Menyusul

1.2K 37 1
                                    

Pagi ini Maria dengan koper nya sudah siap untuk menuju lokasi syuting, jadi setelah syuting Maria bisa lansung kebandara mengingat lokasi syuting nya tidak terlalu jauh dari bandara. Dia sudah mengabarkan Lino tentang kesibukannya hari ini jadi dia tidak akan ada waktu memainkan handphone, kecuali tentang kepergiannya menyusul itu tidak dia sampaikan.

"Wehhh pagi yaa kamu" ucap om sutradara

"Makasih ya om mau Maria repotin pagi-pagi" ucap Maria

"Its oke mar, om juga pernah muda jadi paham aja keinginan kamu" ucap sutradara
"Yaudah siap-siap supaya bisa kita mulai" timpal sutradara kembali membuat Maria menganggukkan kepala.

Dilain sisi sekarang para perempuan sudah berkumpul dibandara dimana ada zize, fuji, Ratu, Anya, Yori, dan dara. Dan sudah ingin flight.

Siang ini zize dan yang lain nya sudah ceck in dihotel yang sama dengan anak timnas. Saat mereka masuk lansung bertemu dengan Lino dan seorang perempuan yang dara beritahu itu adalah denisa.

"Haii no" ucap zizah bertos

"Eh udah nyampe kalian" ucap Lino

"Ya Lo liat aja nih" ucap dara sewot

"Ck dar" ucap Fuji

"Sayangnya Maria gak ikut, coba aja ikut pasti rame" ucap ratu

"Iyaiyaah dia syuting katanya " sahut lino

"Lino yuk kesana, keluarga udah nungguin" ucap denisa lansung menarik tangan Lino . Membuat mereka semua disana geregetan

"Iiih kesel gue liat tu cewek" ucap Anya

"Udahh sabar, yuk kekamar" ajak yori

Mereka semua pun menuju kamar besar yang sudah mereka pesan. Zize sengaja memasan 1 kamar besar dengan 2 kasur besar. Karena mereka hanya 2 hari disini, setelah besok mereka akan kembali lagi ke Indonesia.

Saat sudah dikamar seperti biasa arhan Nawi menghampiri mereka.

"Haii" ucap arhan yang memeluk zize dan dibalas pelukan oleh zize

"Maria ditelpon gak angkat-angkat dari tadi, Lino udah jujur kah?" Tanya Fuji

"Setau ku belum yang" sahut Nawi

"Mungkin di lagi syuting kali" ucap Yori yang diangguki Fuji.

"Duh gue gak kebayang gimana perasaan Maria pas tau" ucap ratu

"Iyaa apalagi ini denisa malah kesini, nempel banget lagi sama Lino" ucap dara kesal

"Semoga hubungan mereka baik-baik aja" ucap arhan

"Tapi aku ngerasa ngeganjal gak tau kenapa" ucap zize

"Udahh ah doain yang baik-baik aja buat mereka" ucap arhan mengusap kepala zize membuat semua yang ada disana memutar bola mata

Sekarang di Indonesia Maria sudah bersiap -siap untuk kebandara dengan senyum yang tak luntur.

"Im coming guys" guman Maria sambil menggeret kopernya masuk kedalam bandara.

Ditempat lainnya sekarang pemain sedang bersiap untuk permainan. Lino sekarang sangat gelisah entahlah Maria dari pagi tidak dapat dihubungi bahkan dari sore malah tidak aktif. Begitu juga bundanya yang tidak membalas dan mengangkat telepon dari Lino.

"Kenapa no?" Tanya Nawi

"Maria gak aktif gak bisa di hub" ucap Lino

"Mungkin masih syuting kali, tadi kata para cewek dia hari ini emang agak padat" ucap arhan

"Yukk kita masuk kelapangan"ucap Nawi

Di bangku Penonton ratu juga sibuk menghub Maria, karena mereka berjanji akan memvidio call anak itu saat di stadion.

"Ni anak kemana yaa, kok sama sekali gak aktif" ucap ratu

"Masih syuting kali" ucap Yori

"Ya kan gak mungkin dia gak inget jadwal main timnas yor" sahut Fuji

"Perasaan gue gak enak" timpal zize membuat mereka semua memandang zize

"Jangan aneh-aneh Lo ze" ucap dara

"Coba chat tanya bunda nya" timpal Anya

"Wait gue chat" ucap zize
"Gak dibalas, ditelpon juga gak ngangkat sibunda" ucap zize kembali

"Yaudah positif thinking aja dia kayanya emang masih syuting" ucap Yori menenangkan semua

Permainan dimulai, stadion menggema sampai akhirnya sudah dimenit akhir dan Indonesia memenangkan pertandingan melawan Vietnam kali ini dengan score 3-1. Tepuk tangan dan ngemuruh sorakan menggema distadion kali ini. Setelah itu zize dan yang lainnya kembali kehotel tak lupa mampir makan terlebih dahulu sambil menunggu anak timnas kembali kehotel.

Maria..
Sekrang Maria sudah sampai didepan gedung stadion tempat bermain, ternyata permainan sudah selesai bahkan para pemain katanya sudah balik ke hotel. Untung saja Maria ingat nama hotel itu karena Lino sempat memberitahu nya ,Maria pun segera menuju kehotel itu.

Sesampai dihotel Maria menurunkan koper kecilnya lalu menyeret koper itu masuk, saat masuk Maria menangkap Lino disana dia pun mencoba menghampiri Lino yang sepertinya sedang berbicara serius dengan ayah ibunya dan lelaki tua yang Maria yakini adalah kakek Lino, saat Maria mendekat langkah nya terhenti melihat seseorang datang lansung memeluk Lino erat. Siapa lagi kalau bukan denisa yang katanya teman kecil Lino.

Terlihat Lino risih dengan tindakan denisa apalagi ini sekarang sedang diloby hotel ada beberapa wartawan, Maria sekarang menggunakan topi dan masker sehingga masih belum ada yang menyadari dirinya.

"Nisa udah ah ngapain coba ini tempat umum" ucap Lino sedikit menjauhkan tubuhnya dari Nisa

"Iih sayang kamu kok gitu" ucap denisa yang membuat Maria mengerutkan dahinya

"Apa tadi sayang, apa maksudnya?" Bantin Maria

"Iya Lino wajar lah kan dia calon istri kamu Lino" ucap kakek Lino

Degg
Rasanya lutut Maria melemah sekarang
Apa maksud dari lelaki tua itu
"Calon istri?"
"Calon istri Lino?"
Batin Maria
Tanpa sadar air mata Maria lolos seketika

"Apasih kek ini ditempat umum" guman Lino yang masih bisa didengar Maria disana

"Loh biarin biar orang tau kalau denisa ini calon istri mu yang sebentar lagi kalian akan bertunangan" ucap kakeknya membuat Lino mendesis dan menggelengkan kepala. Sampai akhirnya netra Lino menangkap seseorang disana mereka saling bertubrukan mata. Walaupun perempuan itu memakai topi dan masker tapi Lino mengenal perempuan itu. Matanya seketika membuat

"Maria" ucap Lino membuat Maria tersadar lalu berlari keluar hotel sambil membuka maskernya dengan air mata yang terus keluar dari bola matanya

"Jahattt" satu kata yang keluar dari mulut Maria sekarang sambil menyeret koper nya berlari keluar hotel

Saat sampai didepan hotel Maria tak sengaja menubruk tubuh seseorang.

"Maaf" ucap Maria menunduk entah tidak tau siapa yang dia tabrak

"Lohh Maria" ucap zize mengangkat kepala Maria. Membuat mereka semua terkejut disana

Maria lansung memeluk zize menangis, air matanya sekarang tak terbendung lagi

"Heii mar are you okay?" Tanya ratu khawatir

"Lino jahat, dia ternyata udah mau tunangan sama cewek lain hiks" ucap Maria sambil sesegukan. Membuat semua terdiam.

"Gue rela padetin jadwal syuting dari subuh sampai sore hiks lansung kebandara terbang kesini, niatnya mau ngasih kejutan kekalian walau gak sempat nonton, eh ternyata gue yang dikasih kejutan hiks" oceh Maria didalam pelukan zize

"Dunia gak adil banget ya hiks" Kembali Maria menangis

"Maafin kita mar" ucap zize membalas lebih erat pelukan Maria

Mendengar itu Maria melonggarkan pelukannya menatap satu persatu wajah sahabatnya.

"Kenapa kalian malah minta maaf" ucap Maria dengan kerutan didahinya

MARIALINO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang