018

44 6 0
                                    

kebanggaan hyung, selalu menggemaskan.

Hari itu, sekolah Jiminie mengadakan acara tradisional yang mengharuskan semua muridnya mengenakan hanbok. Jiminie, dengan senyum cerah dan mata yang berbinar, mengenakan hanbok berwarna merah muda lembut, tampak menggemaskan seperti biasanya. Tangan kecilnya menggenggam buket bunga, membuatnya terlihat seperti bunga yang sedang mekar.

Yoongi, yang biasanya dingin dan tenang, sudah berdiri di antara para penonton, berusaha menyembunyikan rasa gugup dan antusiasnya. Ia bukanlah tipe orang yang suka menunjukkan emosinya, tetapi hari ini berbeda. Hari ini, Jiminie akan tampil di atas panggung dan Yoongi tidak ingin melewatkan momen berharga ini.

Ketika Jiminie muncul di atas panggung, Yoongi tak bisa menahan senyum yang perlahan mengembang di wajahnya. Mata dinginnya melembut melihat adiknya yang begitu manis dalam balutan hanbok merah muda. Ia merogoh saku jaketnya, mengeluarkan ponsel dan mulai memotret Jiminie.

Klik. Klik. Klik.

 Klik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi terus mengambil gambar, menangkap setiap momen manis adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi terus mengambil gambar, menangkap setiap momen manis adiknya. Setiap senyum, setiap gerakan lembut, dan setiap tatapan malu-malu Jiminie tak luput dari lensanya.

Dalam hati, Yoongi merasa bangga. Ia tahu betapa Jiminie bekerja keras untuk acara ini. Bagaimana adiknya yang lembut dan manja berlatih setiap hari dengan penuh semangat.

Setelah acara berakhir, Jiminie dengan langkah-langkah kecil dan senyum cerah menghampiri Yoongi. "Hyung, Jiminie tampil bagus, kan?" tanyanya penuh harap.

Yoongi, yang biasanya hanya memberikan anggukan kecil atau senyuman tipis, kali ini mengulurkan tangannya dan mengacak rambut Jiminie dengan lembut. "Jiminie tampil sangat bagus. Hyung bangga," jawabnya dengan suara lembut, meski tetap terkesan dingin.

Jiminie tersenyum lebih lebar, merasa sangat bahagia mendapatkan pujian dari hyungnya yang pendiam. "Hyung, ayo pulang! Jiminie ingin makan es krim untuk merayakannya!"

Yoongi mengangguk, menyembunyikan senyumnya yang lebih lebar. "Baiklah, bayi bodoh, hyung akan membelikan es krim."

Jiminie cemberut sedikit, tahu bahwa Yoongi sedang iseng, tapi ia tidak bisa marah karena tahu itu cara Yoongi menunjukkan kasih sayangnya. Mereka berdua pun berjalan pulang, tangan Yoongi menggenggam erat tangan Jiminie, memastikan adiknya yang manis tetap di sisinya.

Hari itu, Yoongi bukan hanya seorang hyung yang posesif dan protektif. Ia adalah hyung yang bangga dan penuh kasih sayang, meskipun ia menunjukkan dengan caranya yang dingin namun tulus. Dan Jiminie tahu, di balik semua sikap dingin itu, ada seorang hyung yang akan melakukan apa pun demi kebahagiaannya.

sweetie(yoonmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang