06.

68.1K 1.4K 16
                                    

Zoya diam berdiri dengan mata yang fokus melihat kearah luar jendela membuat sinar matahari menyorot Zoya dengan pandangan kosong, entah berapa hari dia terkurung ditempat ini dan beberapa hari terakhir Derion muncul dihadapannya. Pikiran Zoya kosong dan hanya bisa melamun setiap harinya tanpa menyentuh makanan yang sering diantarkan pelayan.

Beberapa hari terkurung disini tanpa bisa keluar Zoya tidak tau apa yang sedang terjadi kepada teman-temannya saat dirinya tiba-tiba menghilang, Zoya sempat berpikir dirinya akan diselamatkan teman-temannya dan sampai sekarang mereka juga tak kunjung menemukannya, apa ini rencana Derion juga.

Luka yang ada dipunggungnya juga mengering tapi tetap saja tidak bisa terkena air dan harus terpaksa tubuhnya dibersihkan menggunakan handuk basah oleh pelayan yang disuruh Derion, Zoya melihat makanan yang ada disampingnya dengan tatapan kosong, ini makanan diantarkan satu jam lalu dan Zoya belum menyentuhnya sama sekali.

Ceklek

"Rupanya kau belum menyentuh makananmu sama sekali."

Zoya melihat ke suara yang beberapa tidak ia dengar siapa lagi kalau bukan Derion, Derion sudah kembali lagi. Zoya mundur hingga punggungnya menyentuh sandaran ranjang lalu memeluk lututnya, rasa takut terhadap Derion masih melekat kuat, sosok Derion menjadi bayang-bayangannya mengingat bagaimana Derion memperlakukannya secara kasar.

Derion duduk didepan Zoya melihat Zoya dengan tatapan dingin yang sedang ketakutan lalu melirik makanan yang diberikan pada Zoya masih utuh, Derion melepaskan jaketnya hingga hanya mengenakan kaos oblong. Zoya melihat Derion dengan ketakutan dan waspada, bisa saja Derion tiba-tiba murka dan langsung menyiksanya lagi.

"Aku tinggal seminggu kau ternyata tidak patuh juga dengan perintahku." Ucap Derion tetap suara tenang namun bagi Zoya sangat menakutkan.

"Perlu kau tau, aku membunuh semua pelayan yang mengantarkan makanan padamu karena kau tidak mau memakannya. Perlu berapa nyawa lagi agar kau mau makan sesuai perintahku?" Tanya Derion membuat Zoya menegang dengan mata melebar lalu mengeluarkan air matanya.

Zoya diam dengan pikiran blank, Zoya sempat bingung kenapa setiap pelayang yang mengirimkannya makanan tapi tidak Zoya makan selalu berganti orang, ternyata Derion membunuh semua pelayan-pelayan itu.

"Kau manusia kejam Derion!! Kau tidak punya hati!!" Teriak Zoya. "Kau membunun mereka tanpa berkedip dan tidak memikirkan nasib keluarga mereka!! Kau bukan manusia Derion!! Kau pikir nyawa manusia tidak ada harganya hah!!" Tangis Zoya pecah mendengar perkataan Derion.

Derion diam. "Kau pikir karena siapa aku membunuh mereka?"

Zoya menangis terdiam mendengar pertanyaan Derion, tentu saja iku karena dirinya yang tidak makan makanan yang diantarkan para pelayan itu, Zoya meremas rambutnya kuat menyalahkan dirinya atas kematian mereka lalu berteriak. Kalau saja ia memakan makanan itu mungkin mereka masih hidup dengan keluarganya.

Derion diam dengan wajah dinginnya. "Sepertinya pelayan yang mengantarkanmu makanan ini tidak bisa membuatmu makan."

"Jangan!! Jangan bunuh dia Derion! Iya, aku akan makan tapi jangan bunuh dia!" Mohon Zoya menangis mencengkram lengan Derion berharap Derion tidak membunuh pelayan tadi.

Derion menyeringai lalu mengambil makanan Zoya yang tersaji lalu memberikan kepada Zoya dan Zoya menerima piring itu dengan gemetar, setelah itu Derion berdiri dan mengambil jaketnya melihat Zoya yang masih menangis dengan tangan yang gemetar, Derion sangat menyukai ketakutan Zoya.

"Aku akan pergi sebentar, aku kembali makananmu sudah harus habis, kau mengerti." Ucap Derion langsung meninggalkan kamar.

Zoya menangis keras setelah Derion pergi dari kamar menyalahkan dirinya atas kematian mereka karena dirinya, andai Zoya memakan makanan yang diantarkan mereka pasti mereka masih hidup dan bisa bertemu dengan keluarga mereka, semua ini salahnya membuat orang tidak bisa bahagia dengan keluarga mereka. Bagaimana Derion bisa sekejam itu tanpa memikirkan kebahagiaan orang lain, Zoya menyesali tantangan dari semua temannya.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang