"DRAF {8}"

143 64 3
                                    

Good Asyar😹
-
-
Masih menunggu, atau mau ditunggu nih?🤭
-
-
Gimana selama beberapa BAB ini, memuaskan tidak? Coba komen disini👉
-
-
Jangan lupa, bawa semua orang baca cerita ini, biar lebih rame😹, share juga boleh, asalkan jangan di plagiat! Cantum kan, nama nya saja?
-
-
Selamat membaca guys♥️

•••

Pagi, pukul 05:30.

"Bangun, gue buru-buru."

Ariel berusaha membangunkan Aurel yang tengah tertidur pulas. Sudah hampir lima menit Ariel membangun 'kan Aurel. Tapi Aurel tak kunjung bangun.

"Rel, bangun!" kesal Ariel, tetap saja Aurel tak kunjung bangun.

Terpaksa, Ariel membawa air segayung dari kamar mandi lalu menumpahkan nya di wajah Aurel.

Aurel terbangun tak percaya, ia langsung menghapus air yang menghalang penglihatan mata nya.

"Bangun, gue gak ada waktu," Ariel begitu saja keluar dari dalam kamar Aurel.

Sedangkan Aurel, ia hanya diam ditempat, melihat sekeliling area tempat tidur nya yang basah. "Lo keterlaluan, Ril!"

Perasaan nya berubah panas dan sakit, mata berkaca-kaca, wajah nya memerah ingin menangis. Tapi di tepis nya, Aurel segera menuruni ranjang, mengarah kamar mandi.

•••

Setelah selesai dengan Rok sebatas paha, tangan pendek, serta rambut panjang di kuncir satu di belakang, ia segera menghadap Ariel  yang tengah melirik arloji ditangan nya, dengan ketus.

Aurel tak langsung naik, sebelum di ijinkan nya. Apalagi saat ini, Ariel memandang seluruh tubuh nya tanpa ekspresi. "Naik." ketus nya.

Segera Aurel menaiki motor Ariel dengan susah. Ternyata, menaiki motor Ninja semacam ini tidak mudah, apalagi memakai Rok hanya sebatas paha.

Ariel yang menyadari nya segera turun, lalu membantu Aurel menaiki motor nya. "Besok, jangan memakai Rok itu lagi," peringat Ariel, seraya menaiki motor nya kembali.

"Gak ada lagi, lo kan tau, gue cuman punya ini," suara nya amat kecil seraya tertunduk. Aurel benar-benar tak berani melihat wajah nya.

Setelah beberapa saat terdiam, Ariel tanjab menuju sekolah Aurel terlebih dahulu.

*****

Setelah sampai di depan gerbang sekolah, serta di atas nya terpampang jelas nama, SMA JAYA SATMAN, segera Ariel membawa motor nya sampai ke parkiran motor, lalu Aurel menuruni motor itu. Pas-pasan saat turun, Rizky datang dan parkir di sebelah motor Ariel.

"Eh, si Kabel listrik rusak," sapa nya. Membuat Aurel melihat kanan dan kiri.

"Gue?" Tunjuk Aurel kediri sendiri.

"Iya, lah. Siapa lagi?"

"Sok asik, Lo!" ketus nya, lalu berjalan meninggalkan kedua nya. Tapi terhenti, tatkala pergelangan tangan nya dipegang oleh Ariel.

"Jangan pernah terlalu dekat dengan cowo." Peringat Ariel.

Aurel hanya mengerut 'kan kening nya. Ada apa dengan Ariel? "Iyah, enggak. Lepasin,"

Ariel melepaskan genggaman nya perlahan, membolehkan Aurel melanjutkan tujuan nya, lalu memakai Helm nya kembali dan pergi tanpa berpamitan terhadap Rizky.

"Aneh, padahal terserah dia 'kan?" gumam Rizky, menanggapi ucapan Ariel.

Segera ia menuruni motor Vespa milik Aurel, berlari mengejar Aurel yang sudah tak terlihat dari pandangan nya. Tapi ia tetap berjalan mencari Aurel, pasti ia belum terlalu jauh.

Aurel And Four Boys [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang