17.

22.9K 792 55
                                    

"sebenarnya siapa orang yang kau temukan padaku?" Tanya Zoya duduk disofa melihat Derion yamg duduk dikursi besarnya dikantornya yang besar. Ini pertama kalinya Derion membawanya ke kantor pria ini dan Derion menyuruhnya memakai dres sebatas lutut agar lebih nyaman.

"Kau berbaring saja dikamar atau berjalan-jalanlah dikantor dulu, masih ada sisa 2 jam untuk perjalan mereka." Ucap Derion tanpa melihat Zoya membuat Zoya langsung melihat Derion kaget.

"Aku boleh jalan-jalan?" Tanya Zoya untuk meyakinkan telinganya yang tidak salah dengar.

Derion melihat Zoya dengan datar, tau maksud Zoya. "Kau boleh berjalan-jalan tapi dikantor ini dengan beberapa bodyguard yang menjagamu, jangan selangkah menginjakkan kaki diluar gedung ini atau kau akan tau akibatnya."

Zoya menelan ludahnya kasar ternyata Derion tau rencananya. "Aku tidak berpikir untuk kabur, kenapa kau seperti menuduhku akan kabur?!"

"Tidak ada yang tau isi pikiranmu, tapi aku tau."

Zoya memutar matanya malas lalu berdiri. "Aku pergi sebentar."

Hendak Zoya akan pergi dan keluar dari ruangan Derion namun Derion menghentikannya membuat Zoya hanya memegang gagang pintu.

"Kau melupakan sesuatu." Ucap Derion.

Zoya menoleh lalu berpikir apa yang ia lupakan. "Apa yang aku lupakan?"

"Kemarilah." Pintah Derion dan Zoya menurut saja seperti anak kecil menghampiri Derion.

Zoya berhenti didepan meja Derion menunggu Derion berbicara tapi Derion tak kunjung berbicara, Zoya menggaruk tengkuknya lalu memasang wajah kesal.

"Apa? Kenapa kau tidak berbicara?"

"Mendekat sini." Pintah Derion lagi.

Zoya memutar bola matanya malas lalu langkanya memutari meja Derion hingga berhenti disamping Derion dan Derion memutar kursinya untuk menghadap Zoya.

"Apa? Aku melupakan apa?" Tanya Zoya lagi.

"Hei!!" Pekik Zoya saat tangannya ditarik hingga tubuhnya jatuh dipangkuan Derion.

"Apa yang kau lakukan?!" Sentak Zoya mencoba untuk turun tapi Defion menahannya.

"Kau melupakan ini." Ucap Darren lalu menarik tengkuk Zoya dan langsung mencium bibir Zoya membuat Zoya mendelik.

Zoya memejamkan matanya rapat mendorong dada Derion untuk melepaskan ciumananya namun tubuh Derion tidak bergeming sama sekali, sampai akhirnya Derion melepaskan bibir Zoya dan Zoya langsung mengusap bibirnya kasar. Zoya berdiri lalu melihat Derion dengan tatapan kesal.

"Dasar mesum." Ucap Zoya lalu keluar dari ruangan Derion.

"Apa-apaan dia itu, kenapa mesum sekali otaknya. Dasar Derion Om-om hidung belang tidak tau diri." Umpat Zoya membuat dua bodyguard yang mendengar itu sontak menahan tawanya membuat Zoya berhenti dan langsung melihat kedua bodyguard yang mengikutinya itu membuat mereka langsung diam membatu.

Melihat mereka sambil menyipitkan matanya kesal lalu kembali berjalan entah tujuannya kemana, Derion melarangnya keluar dari gedung besar ini dan hanya diperbolehkan mengelilingi kantor ini.

Zoya masuk kedalam lift yang khusus dengan kartu emas diikuti kedua bodyguard itu, Zoya melihat tombol lantai sangat banyak membuat Zoya bingung ia harus memencet tombol yang mana.

"Kantin dilantai mana? Apa kalian tau?" Tanya Zoya pada kedua bodyguardnya.

"Ada di lantai dasar Nona." Ucapnya membuat Zoya mengangguk langsung memencet lantai dasar.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang