19.

18.5K 709 43
                                    

"Derion bagaimana kalau kita pergi berlibur ke Swiss, aku ingin sekali ke sana. Kau kan kaya raya pasti tidak akan bangkrut kalau ke Swiss." Ucap Zoya tersenyum melihat Swiss diponselnya yang sangat indah itu membuat Zoya ingin pergi kesana.

Derion yang sedang gym menghentikan kegiatannya lalu melihat Zoya yang berbaring disofa, Derion yang hanya memakai celana selutut tanpa menggunakan baju atasan membuat otot-otot terlihat seksi lalu menghampiri Zoya.

"Jangan terus melihatnya, kau tidak boleh kemana-mana selagi kau hamil." Ucap Derion mengambil kembali ponselnya yang dipinjam Zoya membuat Zoya berdecak.

"Kenapa? Apa salahnya aku meminta kesana selagi aku masih bisa memanfaatkanmu." Ucap Zoya kesal memakan pisangnya.

Derion menatap Zoya lalu terkekeh singkat. "Tunggu sampai kau melahirkan baru kita ke sana."

"Kau serius?" Senyum Zoya merekah bangkit dan duduk mendekati Derion.

Derion hanya berdehem saja.

"Aahhh ternyata kau baik sekali, Sayang. Kalau kau menuruti keinginanku aku pasti cinta padamu." Ucap Zoya memeluk Derion membuat Derion terdiam karena perkataan Zoya lalu tersenyum tipis.

Derion memeluk Zoya dan menarik Zoya ke pangkuannya membuat Zoya kaget memegang pundak Derion. Derion melihat mata Zoya membuat mereka saling tatap tanpa berkedip, Derion mengusap pipi Zoya lalu tersenyum membuat Zoya tertegun melihat senyuman Derion.

"Kau manis sekali rasanya aku ingin memakanmu." Ucap Derion.

Zoya berkedip sesaat.

"Lihat aku terus Zoya, aku ingin sekali kau melihatku saja." Ucap Derion memeluk Zoya erat dan membenamkan wajahnya dicekuk leher Zoya membuat Zoya membeku.

Zoya terdiam melihat sikap Derion ini lalu memeluk Derion, jantungnya berdebar kencang saat Derion menatapnya dengan dalam dan perkataan Derion yang sangat... Entah Zoya tidak bisa menjelaskannya tapi hatinya tergerak untuk membalas pelukan Derion.

"Kenapa kau manja sekali." Tanya Zoya.

"Aku hanya ingin memelukmu." Ucap Derion.

"Tidak mau, kau berkeringat." Ucap Zoya melepaskan pelukan Derion dengan paksa lalu pergi membuat Derion kesal.

"Lagi pula dia lebih suka aku berkeringat diatasnya." Gumam Derion melihat punggung Zoya yang menjauh.

"Nanti malam aku akan menghabisimu lihat saja nanti, kau akan memohon padaku untuk terus berada diatasmu." Lanjut Derion menyeringai lalu berdiri pergi dari ruang gym ini.












***











Zoya mencari dimana letak serpihan puzzle yang ia pegang kenapa sulit sekali ditemukan, Zoya melihat Derion yang juga ikut membantunya malah dengan mudah menyambung serpihan-serpihan puzzle. Zoya berdecak melempar serpihan itu lalu menyandarkan tubuhnya.

"Kenapa sulit sekali dan kenapa kau membeli puzzle sebesar ini bahkan serpihannya kecil sekali." Ucap Zoya lelah.

"Kau yang memintanya." Ucap Derion fokus menyambung puzzle itu.

"Kenap kau terlihat mudah sekali menyambungnya." Kesal Zoya.

"Kenapa? Kau sudah lelah?" Tanya Derion balik sambil tersenyum miring.

"Aku lapar sekali." Rengek Zoya merasakan perutnya lapar karena memikirkan puzzle ini.

"Kau ingin makan apa? Biar pelayan yang membawakanmu makanan."

"Aku tidak ingin lainnya. Tapi aku mau puding coklat." Ucap Zoya membayangkan bagaimana rasanya puding coklat yang lama tidak ia makan.

"Kau yakin?"

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang