Netflix dan Chill 😎😎😎

3K 160 8
                                    

***
1 minggu yang lalu di ballroom hotel tempar Roni dan Paul meeting untuk tender mereka.

Roni : "Ul .. mau ngomong".

Paul menatap Roni penasaran karena tidak biasanya ia memulai obrolan dengan basa - basi.

Paul : "Kenapa nih ? Perasaan gue gak enak".

Roni : "Tentang Salma".

Paul : "Salma ?". Tanyanya heran.

Roni : "Kayaknya gua tertarik sama dia". Tanpa ekspresi dan menatap tajam kedepan.

Paul menatap Roni dengan kaget seakan tidak percaya.

Paul : "Sejak kapan ?".
"Lahh .. bukannya dulu waktu kecil lu benci sama dia"

Roni : "Sejak kemarin waktu pertama gua liat dia. Waktu dia ngetuk pintu kamar Nabila."
"Dulu gua bukan benci sama dia. Tapi sebel aja kalo gua lagi belajar mereka berdua mainya berisik banget dan ganggu konsentrasi gua".

Paul : "Cinta padangan pertama nih ceritanya ?. Goda paul sambil tertawa dan menyenggol bahu Roni.

Roni : "Nggak nyangka aja dia jadi begitu".

Paul : "Begitu gimana ?" Tanyanya penasaran.

Roni : "Cantik". Sambil tersenyum tipis, sambil memegang hidungnya yang gatal, namun segera dia kembali ke wajah datarnya.

Paul bersorak : "Wedededededeeee .." sambil tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Roni : "Bisa pelan nggak suaranya ?". Sambil merangkul paul dengan tangan kanannya dan tangan kirinya ingin berusaha menutup mulut Paul.

Paul yang berusaha menahan senyumnya namun gagal ia tahan : "Terus lu mau gua bantu apa ?" Jawabnya peka.

Roni : "Cukup diem aja san bantu gua sesekali".

Paul : "Tapi boleh ada syarat nggak?". Roni menatap Paul sambil menaikan alisanya seolah bertanya.
"Bisa ngabulin permintaan gua dulu sekarang gak ?".

Roni : "Nabila ?". Tanyanya sambil memberikan lirikan kepada Paul.

Paul : "Yash Bruh".
"Dulu loe bilang tunggu Nabila udah gede kan ?".

Roni : "Ok .. Deal".
"Tapi keputusan tetep ditangan Nabila".

Paul : "It's Ok bruh" .. Memberikan tangan untuk berjabat tangan. Roni diam saja tidak membalas, sehingga Paul mengambil tangan Roni dengan paksa agar mereka bisa berjabat tangan. Tanda perjanjian sudah resmi dilakukan.

***

Didalam mobil.

Nabila : "Kita beli pizza sama apa ya kak enaknya ?". Tanya Nabila.

Paul : "Terserah kamu aja Nabila.. yang lain juga pasti setuju aja". Jawab Paul dengan lembut.

Nabila : "Yaudah kita ke Pizza Hit dulu terus beli Americano buat kak Roni sekalian kita beli minumnya di situ aja nanti, terus kita beli camilannya di Indoapril yang depan komplek perumahan aja kan sekalian balik". Tuturnya.

Paul : "Oke .. ide bagus". Sambil tersenyum menatap Nabila dan dibalas Nabila dengan memberikan pose oke dengan tangan sambil tersenyum. Paul menahan senyum senangnya "Manis kali .. aku bisa diabetes ini". Batin Paul dan segera memalingkan pandangan untuk melihat jalan dan tentu saja juga untuk menutupi saltinya.

***
Mobil menuju garasi rumah, setelah mobil berhenti Nabila langsung turun dan segera menuju blakang untuk membuka bagasi kemudian membawa semua makanan yang sudah mereka beli. Paul dengan sigap memegang tangan Nabila untuk mencegah Nabila membawa semuanya.

I Hate U But U Love Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang