13.

31.5K 896 33
                                    

Zoya diam duduk dikursi meja Rias membiarkan rambutnya yang basah dikeringkan dengan hairdryer oleh Derion, Zoya diam melamun melihat dirinya sendiri yang terlihat seperti memiliki penyakit kulit karena banyaknya cupang yang dibuat Derion. Zoya baru saja mandi dan membiarkan Derion mengeringkan rambutnya, Zoya berpikir kemana Derion akan membawanya pergi dihari ulang tahunnya ini.

"Sebentar lagi kita akan ketempat yang akan kau suka." Ucap Derion disamping telinga Zoya, Zoya melihat Derion yang menyeringai melalui pantulan kaca hanya terdiam tidak ada senyuman tapi sebuah seringaian.

"Tapi, kalau kau berusaha kabur saat aku membawamu keluar dari rumah, persiapkan dirimu untuk kehilangan kedua kakimu." Lanjut Derion memegang lengan Zoya dan menatap Zoya dari pantulan cermin sambil menyeringai.

Zoya diam menggigit bibir dalamnya. "Kemana kau akan membawaku pergi?"

Derion menegakkan tubuhnya dan kembali mengeringkan rambut Zoya. "Yang pasti kau akan sangat bahagia."

"Kalau seperti itu, kenapa kau mengancamku seperti kau ingin membawaku ke tempat yang berbahaya?" Tanya Zoya dengan detakan jantung yang menggila.

"Tempat yang kau lihat nanti juga akan bisa membuatmu ketakutan kalau kau salah milih tujuan..." Jeda Derion tetap tenang sambil melihat Zoya yang diam ketakutan terlihat dari wajahnya. "Maka dari itu, kau harus tetap mematuhi tujuan yang sudah menjadi jalanmu, yaitu aku."

Zoya mengeratkan kedua tangannya mendengar ucapan Derion. "Sebenarnya kau ingin membawaku ketempat yang membuatku bahagia atau membuatku mati?"

"Aku sudah bilang padamu kalau aku akan membuatmu bahagia, tapi jika kau salah melangkah maka kebahagiaan itu bisa merubahmu menjadi ketakutan tapi ketakutan itu tidak sampai membuatmu mati namun bisa menghilangkan kedua kakimu." Ucap Derion lalu meletakkan hairdryer itu diatas meja rias dan bokongnya bersandar pada meja rias sambil mengusap wajah Zoya lalu memainkan rambut Zoya yang sudah kering.

"Apa kau merasakan takut? Itu terlihat ekspresi wajahmu." Ucap Derion kembali mengusap pipi Zoya. "Jangan memasang wajah takut dihari ulang tahunmu sayang, kau harus tersenyum."

Zoya menepis tangan Derion dan menatap Derion dengan rasa ingin membunuh Derion. "Kalau kau ingin mengabulkan permintaanku dihari ulang tahunku, maka aku meminta kau membebaskanku dari kurunganmu."

Derion diam dengan wajah dinginnya mencengkram dagu Zoya membuat Zoya langsung mencengkram tangan Derion, saat mendengar permintaan Zoya. "Kau ingin lepas dariku? Itu tidak akan bisa."

"Aku tidak bilang aku lepas darimu..." Jeda Zoya dan Derion diam membiarkan Zoya melanjutkannya. "Aku minta kebebasan dan aku tetap ada didalam kendalimu, aku memikirkan kandunganku akan kenapa-kenapa jika kau terus mengurungku seperti hewan dan membuatku tertekan sampai stress itu sama saja kau membunuh bayi ini, aku hanya ingin kebebasan demi kesehatan anak... Anak kita sampai lahir."

Meskipun keinginan Zoya adalah bisa lepas dari Derion tapi bayi yang ada didalam perutnya lebih penting untuk diselamatkan, Zoya bukan orang jahat yang tega menyakiti bayi yang ada didalam perutnya dan ini bayi ini tetap sehat sampai waktu hari kelahiran tiba. Zoya rela tetap bersama Derion asalkan bayi ini akan bisa lahir dengan sehat disaat waktunya tiba.

Melihat keterdiaman Derion yang sedang berpikir, Zoya melepaskan tangan Derion yang mencengkram dagunya dan Zoya berdiri didepan Derion lalu mengusap kedua pipi Derion. Derion juga pasti tidak akan membiarkannya janin ini kenapa-kenapa karen janin ini adalah darah dagingnya, Zoya melihat Derion dengan memohon agar permintaan itu dikabulkan oleh Derion. Zoya memeluk Derion msmbuat Derion langsung memeluk Zoya.

"Aku mohon bebaskan aku demi bayi kita Derion, aku tidak mau bayi ini kenapa-kenapa jika kau terus mengurungku dan membuatku stres. Aku cuma ingin kebebasan tanpa ada tekanan, aku tidak memintamu melepaskanku Derion tapi aku hanya meminta kebebasan dan aku tetap ada digenggamanmu." Ucap Zoya dengan lirih dan sangat memohon pada Derion, Derion diam memeluk Zoya erat mendengar permintaan Zoya.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang