"DRAF {25}"

36 11 5
                                    

ANNYEONG!👐
-
-
Seperti biasa, jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca okey sayang?😚
-
-
Selamat membaca😉❤️
•••

Di tengah kerumunan orang-orang yang tengah mendekati Garen, Aurel terdiam tanpa bisa melakukan apa-apa, sahabatnya pun masih merebutkan sesi Poto bersama Garen.

Aurel hanya bisa menopang kepalanya dengan tangan, meski sesekali terkena gerakan sedikit kasar dari orang-orang itu.

"Cha, main kek jangan di sini mulu, gerah gue!" kesal Aurel menarik tangan sahabat nya itu.

"Bentar Rel, sekali lagi."

"Dari kemarin sekali-sekali mulu, gak bosen Lo foto sama dia mulu?"

"Enggak. Mamah gue soalnya nantangin, kalo dapet foto bareng Garen sepuluh foto, mamah gue bakal ngasih uang lima juta buat gue jajan selama satu bulan." Girang Icha, seraya menarik Garen agar secepat nya berpoto dengan nya.

"Garen! Gue lagi dong!" Seru Icha tatkala Garen sudah beres berfoto dengan murid lain.

Garen mengulas senyuman tanda iya, segera Icha mendekati dengan girang nya. Saat itu juga Aurel menyempatkan untuk keluar dari segerombolan siswa-siswi itu.

"Lo mulu si Cha. Kita-kita juga mau!" Teriak salah satu mereka sedikit emosi. Yaps, dari pertama Garen datang, Icha selalu meminta foto terhadap Garen. Bukan hanya satu atau dua kali seperti yang lainya, Icha suka lebih dari lima kali. Apalagi sekarang.

"Ah... Akhirnya gue bisa menghirup udara segar!" Pekik Aurel tatkala terbebas dari kerumanan itu dengan nafas yang tak teratur.

"Nyusahin banget si tu orang!" Kesal Aurel melihat kearah Garen yang masih di gerombol orang-orang seluruh kelas.

"Tuhkan, udah gue tebak waktu itu. Pasti ni orang bakal nyusahin!" Segera Aurel membalikan badan untuk mengarah tempat yang ada di pikiran nya.

"Rel." Panggil seseorang menghentikan jalan Aurel.

Aurel sedikit terperanjat melihat seseorang di depan nya, menalan saliva nya kasar dengan mata melotot.

"Kok Lo ngejauhin gue?" tanya laki-laki itu yang tak lain adalah Ariel.

Aurel tak menjawab, ia hanya menatap wajah Ariel penuh emosi. Saat akan berbalik, Ariel langsung memegang tangan Aurel kembali.

"Rel? Okey, gue salah. Maafin gue." Maaf nya tanpa melepaskan genggaman nya.

"Lepas! Lo jangan pernah nyentuh gue lagi!" Tunjuk Aurel berjalan meninggalkan Ariel.

Ariel menatap kepergian Aurel, menggit giginya sendiri hingga rahang nya menggeras. Lalu membuntuti Aurel sedikit berlari mengejar nya.

Sedangkan Garen yang sedari tadi mengamati, mulai mengikuti kepergian kedua nya. Meminta izin kepada penggemar nya untuk pamit.

"Garen-Garen, mau kemana Lo? Nanggung dua lagi!" Teriak Icha tanpa mendapati tolehan sedikit pun dari Garen.

"Ah... Gara-gara Lo ni Cha, gue gak dapet foto sama Garen lagi!" Gerutu salah satu dari mereka dibarengi sahutan menyoraki Icha dari yang lain nya.

"Berisik!" Tegur Icha meninggalkan kerumunan mencari sahabat nya. "Kebiasaan lagi tu anak, gak ada mulu!"

*****

"Rel-rel, Lo bener-benar gak maafin gue?" Ariel mengucapkan itu tengah-tengah. Sedari tadi ia mengejar Aurel untuk meminta maaf tapi tak di respon nya.

"Emang kenapa? Semua cewe pasti mau, terutama Lo." lanjut Ariel setelah nafas nya sudah teratur dengan benar.

Lagi dan lagi Ariel membuat emosi Aurel menaik. "Murahan!" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Aurel.

Aurel And Four Boys [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang