"DRAF {16}"

109 32 8
                                    

Hai, selamat pagi semua😁🙌
-
-
Jangan lupa, tinggalkan jejak setelah membaca okey🙊✨
-
-
Bantu share juga, biar tambah banyak pembacanya yah🤭
Dengan cara, sertakan nama saya, disetiap cerita yang kalian promosiin. Agak tidak termasuk kedalam, plagiat🙊✨
-
-
Selamat membaca☺️🙌

•••

Sesudah sampai di parkiran, segera kedua nya turun, lalu berjalan memasuki sekolah, sambil mengobrol satu sama lain.

"Rel, kenapa waktu itu Lo gak bilang, kalo itu Abang Lo!" ujar Icha sedikit kesal.

"Lagian Lo ngomong nya nyerocos, kaya si Rizky!" seketika langkah nya terhenti, tatkala mengucapkan nama laki-laki culun itu. "E-eh, bentar."

"Aduh!" pekik Icha, tatkala tubuh nya membentur tubuh Aurel. "Apaan si Lo! Sakit nih!" rotes Icha tak terima. Tapi Aurel tak mendengar.

"Oh iya, Cha. Gue juga mau ngomongin ini sama Lo,"

"Ngomongin apaan?" ketus Icha, masih mengelus-elus dahi nya yang terasa sakit.

"Si Rizky!"

Sontak ucapan Aurel membuat sang sahabat tersenyum lebar, dibarengi tawa ejek nya. "Wah... lo mulai suka yah sama Rizky? Lo mulai Cinta sama dia? yaudah sok, cepet mau ngomong apa? Atau... ada yang perlu di sampein sama dia, tapi lo nya masih malu? Sok, bisa sama gue ni Rel," tawar Icha.

Aurel yang mendengar setiap ocehan Icha hanya mengerutkan kening serta menyungging'kan bibir nya. "Eh... apaan si Lo!"

"Akh... sok aja Rel, sama gue mah jangan malu-malu. Apalagi sekarang 'kan, gue sahabat Lo?"

"Lo e... Auww!" seketika ucapan Aurel berubah menjadi ringisan, tatkala tubuh nya membentur seseorang dari arah depan.

Saat berjalan, Aurel tak fokus melihat kearah depan, ia hanya fokus melihat sahabat nya yang tengah mengoceh. Alhasil, menabrak orang.

Icha yang sadar akan orang yang ada dihadapan Aurel langsung tertawa terbahak amat keras. "Hahaha... cie-cie. Jodoh emang gak bakalan kemana!" ejek Icha amat puas.

Aurel yang tengah menatap Icha sinis, kini ia alihkan kehadapan seseorang yang menghalangi jalan nya.

"Ikh! Ngapain si lo halangan jalan gue!" kesal Aurel terhadap Rizky.

"Dih, lo nya aja yang gak liat-liat jalan. Gue dari tadi juga disini," jawab Rizky santai dibarengi senyuman aneh nya.

"Ah... ngapain di marahin si Rel." Goda Icha. "Riz, tadi kata si Aurel mau ngomong sesuatu sama Lo. Katanya, dia cinta sama Lo," bohong Icha dibarengi tawa.

Membuat Aurel menatap tajam kearah nya. Sedangkan Rizky yang mendengar itu, matanya langsung berbinar, dengan kedua tangan di gepalkan di dada.

"Heh! Apaan, si Cha!"

"Wah, ayang Mbep udah mau Nerima aku, yah?"

"Iuw... sampai kapan pun, gue gak bakalan suka sama lo!"

"Ah, jangan malu-malu Rel. Cepet bilang, mumpung ada orang nya," goda Icha kembali, membuat emosi Aurel seketika menaik.

Aurel yang kelewat kesal meninggalkan kedua orang itu begitu saja, sesekali melihat kearah mereka tanpa fokus melihat ke depan.

"Eh, Rel. Ayang Lo nangis nih!" teriak Icha, membuat semua orang yang berada disekitar sana menoleh terhadap nya, sesekali terhadap Aurel.

"Ayang..." teriak Rizky centil, membuat bulu kuduk Aurel berdiri seketika.

"Dasar gila!" Oceh Aurel, masih melihat kearah mereka tanpa fokus melihat jalan.

Aurel And Four Boys [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang