"Hai Derion." Sapa Zoya dengan senyum manisnya didepan Derion.
Derion, pemuda itu hanya diam melihat Zoya yang datang dan duduk didepan meja makannya. Derion diam mengamati setiap inci wajah Zoya yang tidak cantik dan tidak jelek tampak biasa namun memiliki daya tarik, Derion memiliki obsesi pada Zoya sejak pertama bertemu dengan Zoya yang menjebaknyaa dalam sebuah permainan yang diciptakan teman-teman Zoya untuk bercinta dengan dirinya dan Zoya kalah dalam permainan mereka.
Derion dan Zoya tidak melakukan hubungan badan karena Derion yang dikenal dengan laki-laki dingin dan cuek tidak menanggapi Zoya yang ingin mengajaknya bercinta, penjebakan yang dilakukan Zoya adalah jebakan terbodoh karena tidak bisa membuat Derion mabuk dan tidak bisa melakukan tantangan itu, malah sebaliknya Zoya yang mabuk dan ditinggalkan Derion didalam kamar hotel. Derion tidak meninggalkan Zoya begitu saja, sebelum pergi meninggalkan Zoya Derion menulis ukiran namanya dipunggung Zoya saat Zoya tidak sadar.
Sejak saat itu Derion selalu mengawasi Zoya dari jauh dan mengikuti kemana Zoya pergi, mencari tau tentang kehidupan Zoya dan mengambil foto Zoya secara diam-diam. Derion bahkan meretas ponsel Zoya saat Zoya tak sengaja meninggalkan ponselnya disaku jaketnya waktu penjebakan itu, Derion juga memasang kamera kecil disetiap sudut rumah Zoya tanpa sepengetahuan gadis itu. Gila bukan, tapi itulah Derion.
"Ini untukmu." Ucap Zoya memberikan sebuah kotak susu meskipun tau kalau Derion bisa membeli sendiri.
Derion hanya menatap itu menunggu Zoya berbicara lagi.
"Ah ini bukan sebagai permintaan, tapi ucapan terima kasih karena kau kemarin sudah mau mengantarku pulang." Ucap Zoya dengan senyumannya lalu berdiri.
"Aku pergi dulu." Kemudian Zoya pergi meninggalkan meja makan Derion.
Derion melihat Zoya yang pergi kari kantin kampus hanya bisa melihat Zoya tanpa kedip dan tanpa disadari tangan Derion mengepal kuat menahan dirinya untuk tidak menunjukkan sikap obsesinya pada Zoya, hingga hilangnya Zoya dari pandangannya Derion melihat kotak susu coklat yang ada dimejanya, Derion mengambil susu kotak itu lalu mengambil tasnya dan pergi meninggalkan kantin kampus.
Bruk!
Pruk!
Susu kotak yang ada ditangan Derion terjatuh dan tumpah karena tertabrak laki-laki yang sedang berjalan sambil bercanda dengan temannya dan Derion hanya melihat susu kotak pemberian Zoya tumpah, penabrak yang sadar kalau yang ditabraknya adalah Derion membuat tubuh laki-laki itu menjadi kaku. Derion melihat laki-laki itu dengan mata gelapnya terlihat tenang tapi sangat menegangkan bagi yang menabrak.
"Maaf, aku tidak sengaja Derion." Ucap laki-laki itu gagap dan memiliki ketakutan, sedangkan dua temannya juga ikut menegang karena kesalahan mereka menabrak Derion.
Bugh!!
Pyarr!!
Tanpa diduga Derion melayangkan tendangan dikepala laki-laki itu hingga kepalanya terbentur pigora pajangan sampai pecah lalu terjatuh dilantai dengan darah yang mengalir segar dari pelipis laki-laki itu membuat mata-mata semua mahasiswa yang ada disana tertuju pada mereka.
Bugh!!
Merasa tak cukup Derion memberikan lagi tendangan kuat pada wajah laki-laki itu membuat bibir laki-laki itu berdarah cukup banyak dan tulukai lemas.
"Der— Bugh!!" Laki-laki yang memiliki rambut coklat itu mendapatkan pukulan keras dari Derion hingga terpanting ke lantai.
"Sialan!" Tak terima melihat dua temannya dihajar hanya karena masalah sepele, mulai melayangkan pukulan pada Derion.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Teen Fiction"Aku ingin sekali mengurungnya, menciumnya, menjilatnya, membuatnya mendesah dibawahku dan menyebut namaku, dia milikku." -Derion Mervis-