16.

25.9K 726 48
                                    

"Apa kau tuli?!... Aku tidak mau menikah denganmu, brengsek!!" Teriak Bella mendorong dada Haris hingga mundur beberapa langkah.

"Kau pikir bisa menolaknya?" Seringai Haris.

"Aku berhak menolaknya, ini hidupku bukan hidupmu!!" Emosi Bella menunjuk Haris.

"Kau yakin? Kau mengandung darah dagingku, orang tuamu akan menyiksamu jika kau mendapatkan nilai buruk dan orang tuamu memiliki kepercayaan padaku untuk bisa memberimu nilai bagus, ditambah lagi semua orang tau kau hamil dari pria tua dan mereka tidak tau kebenarannya kalau bayi yang ada didalam perutmu itu darah dagingku. Meskipun kau mengatakan yang sebenarnya mereka tidak akan percaya kalau aku yang menghamilimu, mereka akan percaya padaku dan mereka akan menganggapmu gila, mereka akan menghinamu dan kau akan hancur dengan kau menolakku. Hanya aku yang bisa menyelamatkan kehancuranmu dari mereka, kau masih berpikir aku bisa melepaskanmu?... Hidupmu sudah ada ditanganku Bella."

Bella menatap Haris dengan marah mencengkram perutnya yang sudah membuncit. "Kau brengsek!! Sialan kau Haris!! Aku benci padamu, aku akan membunuh bayi ini."

Bella yang ingin memukuli perutnya dengan kemarahan, namun haris dengan cepat menahannya dengan mencengkram kedua tangan Bella membuat Bella memberontak.

"Lepaskan aku brengsek!! Aku akan membunuh bayi ini, lepaskan aku!!" Teriak Bella terus memberontak.

"Kau pikir kau bisa?" Haris menyeringai.

"Arrrkkkkk kau sialan!!" Teriak Bella dikemarahan yang tinggi melihat Haris menghancurkan hidupnya.

"Aku benci padamu!! Aku benci padamu!! Akhh!!" Bella memejamkan matanya kuat menahan rasa sakit yang ada diperutnya yang tiba-tiba terasa sakit, Bella menangis lalu hingga berlutut dilantai karena rasa sakit diperutnya semakin terasa membuat Haris panik langsung melepaskan tangannya.

"Akhhh sakit!" Tangis Bella meremas perutnya kesakitan dan tubuhnya limbung langsung ditangkap Haris.

"Sakit!"

Haris yang awalnya panik berubah tenang dan melihat Bella yang kesakitan, Haris langsung menggendong Bella dan membawanya berbaring diranjang dengan hati-hati. Haris duduk disamping Bella dan mengusap perut Bella, Bella masih menangis meremas perutnya namun Haris menggenggam tangan Bella.

"Aku sudah memperingatimu, tapi kau tidak mau mendengarkanku. Perutmu kram karena emosimu yang tidak bisa kau kendalikan, berbaring saja dan tidak usah bergerak maka kram diperutmu akan hilang." Ucap Haris sambil terus mengusap perut Bella yang masih menangis.

Sampai beberapa menit tangisan Bella berhenti karena kram diperutmya sudah hilang, Bella melihat tangannya yang masih digenggam oleh Haris langsung saja Bella melepaskannya dan bergerak dengan susah membelakangi Haris.

Haris yang mendapatkan hal itu langsung ikut berbaring dibelakang Bella dan memeluk Bella dari belakang, namun Bella menolaknya dan Haris tetap memeluk Bella.

"Lepaskan aku." Tekan Bella dengan nafas memburu.

"Diam atau aku akan bilang pada mereka kau tidak mau patuh padaku dan memberimu nilai buruk, kau tau kan apa yang dilakukan mereka padamu jika kau kuliah mendapatkan nilai buruk?..."

Bella diam dengan mengepalkan tangannya kuat.

Haris menyeringai. "Rupanya kau cepat mengerti kalau kau tidak bisa melakukan apapun, karena.... Kau takut mati."

Bella diam mulai memejamkan matanya tidak ingin lagi berdebat dengan Haris, Bella menyesali semua perbuatannya menjadikan Haris alatnya untuk mendapatkan nilai kuliah bagus dan berakhir seperti ini. Kalau saja ia tidak melakukan hal itu maka ini tidak akan terjadi, semua yang ia lakukan sungguh sangat menyesalinya.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang