melotot mendongakkan kepalanya menatap kearah depan tanpa bersuara

"Okee kalau mau gitu " ucap Lino mengambil ancang - ancang membuka pintu, Maria yang melihat itupun lansung membuka pintunya dan masuk kekursi depan tepat disebelah Lino. Membuat lino tersenyum

Selama masuk sampai sekarang diperjalanan Maria terus mendiamkan Lino malah asik dengan ponselnya, membuat lino gregetan sampai akhirnya lino meminggirkan mobilnya keparkiran restoran. Membuat Maria menoleh kearahnya sambil menaikkan satu alisnya

"Apa?" Ucap Lino mengangkat dagunya

"Gue gak laper" ucap Maria yang membuat lino melotot

"Gue?"tanya Lino Maria pun kembali melihat ke handphone nya

"Kamu masih belum liat liputan aku sama yang lain diberita?" Tanya Lino ,Maria malah mendiamkan. Sampai akhirnya lino menyerah kali ini Lino mengambil ponsel Maria meletakkan ponsel itu dibelakang tempat duduknya, tak perduli dengan pelototan mata pacarnya itu

"Sayang masalah gak bakal selesai kalau kaya gini, coba kamu tanya aku ,aku ada salah apa sama kamu? Supaya aku bisa jelasin" ucap Lino frustasi dengan tingkah pacarnya ini

"Lo gak jalan sama pacar Lo yang satu itu?" Tanya Maria menaikkan alisnya membuat lino menyentil halus alis Maria

"Pacar yang mana? Pacar ku cuma kamu " ucap Lino

"Semua udah tau kok Lo jalan ngedate sama cewek yang katanya pacar Lo itu ,sampai Lo nelantarin anak orang" ucap Maria melihat kearah jendela karena matanya mulai memerah tak sanggup menatap Lino, Maria tidak suka terlihat lemah dihadapan laki - laki.

"Heiii kamuu nangis" ucap Lino panik lansung menarik Maria kedalam pelukannya.

"Heiii maafin aku" ucap Lino mengusap kepala Maria yang ada didalam pelukannya

"Maaf aku lupa sama kamu, handphone aku saat itu drop sayang" ucap Lino memeluk dalam Maria

"Iya karena Lo asik sama pacar Lo satu itu hiks" ucap Maria yang berada dalam pelukan Lino

"Ya tuhan , dia buka pacar aku, dia teman aku sayang" ucap Lino menjauhkan Maria dari badannya lalu menangkap kedua pipi yang merah itu

"Kenapa jalan berdua, dinner romantis, rangkul- rangkulan kaya gitu, gue pengen udahan aja hiks" ucap Maria

"Heiii apaaan sih , dengerin dulu,, Aku gak berdua masih ada satu teman lelaki kami, pada saat itu posisinya dia sedang ketoilet, dan teman cewek ku itu kesusahan rambutnya nyangkut di bajunya, jadi aku bantuin dia emang netijen aja yang menggiring opini" ucap Lino serius

" Apa yang bisa buat aku percaya Lino, kamu enak aja ngomong kalau gak ada bukti" jelas Maria sesegukan

"Sebentar " ucap Lino melepaskan tangannya, lalu mengambil handphonenya memvc seseorang sampai akhirnya muncul seorang lelaki

"Hai bro,,, belum balik Belgia Lo?" Ucap lelaki diseberang sana, sedangkan Maria sekarang menyapu matanya yang sembab. Belum jua pilih bengkak matanya karena tadi malam, kali ini dia menangis kembali

"Bro jelasin ini cewek gue sampai mau mutusin gue loh, gue diam bukan nya adem ayem aja" ucap Lino frustasi

"Hahahaha kasian Lo no, putusin aja mar Lino " ucap perempuan yang tiba tiba muncul didalam handphone Lino itu , ya perempuan yang Maria lihat dicafe bersama Lino . Membuat Maria menatap Lino

"Anj*** jangan buat pacar gue makin mikir kemana - mana ,cepat jelasinnn" ucap Lino mengumpat

"Okeokeee marr kenalin gue Tasya, ini Jodi pacar gue " ucap perempuan itu tersenyum dibalas tanpa ekspresi oleh Maria masih mencerna apa yang keluar dari mulut perempuan itu

"Iya semuanya cuma kesalahpahaman, masa gue selingkuhin pacar gue sama Lino lagi ,kek gaada yang lain aja" ucap Tasya tertawa

"Jadi gue sama Jodi emang lagi nongkrong sama Lino, mar cuma foto itu kondisinya Jodi lagi ditoilet kok, Lino cuma bantuin gue,,, aman mar kalau gue mau selingkuh ya gak Lino juga kali" ucap Tasya tertawa

"Oooh kamu niat selingkuh yang" ucap Jodi melotot

"Enggak lah aku bercanda kok" ucap Tasya memeluk pacarnya sepertinya mereka sedang di sebuah cafe.

"Okee thank guys, sorry ganggu kalian pacaran " ucap Lino lalu mematikan ponselnya kembali menatap Maria yang kini menatap dirinya tanpa ekspresi dengan sesegukan wanita itu membuat lino menyesal sekali dan menyadari sepertinya tadi malam perempuan didepannya ini menangis sangat lama sampai matanya agak bengkak waktu resepsi arhan dan zize

"Udah percaya kan? Maaf buat kamu sampai nangis kaya gini" ucap Lino sambil mengelus lembut pipi wanita disebelahnya ini. Maria yang masih dengan sesegukannya lansung berhambur kedalam pelukan Lino

"Maaf, maafin aku udah nuduh kamu macam macam" ucap Maria

"Gak papa gak salah kok, aku jua minta maaf" ucap Lino mengelus rambut wanita itu

"Lain kali kedepannya kalau ada masalah di bicarain baik - baik, aku gak bakal tau kesalahan ku kalau kamu gak bilang, apalgi kita bakal jauh-jauhan nanti. Jadi aku mohon jangan malah ngehilang, dan bersikap cuek kaya tadi, kita selesai bareng-bareng. Aku gak nyalahin kamu atas sikap mu tadi, tapi gak semua aku paham, dan gak semua masalah bisa selesai dengan kamu diam. Apalagi kamu tadi sampai bilang mau putus" ucap Lino secara halus

"Maaf ,maafin aku Lino" ucap Maria kembali yang ada didalam pelukan pria itu

"Iyaa jadiin pembelajaran ya" ucap Lino yang diangguki Maria

"Yuk turun dulu kita makan" ucap Lino membuat Maria mendongak dengan hidung merah dan mata merahnya

"Astagaaa ini pacar aku kaya anak kecil abis gak dikasih jajan"ucap Lino menari hidung Maria membuat Maria menjauhkan badannya

"Gak pulang aja " ucap Maria

"Lah kenapa ? Marah lagi sama aku?" Tanya Lino

"Aku gak liat ini mata aku sembab bangett" ucap Maria cemberut membuat lino tertawa

"Siapa suruh nangis" ucap Lino tertawa

"Pacar mana yang gak nangis liat pacar nya sama cewek lain" ketua Maria

"Iya kan tapi salah paham,udah selesai kan" ucap Lino melembuat



MARIALINO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang