10.

56.1K 1.2K 31
                                    

Zoya melihat makanan yang dibuat Derion lali melihat Derion yang duduk didepannya menatapnya datar, Zoya mengambil garpu lalu menusuk potongan makanan dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Zoya diam memakan makanan dari Derion tanpa berbicara sepatah kata pun, Zoya menggenggam erat garpunya masih emosi dengan perbuatan Derion.

Pyar!!

Zoya membuang piring itu ke dinding hingga piring pecah dan makanan bertebaran, dirinya benar-benar tidak bisa menahan emosinya lagi dan ingin meluapkannya. Zoya melihat Derion dengan penuh kebencian sedangkan Derion hanya diam seperti sudah menduga ini akan terjadi.

"Mendekatlah biar aku bisa membunuhmu." Ucap Zoya dengan gigi yang bergelatuk.

Derion tersenyum miring. "Sepertinya kau sudah tidak bisa menahan kemarahanmu lagi, sayang."

Derion mendekat kepada Zoya lalu mengusap pipi Zoya, Zoya dengan langsung mengayunkan garpu yang ia pegang pada Derion untuk membunuh Derion tapi dengan cepat Derion menangkap tangan Zoya. Derion terkekeh sudah menduga ini akan terjadi, Zoya menjadi lebih ganas dan itu membuat Derion semakin menyukai Zoya.

"Lepaskan tanganku!! Biarkan aku membunuhmu brengsek!!" Teriak Zoya memberontak memukuli tangan Derion yang mencengkram tangan satunya.

"Pukulanmu saja tidak sakit bagaimana kau bisa membunuhku sayang?" Kekeh Derion.

"Lepaskan aku!!! Aku akan membunuhmu!" Teriak Zoya semakin memberontak dan Derion memegang kuat Zoya yang semakin bruntal ingin melepaskan diri.

"Tenagamu juga kecil bagaimana bisa kau ingin membunuhku, sayang?" Kekeh Derion kepada Zoya yang terus memberontak. "Dengan tubuh lemahmu ini aku bisa membunuhmu hanya dengan meremukkan tubuh kedalam pelukanku, Zoya. Bagaimana kau bisa mengatakan ingin membunuhku tanpa kekuatan?"

Derion mengambil paksa garpu dari tangan Zoya lalu mendorong Zoya hingga berbaring dan Derion menduduki perut Zoya sambari mencekik leher Zoya, namun tidak menekannya hanya saja menahan pergerakan Zoya.

"Lepaskan aku sialan!! Lepaskan aku!!" Teriak Zoya terus memberontak memukuli tangan Derion.

Derion terkekeh melihat Zoya yang menangis sambari memberontak, lalu Derion mengangkat tangan satunya yang memegang garpu dan dilayangkan pada Zoya membuat Zoya menjerit dan menutup matanya serta menutup mulutnya rapat. Garpu yang diayunkan pada Zoya menancap tepat disamping kepala Zoya menancap pada bantal.

"Kau takut sayang?" Ucap Derion terkekeh dengan suara berat.

Zoya membuka matanya dan tubuh yang gemetar ternyata garpu itu sengaja ditancapkan Derion disamping kepalanya hanya untuk menggretakknya, Zoya menangis ketakutan dirinya hampir dibunuh Derion.

"Tubuhmu gemetar Zoya, kau benar-benar takut padaku?" Kekeh Derion mendekatkan wajahnya pada Zoya.

Derion membuang garpunya lalu mengusap kepala Zoya dan mengusap air mata Zoya. "Kau jangan menangis, aku tidak akan menyakitimu kalau kau patuh padaku."

Tangan Derion merambat mengusap dada Zoya membuat Zoya memejamkan matanya dan menangis tanpa suara, lalu Derion mulai meremas dada Zoya membuat Zoya memekik kecil dan mencengkram tangan Derion yang meremas dadanya. Derion menyeringai melihat Zoya yang mudah digertak dan dibuat ketakutan, itu sangat disukai Derion. Ah tidak Derion sangat menyukai semuanya yang ada pada Zoya.

Tangan yang mencekik leher Zoya berpindah mengusap bibir Zoya yang merah dengan sensual, melihat Zoya yang masih menangis Derion mulai mencium bibir Zoya rakus sambari menekan tengkuk Zoya, lidah yang menerobos masuk kedalam mulut Zoya dan menari disana membuat Zoya semakin mencengkram kuat tangan Derion seraya memejamkan matanya kuat.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang