Setelah makan siang yang hangat dan menyenangkan, Yoongi dan Jiminie mulai membersihkan sisa-sisa makanan dan barang-barang mereka di sekitar studio. Mereka melangkah keluar dari ruangan kecil itu, dengan langkah yang penuh kehangatan dan kedekatan.
"Hyung, kapan kita pulang?" tanya Jiminie sambil mengikuti langkah Yoongi dengan penuh antusiasme. Dia selalu menikmati setiap momen yang bisa dia habiskan bersama Hyung-nya, meskipun hanya dalam perjalanan pulang.
Yoongi melirik adiknya dengan senyum kecil di wajahnya. "Kita bisa pulang sekarang," jawabnya singkat, sambil menyesuaikan barang-barang di tasnya.
Saat mereka berjalan ke mobil, Jiminie meraih tangan Yoongi dengan penuh keceriaan, mencoba berjalan selangkah lebih dekat dengan Hyung-nya yang dingin namun penuh kasih sayang. "Hyung, jiminie senang hari ini," ucapnya dengan suara lembut, sambil menyentuh lengan Yoongi dengan penuh perhatian.
Yoongi merasakan kehangatan dari sentuhan adiknya, dan dia membalas dengan menggenggam tangan Jiminie dengan lembut. "hyung juga senang, Jiminie," ujarnya dengan suara hangat, yang menyampaikan perasaannya tanpa harus menunjukkan emosi secara berlebihan.
Ketika mereka tiba di mobil, Yoongi membuka pintu untuk Jiminie dengan lembut. Saat mereka berdua duduk dalam mobil, Yoongi melanjutkan perjalanan pulang dengan hati-hati. Di tengah perjalanan, dia memutuskan untuk menggoda Jiminie dengan suara yang berdebar-debar.
"Jadi, Jiminie hanya ingin ikut ke studio untuk tidur, kan?" ucapnya dengan nada lembut yang berubah menjadi ngeledek, sambil menatap jalan di depan dengan ekspresi serius yang terbaca jelas di wajahnya.
Jiminie, yang masih sedikit mengantuk, langsung merespons dengan sedikit marah. "Bukan begitu, hyung! Jiminie ingin menemani hyung bekerja," katanya dengan suara yang mencoba keras untuk terdengar serius, meskipun bibirnya hampir bergetar karena kesulitan menahan senyum.
Yoongi hanya mengangkat bahunya sambil tetap fokus pada kemudi. "Ya ya, tentu saja. Jiminie hanya ingin menemani hyung dengan tidur nyenyak di sofa," ujarnya dengan nada yang masih tetap ngeledek, tetapi kehangatan dalam suaranya tak terbantahkan.
Jiminie menatapnya dengan pandangan yang mencoba keras untuk terlihat tajam, tapi tidak bisa menahan senyum yang mulai terpancar di wajahnya. "Hyung menyebalkan," ucapnya dengan suara polos, sambil mencoba menutupi senyumnya dengan tangan.
Yoongi merespons dengan senyum kecil yang muncul di wajahnya, sebelum dia memutar sedikit ke arah Jiminie. "Bayi bodoh hyung memang lucu," ucapnya dengan suara lembut, sementara tatapannya penuh kasih sayang terarah pada adiknya yang menggemaskan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka melanjutkan perjalanan pulang dalam keheningan hangat, dengan senyum-senyum kecil yang tersembunyi di balik ekspresi mereka yang khas. Bagi mereka, momen-momen kecil ini adalah bukti keakraban yang tak tergantikan, hubungan yang penuh dengan kehangatan dan pengertian tanpa kata-kata yang panjang.