Zoya mengintip dibalik pintu melihat Derion yang sibuk melihat laptopnya, Zoya menarik nafas dan membuangnya untuk menyiapkan keberaniannya menghampiri Derion saat ini, Zoya mendesah memegang dadanya yang berdetak kencang karena takut jika Derion marah besar.
"Kenapa tidak masuk?"
Suara berat Derion membuat Zoya terkejut, lalu Zoya membuka pintunya dan berdiri tegak sambil tersenyum bodoh lalu kembali diam menggaruk tengkuknya tidak tau harus bilang apa.
"Kenapa diam?"
"Derion, aku... Aku..." Entah kenapa lidahnya terasa keluh entah kenapa ia takut memberitahu Derion.
"Ada apa Zoya?" Tanya lagi Derion melipat kedua tangannya.
Zoya melihat mata tajam Deriom membuatnya menelan ludah yang kesekian kalinya, bagaimana ia bisa mengatakan apa yang dia inginkan kalau Zoya melihat Derion mengintimidasinya seperti ini.
"Kenapa kau diam?" Tanya lagi Derion membuat Zoya tersenyum kaku.
"Tidak jadi, kau lanjutkan saja pekerjaanmu." Ucap Zoya cepat berbalik hendak pergi namun suara Derion menghentikannya.
"Kemarilah, jangan pergi."
Zoya memejamkan matanya takut
lalu mendorong pintu lagi hingga terbuka lebar, Zoya tersenyum bodoh lagi namun senyuman itu hilang saat Derion memberikan isyarat dijarinya untuk mendekat. Zoya menelan ludahnya lagi lalu berjalan mendekati Derion sampai berdiri disamping Derion.Derion menarik Zoya untuk duduk dipangkuannya sampai Zoya menahan nafasnya saat Derion mengusap perutnya, lalu Derion memeluknya sambil mengisap aroma tubuhnya membuat Zoya merinding.
"Jangan buat cupang lagi, cupangmu masih banyak ditubuhku!" Zoya mengelak sambil membungkam mulut Derion saat merasakan Derion akan memberikan cupang lagi dilehernya.
Derion terkekeh lalu melepaskan tangan Zoya yang membekap mulutnya lalu memeluk Zoya lagi. "Kau mau apa? Kenapa malah pergi?"
Zoya diam sesaat lalu melepaskan pelukan Derion dan memegang kedua pipi Derion. Zoya menipiskan bibirnya mengumpulkan kekuatannya untuk mengatakan hal yang ia inginkan.
"Kenapa sayang?"
"Derion, aku ingin memancing ikan dilaut. Boleh ya?" Tanya Zoya dengan mata binarnya membuat Derion mengangkat sebelah alisnya.
"Mancing ikan?" Tanya Derion lagi dan Zoya mengangguk semangat.
"Boleh ya, aku ingin sekali mancing ikan Derion. Pasti menyenangkan." Ucap Zoya membayangkan dirinya memancing di laut dengan tangkapan ikan yang banyak.
"Nanti kalau umpanmu dimakan itu lalu kau terjebur ke laut langsung dimakan hiu kau mau?" Tanya Derion membuat Zoya diam.
"Tidak mungkin ada hiu." Kesal Zoya.
"Hiu adanya dimana?" Tanya Derion lagi.
"Dilaut... Tapi kan tidak mungkin ada hiu!" Kenapa Derion malah menakutinya.
"Aku akan membawamu memancing." Ucap Derion membuat Zoya tersenyum senang.
"Serius?" Bahagia Zoya lalu memeluk Derion senang.
"Tapi kita harus bercinta dan kau yang memimpin." Ucap Derion membuat Zoya langsung melepaskan pelukannya melihat Derion dengan mata lebar.
"Kenapa minta lagi padahal semalam kau sudah melakukannya." Sentak Zoya memukul dada Derion.
"Kenapa? Aku hanya meminta jatahku pada calon istriku."
"Hentikan!!" Sentak Zoya saat merasakan tangan Derion nakal meremas payudaranya.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Teen Fiction"Aku ingin sekali mengurungnya, menciumnya, menjilatnya, membuatnya mendesah dibawahku dan menyebut namaku, dia milikku." -Derion Mervis-