Zoya yang tertidur pulas dengan tengkurap mengeluarkan ringisan pada mulutnya yang sedikit bengkak, Zoya membuka matanya lalu duduk perjuangan karena tubuhnya terasa remuk semua. Zoya menutupi tubuhnya yang telanjang dengan selimut memegang pundaknya karena punggungnya terasa perih seolah ada luka, namun rasa nyeri itu tergantikan oleh pasangannya pada kamar ini. Kamar yang terkesan luas dan sederhana namun tampak elegan dan ini kamar siapa.
Zoya mengingat-ingat aoa yang terjadi, hingga detik berikutnya Zoya mendelik dengan kaget lalu membuka selimutnya untuk mengintip tubuhnya. Zoya mendelik tubuhnya penuh dengan cupang membuat Zoya kembali berpikir, apakah dirinya berhasil tidur dengan Derion atau dirinya tidur dengan orang lain?! Kenapa ingatannya buruk sekali saat mabuk.
"Ishh aku tidur dengan siapa semalam, tulangku seperti mau patah-patah." Gumam Zoya meringis memegang pundaknya.
"Kenapa punggungku perih sekali." Ringis Zoya lalu turun dari ranjang dengan hati-hati, Zoya mengumpat saat rasa nyeri pada kewanitaannya terasa sangat sakit bahkan linu pada selangkangannya, Zoya seperti tidak kuat berjalan dan kembali duduk ditempat tidur lagi, Zoya ingin melihat kenapa punggungnya rasanya perih sekali.
"Sebenarnya kenapa dengan punggungku." Ucap Zoya sambil melihat meja disamping kasur mencari benda apapun yang bisa digunakan untuk melihat punggungnya, sampai Zoya menemukan sebuah ponsel diatas meja entah itu ponsel siapa Zoya langsung mengambil dan membukanya, ternyata tidak dikunci. Zoya langsung menyalakan kamera dan memotret punggungnya untuk melihat apa yang terjadi pada punggungnya.
Setelah selesai Zoya melihat hasil potretannya dan Zoya melebarkan matanya dengan tangan yang menutupi mulutnya, Zoya terkejut didalam potretan punggungnya terdapat banyak sayatan hingga darah memenuhi punggungnya sampai mengering. Zoya kaget melihat hal ini dan menangis dengan tubuh gemetar, apa yang sebenarnya terjadi.
Dengan gemetar dan nafas yang memburu Zoya mencoba menggeser fotonya dan Zoya kembali dikejutkan oleh foto dirinya yang tidur tengkurap dengan tubuh telanjang serta sayatan yang ada dipunggungnya. Air mata Zoya terus mengalir terus menggeser foto itu karena bukan hanya satu tetapi ada banyak foto dirinya dangan berbagai macam, Zoya yang tidak kuat melihat itu langsung melempar ponsel itu kelantai dengan takut.
"Apa ini, apa yang terjadi!" Guman Zoya mulai ketakutan.
"Rupanya kau sudah melihatnya." Ucap seorang membuat Zoya membeku mengenal suara ini, dengan kaku Zoya menoleh dan matanya melebar melihat seseorang menyeringai kepadanya.
"Derion." Suara Zoya tercekat dengan tubuh kaku.
"Bagaimana, apa kau menyukai ukiranku?" Tanya Derion menyeringai membuat Zoya kaget jadi benar kalau luka dipunggungnya adalah ulah Derion.
"Apa yang kau lakukan pada punggungku brengsek!!" Pekik Zoya mengepalkan tangannya dengan air matanya yang keluar menatap Derion penuh amarah.
Derion tersenyum miring lalu mendekati Zoya dan langsung mencekik leher Zoya membuat Zoya semakin takut dengan Derion. "Aku tanya apa kau menyukainya?"
"Kau gila, pantas saja orang-orang menyebutmu psikopat gila!" Ucap Zoya menepis rasa takutnya.
Derion diam lalu terkekeh mendekatkan wajahnya pada Zoya. "Aku gila?... ya tentu aku gila, coba kau pikir kenapa pria yang mendekatimu mati semua."
Zoya diam melihat Derion dengan mata melebar. "Jadi itu ulahmu? Kau yang membunuh mereka?!"
"Bingo." Kekeh Derion. "Kau ingin tau kenapa aku membunuh mereka?... karena mereka berani menyentuhmu, aku tidak menyukainya sebab kau adalah milikku."
"Apa?!" Zoya semakin tidak mengerti.
"Kau tau sayang, aku sudah mengawasimu dari lama berbagai cara aku lakukan agar kau tidak lepas dari pengawasanku, aku suka melihatmu menangis, melihatmu tidur, melihatmu frustasi, aromamu, dan yang paling aku sukai... menyuntuh tubuhmu saat kau tidur."

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Ficțiune adolescenți"Aku ingin sekali mengurungnya, menciumnya, menjilatnya, membuatnya mendesah dibawahku dan menyebut namaku, dia milikku." -Derion Mervis-