"Zoya!"
Zoya mendelik mendengar suara itu dan melihat Derion mendekatinya, setelah sampai pada Zoya langsung saja Derion menarik lengan Zoya mendekat membuat Zoya meringis bodoh.
"Bukankah sudah kubilang buat mematuhi perintahku?!" Ucap Derion dengan suara beratnya.
"Aku hanya ingin mengambil apel itu saja, makanya aku meminta Jenggot itu buat mengangkatku." Ucap Zoya meringis membuat Ken mendesah lagi-lagi dipanggil Jenggot.
"Kau bisa memanggilku, bukan meminta bantuan pria lain! Aku tidak suka milikku disentuh pria lain." Sentak Derion membuat Zoya memutar bola matanya malas.
"Kau lupa dengan peraturanku?!" Geram Derion mencengkram pinggang Zoya membuat tubuh mereka semakin menempel membuat Zoya bedecak.
"Tidak, aku tidak melupakannya. Tapi aku ingin sekali apel itu." Ucap Zoya menunjuk apel yang terus memanggilnya.
"Derion, ambilkan aku apel itu. Tidak, biar aku yang memetiknya sendiri cepat berjongkok." Ucap Zoya melepas tangan Derion dan menyuruh Derion berjongkok.
Derion melihat Zoya terus melihat apel itu mendesah baru ingat kalau Zoya sedang hamil dan pasti mengidam apel itu, merasa luluh dengan Zoya langsung saja Derion memeluk lutut Zoya dan mengangkatnya membuat Zoya kaget langsung menegang pundak Derion.
"Derion jangan tiba-tiba mengangkatku!" Sentak Zoya.
"Cepat ambil apel yang kau mau, waktumu tidak banyak." Ucap Derion langsung saja membuat Zoya dengan segera memetik apel-apel itu sebelhm Derion membantingnya karena kesal.
***
Zoya menggigit apelnya dengan gigitan lebar dan senyuman merekah akhirnya bisa merasakan apel dari hasil petiknya sendiri dan beberapa makanan tersaji dimeja, rasa apel ini manis membuat Zoya menyukainya.
"Kenapa pohon apel itu masih banyak buahnya, apa tidak ada orang yang memetiknya?" Tanya melihat Derion yang sibuk dengan komputernya.
Derion melihat Zoya yang menikmati apel itu dengan senang. "Kau sangat senang bisa merasakan apel itu."
"Hm, ini sangat enak apa lagi dipetik sendiri." Ucap Zoya mengangguk setuju.
"Memang tidak boleh memetik sembarangan ditaman Kantor." Ucap Derion kembali pada pekerjaannya.
Zoya yang melihat itu melihat Derion diam lalu berdiri menghampiri Derion dan berhenti disamping Derion membuat Derion melihat Zoya.
"Kau serius tidak ada boleh yang memetiknya?" Tanya lagi Zoya.
Derion mengangkat sebelah alisnya. "Hm, tapi kau boleh memetiknya."
"Benarkah?" Zoya sumringah melihat Derion dan Derion mengangguk. "Wah mereka pasti belum pernah merasakan apel itu."
"Kau mau mencobanya?" Tawar Zoya memberikan apel yang sudah tergigit olehnya hingga tinggal setengah. Derion melihat apel itu dan kembali melihat Zoya membuat Zoya langsung kembali menarik apelnya.
"Oh kau tidak mau karena apel ini bekasku, aku akan ambilkan yang baru." Hendak Zoya akan mengambil apel baru namun tangannya ditarik hingga duduk dipangkuan Derion.
Derion mencium bibir Zoya membuat Zoya terdiam kaku hingga tak lama Derion melepaskan cuimannya dan menggigit apel punya Zoya. Namun, Zoya masih terpaku pada Derion yang baru saja menciumnya.
"Bagaimana aku jijik bekas mulutmu padahal mulutmu dan seluruh tubuhmu makananku." Ucap Derion menyeringai membuat Zoya berdegik ngeri lalu segera turun dari pangkuan Derion.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Teen Fiction"Aku ingin sekali mengurungnya, menciumnya, menjilatnya, membuatnya mendesah dibawahku dan menyebut namaku, dia milikku." -Derion Mervis-