04.

78.3K 1.7K 18
                                    

Zoya melongo ketika melihat sebuah club dan melihat dirinya yang memakai dress ketat hasil dari riasan
Karsa, Zoya melihat Karsa yang tersenyum mantap melihat dirinya dari atas kebawah langsung Zoya menggeleng keras.

"Tidak, aku tidak bisa melakukannya! Apa kau gila?! Bagaimana aku bisa ke club dengan pakaian seperti ini?! Bisa-bisa aku diperkosa disana." Ucap Zoya merasa frustasi memiliki teman-teman yang memiliki sikap liar begini.

"Hei jangan begini, ingat kekalahanmu kau harus membayarnya." Ucap Karsa.

"Kau gila! Apa kau yakin Derion ada disana?! Jangan gila Karsa." Ucap Zoya frustasi.

"Ya, Derion ada didalam. Lucas dan Rendy yang melihat Derion ada disana." Ucap Karsa tersenyum.

Zoya memasang wajah ingin menangis saja bagaimana taman-tamannya ini masih menuntut tantangan dari kekalahannya dalam permainannya, bahkan tantangan mereka sangat membuat jantung maraton. Mereka menantang dirinya untuk menaklukkan Derion sampai dapat dan memberikan keperawanannya pada Derion, itu adalah hal gila karena Derion itu orang yang paling dihindari dikampus, bahkan Zoya masih merasa takut soal kejadian dirinya yang mencium bibir Derion tiba-tiba waktu itu dan beruntung saja Derion tidak membunuhnya.

"Ini kau bisa pakai ini." Ucap Karsa memberikan sebuah kertas yang dilipat kecil pada Zoya.

Zoya melihat itu heran bagaimana bisa Karsa mendapatkan ini. "Ini apa?"

"Itu obat perangsang, kalau kau gagal membuat Derion mabuk pasti obat perangsang berhasil." Ucap Karsa.

"Kenapa kau bisa seyakin itu?" Tanya Zoya.

"Pasti berhasil, sudah ayo kita masuk kedalam Lucas dan Rendy sudah menunggu kita." Ucap Karsa langsung menarik tangan Zoya masuk kedalam club, langsung suara detuman musik yang keras merasuk kedalam telinga Zoya hingga mereka sampai ditempat Lucas dan Rendy menunggu.

"Derion ada disana." Ucap Lucas tersenyum sambil menunjuk dimana Derion menggunakan dagunya membuat Zoya langsung melihat ke arah dimana Derion berada.

Zoya bisa melihat Derion duduk dimeja bartender sambil menikmati minuman keras dengan tanang dan sendirian tanpa ada satupun wanita yang mencoba menggoda Derion, Zoya menipiskan bibirnya bagaimana jika tidak berhasil dam malah dirinya mati ditangan Derion.

"Waktumu tidak banyak, Zoya. Cepat lakukan dengan baik." Ucap Karsa mendorong Zoya untuk segera pergi kepada Derion.

Zoya menelan ludahnya dengan kasar lalu berjalan menyelip menghindari orang yang joget hingga sampai dibelakang Derion, dibelakang Derion Zoya hanya diam mencoba untuk tetap tenang meskipun jantungnya seperti maraton. Bagaimanapun juga yang dihadapinya adalah Derion orang uang berbahaya dikampus. Zoya melihat kertas yang dilipat kecil yang ada didalam genggamannya lalu menarik nafasnya ini akan menjadi akhir dari hidupnya.

Dengan penuh rasa frustasi Zoya menyentuh pundak Derion dan duduk disamping Derion melipat kedua kakinya dengan anggun dan menggoda membuat Derion menoleh, Zoya tersenyum melihat tatapan mematikan Derion yang melihat tubuhnya dari atas kebawah kemudian mata mereka bertemu. Jantung Zoya semakin berdetak kencang saat mata elang itu melihatnya tanpa kedip dan Zoya hanya bersikap tersenyum menutupi ketakutannya.

"Rupanya kau, aku pikir kau orang lain." Ucap Zoya basa basi tapi tidak ada tanggapan dari Derion yang terus melihatnya dengan tajam.

"Bisa aku menemanimu? Kau terlihat sendirian." Ucap Zoya dengan suara lembut sambil tangannya mengusap pundak Derion.

'Mati kau Zoya!!' Batin Zoya berteriak.

"Bisa aku menemanimu?" Ucap Zoya tersenyum menggoda lalu berdiri dan memutar kursi Derion hingga menghadapnya, lalu Zoya mulai mendekatkan tubuhnya masuk kedalam antara paha Derion dan memeluk pundak Derion sehingga tubuh mereka menempel, Zoya terlihat berani tapi sebenarnya dalam hatinya sangat berteriak ketakutan.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang