Setelah beberapa jam bekerja di studio, Yoongi merasa lapar dan memutuskan untuk memesan makanan untuk mereka berdua. Sambil menunggu pesanan tiba, dia memutuskan untuk membangunkan Jiminie yang masih terlelap di sofa.
"Jiminie, bangunlah. Makanan sudah akan tiba," ucap Yoongi dengan suara lembut sambil mengguncang bahu adiknya yang masih tertidur.
Jiminie membuka matanya perlahan-lahan, masih dalam keadaan setengah sadar. Dia meraih matanya sejenak, mencoba memahami di mana dia berada. "Hyung, makanan?" desisnya dengan suara pelan, sambil menggosok-gosok matanya yang masih mengantuk.
Yoongi mengangguk, sambil menahan senyum kecil. "Iya, sudah hyung pesan. Ayo, bangun, kita makan bersama," ajaknya dengan lembut, sambil membantu Jiminie berdiri dari sofa.
Ketika pesanan tiba, mereka duduk bersama di ruang kecil di studio, menikmati makanan sederhana namun lezat yang telah dipesan Yoongi. Jiminie makan dengan lahap, terlihat begitu bahagia dengan hidangan tersebut. Sementara itu, Yoongi menyaksikan dengan senyum kecil di wajahnya, menyadari betapa kehadiran Jiminie selalu bisa membuat hidupnya lebih berwarna.
"Makanan ini enak, hyung!" ucap Jiminie dengan suara yang antusias, sambil menyuapi Yoongi sepotong daging dari mangkuknya. Yoongi hanya menelan dengan senyum tipis, menerima sepotong daging itu dengan senang hati.
"Jiminie harus makan lebih banyak. Jiminie harus tumbuh dengan baik," ujar Yoongi dengan suara lembut, sambil mengambil sepotong sayuran untuk diberikan kepada adiknya.
Jiminie hanya mengangguk dengan senyum lebar di wajahnya, merasa begitu diperhatikan dan dicintai oleh Hyung-nya yang selalu memperhatikannya dengan begitu penuh kasih sayang. Bagi mereka, momen-momen sederhana seperti ini adalah yang paling berharga dalam kehidupan mereka yang penuh dengan pengertian dan kehangatan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
