017

44 7 0
                                    

es krim lagi

Pagi itu, suasana rumah Yoongi dan Jimin seperti biasa; tenang dan damai. Yoongi sedang sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerja ketika suara langkah kaki yang lembut terdengar semakin mendekat.

"Hyung..." suara manis Jimin terdengar dari ambang pintu, memecah keheningan.

Yoongi mengangkat pandangannya dari laptop, melihat Jimin berdiri di sana dengan ekspresi andalannya – mata besar berkilau penuh harap dan bibir mengerucut sedikit. Ekspresi yang selalu membuat hati Yoongi melunak, meskipun ia berusaha keras untuk tetap tenang dan dingin.

"Ya, Jiminie? Ada apa?" tanya Yoongi dengan nada datar, meskipun matanya sudah menunjukkan bahwa ia tahu apa yang diinginkan adiknya.

"Hyung..." Jimin mendekat, menarik kursi di sebelah Yoongi dan duduk di sana. "Jiminie ingin es krim. Bolehkah, hyung?"

Yoongi menatap Jimin sejenak, lalu menghela napas. "Es krim lagi? Bukankah Jiminie baru saja makan es krim kemarin?"

Jimin menggoyang-goyangkan tangannya, berusaha keras untuk terlihat lebih menggemaskan. "Tapi Jiminie benar-benar ingin, hyung. Hanya satu saja."

Yoongi berpura-pura berpikir keras, meskipun dalam hatinya ia sudah tahu bahwa ia tidak bisa menolak permintaan itu. "Baiklah, tapi hanya satu, Jiminie. Dan hyung yang akan memilihkan rasanya."

Jimin langsung tersenyum lebar, memeluk lengan Yoongi dengan manja. "Terima kasih, hyung! Jiminie sayang hyung!"

Yoongi menghela napas lagi, kali ini dengan senyuman tipis di wajahnya. "Baiklah, ayo kita pergi sekarang sebelum hyung berubah pikiran."

Mereka berdua beranjak keluar rumah, berjalan santai menuju kedai es krim favorit mereka. Sepanjang jalan, Jimin terus bercerita tentang harinya di sekolah, sementara Yoongi mendengarkan dengan penuh perhatian meskipun ekspresinya tetap tenang.

Setibanya di kedai es krim, Yoongi memilihkan satu cone es krim rasa vanila untuk Jimin. Jimin menerimanya dengan senyum lebar, menikmati setiap gigitannya dengan gembira.

"Hyung, es krim ini enak sekali! Terima kasih banyak!" kata Jimin sambil memeluk Yoongi erat.

Yoongi mengelus kepala Jimin dengan lembut. "Hyung senang Jiminie suka. Sekarang, ayo kita pulang sebelum es krimnya mencair."

Dalam perjalanan pulang, Yoongi tak bisa menahan senyum melihat adiknya yang bahagia. Meskipun ia berusaha tampil dingin dan tegas, hatinya selalu luluh oleh Jimin. Apapun demi Jiminie tercinta, selalu.

sweetie(yoonmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang