Anyeong, apa kabar untuk hari ini?
Baik tentunya yah guys🤭
-
-
Ingat, sebelum baca, ajak teman, sahabat, keluarga, atau saudara, biar gak dianggap ketawa sendiri, kaya Kunti di atas pohon tengah malam🤭
-
-
VOTE AND KOMEN OKEY!
BIAR LEBIH SEMANGAT NEXT NYA♥️
-
-
SELAMAT MEMBACA, MAY FRIENDS 🦈♥️Aurel masih mengusap-usap bokong serta dahi yang masih terasa sakit setelah sampai di dalam kelas.
"Aduh... sial banget gue hari ini!" gumam nya, memikirkan kejadian tadi tanpa melepas urutan tangan nya.
"Eh, tapi... si Ariel gila atau gimana si?" Pikir Aurel, yang tak paham atas sikap Ariel yang tiba-tiba saja berubah.
"Salah obat kali yah? Dokter nyuruh dia buat minum obat pemberian nya, tapi Ariel malah minum Baygon kali, yah? Makanya begitu tu anak."
"Kata Icha, Si Arel-arel itu pendiam, bahkan, tidak akan mengeluarkan kata lebih panjang. Tapi, tadi..." gumam nya kembali, setelah beberapa detik terdiam. Dengan bibir yang tiba-tiba saja terukir senyuman, tatkala mengingat wajah Arel kembali.
"Eh, tapi? kenapa namanya hampir sama kaya nama si Ariel, yah?" heran Aurel mengerutkan kening nya. "Jelek!" Ketus Aurel.
"Hais! Ngapain gue mikirin mereka? Mereka siapa gue juga?" sadar Aurel, langsung menepis isi pikiran nya. "Ah, dari pada mikirin mereka, mending gue turu!"
Aurel langsung melipatkan kedua tangan nya diatas meja tak lupa dengan kepalanya, lalu memejamkan matanya. Setelah beberapa detik, Aurel-pun tertidur.
"Oh, good!" Teriak Icha tiba-tiba, membuat Aurel terbangun kembali dari tidur nya amat kaget. Siapa yang gak kaget? Icha mengucapkan kata itu seraya menggebrak meja tempat tidur Aurel kasar.
"Apan si Cha!" Kesal Aurel.
"Anjay, lah," girang Icha aneh, membuat Aurel mengerutkan kening nya.
"Apaan si, Lo?"
"Satu cowok aktris, satu cowo pengusaha ples introvert, dan satu cowok culun pacar the real Lo. Akh... sungguh lengkap drama tadi. Hahah..." tawa Icha amat puas, seraya menjejerkan uang hasil palak tadi dihadapan wajah nya.
Aurel yang melihat uang itu, membelalakkan mata. Dari mana anak itu dapat uang sebanyak itu?
"Duit siapa?"
"Kita-lah. Gimana? Banyak 'kan?" tanya Icha, mengalihkan jejeran uang itu kehadapan wajah Aurel.
"Kita?" heran Aurel, menunjuk dirinya sendiri.
"Iyah, hasil dari drama Lo tadi. Besok-besok gitu lagi yah, Rel? Kan lumayan dapet duit tanpa kerja." Icha masih saja bermain dengan selembaran uang sepuluh ribu itu.
"Eh! Apaan si Lo, Cha! Malu-maluin gue. Sini gak duit nya, sini!" paksa Aurel mengambil uang itu. Tapi Icha selalu menjauhkan nya dengan tepat.
"Apaan si Lo, Rel!" kesal Icha, mengumpat 'kan uang itu disebelah kiri Rok nya. "Gue cape-cape yah ngumpulin ini duit. Lagian, liat nih, banyak kan? Lumayan buat beli bakso!" Goda Icha, seraya tertawa kecil.
"Tapi gue gak mau!" rebut Aurel yang ke beberapa kalinya. Lagi dan lagi, Icha menjauhkan nya dengan tepat.
"Kalo Lo gak mau, yah buat gue aja. Dan jangan lupa, besok kek gitu lagi yah?" lanjut Icha, dibarengi senyuman tanpa dosa nya.
"Lo aja sana! Lagian ngapain tu cowo-cowo deketin gue kek gitu!" pekik Aurel benar-benar kesal.
"Karna gue suka sama Lo!" ujar kedua seorang cowok tiba-tiba dengan serempak. Membuat Aurel serta Icha mengalihkan pandang kearah sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurel And Four Boys [Hiatus Sementara]
Humor(Masih tahap revisi, di revisi setelah End, dengan bantuan Author² lain yang koreksi nanti♥️) ••• Kisah 1Cewe And 4 Cowo. Kisah ini menceritakan Aurel serta 4Cowo yang memiliki karir masing-masing. Tentunya, dengan sifat cowo yang berbeda-beda. Kalo...