Marah
Ketika Jiminie mengungkapkan kemarahannya dengan keras, Yoongi hanya menatapnya dengan ekspresi yang tetap tanpa berubah. "Bayi bodoh ini marah lagi," ucapnya dengan suara tenang, mencoba meredakan kemarahan adiknya dengan candaan yang sebenarnya penuh perhatian.
Jiminie membalas dengan mengerucutkan bibirnya, matanya memancarkan emosi campuran antara kesal dan lucu. "Hyung nggak lucu," katanya dengan suara yang terdengar seperti protes, meskipun dia sudah mulai melembut.
"Sudahlah, tidak usah marah," lanjut Yoongi, sambil memeluk Jiminie dengan lembut. Tindakannya mengungkapkan kasih sayang yang tidak pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata. "Jiminie tau, hyung hanya ingin melihat senyum Jiminie," tambahnya dengan suara pelan, tanpa menatap langsung ke wajah adiknya.
Jiminie, yang masih mencoba menahan perasaan marahnya, akhirnya luluh di dalam pelukan hangat Yoongi. Dia merasa aman di sana, terlindungi dari segala sesuatu yang bisa membuatnya merasa kesepian atau tidak dicintai. "Hyung, jiminie sayang hyung," bisiknya dengan lembut, sambil membenamkan wajahnya di bahu Yoongi.
Yoongi hanya membalas dengan mengusap lembut punggung adiknya. "Hyung juga sayang kamu, bayi bodohku," ujarnya dengan suara yang lembut, tanpa kehilangan sentuhan tsundere yang menjadi ciri khasnya. Bagi mereka, kata-kata tidak perlu terucap dengan jelas, karena hubungan mereka terjalin dengan bahasa rahasia yang hanya dimengerti oleh mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweetie(yoonmin)
FanfictionHanya keseharian kakak adik yang sangat menggemaskan. (hanya bromance)