015

66 9 1
                                    

Belajar bermain gitar

Sore itu, Yoongi sedang duduk di ruang musik, jemarinya dengan lincah memetik senar gitar. Suara lembut dari gitar akustik memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Jimin, yang baru selesai dari tugas sekolahnya, berjalan masuk dengan senyum lebar di wajahnya.

"Hyung, ajari Jiminie bermain gitar!" seru Jimin penuh semangat, mendekati kakaknya.

Yoongi mengangkat pandangannya dari gitar dan menatap Jimin dengan tatapan datar. "Jiminie yakin? Belajar gitar tidak mudah, Jiminie."

Jimin mengangguk cepat, matanya berbinar penuh harap. "Jiminie yakin! Jiminie ingin belajar dari hyung."

Yoongi menghela napas, meletakkan gitarnya di pangkuannya. "Baiklah, duduk di sini," katanya sambil menepuk kursi di sebelahnya.

Jimin segera duduk di kursi yang ditunjukkan Yoongi, mendekat dengan antusias. Yoongi mengambil gitar lain yang lebih kecil dan menyerahkannya kepada Jimin.

"Pertama, Jiminie harus belajar memegang gitar dengan benar. Seperti ini," kata Yoongi, menunjukkan posisi tangan dan cara duduk yang benar.

Jimin mencoba meniru, tetapi tangannya yang kecil membuatnya sedikit kesulitan. "Hyung, apakah ini benar?"

Yoongi memperhatikan posisi tangan Jimin dengan seksama, kemudian mengoreksinya dengan lembut. "Sedikit lagi, Jiminie. Jari-jarimu harus lebih melengkung, seperti ini."

Jimin mengikuti instruksi Yoongi, berusaha sebaik mungkin. Yoongi tetap tenang dan sabar, meskipun wajahnya tetap tampak dingin.

"Hyung, Jiminie sudah benar?" tanya Jimin dengan cemas.

Yoongi mengangguk kecil. "Ya, sekarang coba mainkan chord G ini," katanya sambil menunjukkan posisi jari di senar.

Jimin mengerutkan kening, berusaha menempatkan jari-jarinya di tempat yang benar. Setelah beberapa kali mencoba, ia akhirnya berhasil menekan senar dengan benar.

"Bagus, sekarang petik senarnya," instruksi Yoongi.

Jimin memetik senar dengan hati-hati, menghasilkan suara yang tidak sempurna tetapi cukup baik untuk seorang pemula. Wajahnya bersinar dengan kebanggaan.

"Hyung! Jiminie berhasil!" serunya dengan gembira.

Yoongi hanya mengangguk lagi, sebuah senyuman tipis terlihat di wajahnya. "Lumayan untuk pemula. Tapi jangan puas dulu, Jiminie harus banyak berlatih."

Jimin mengangguk semangat. "Jiminie akan berlatih setiap hari!"

Yoongi menatap adiknya dengan penuh kasih, meskipun ia tetap berusaha menjaga ekspresi dinginnya. "Bagus. Hyung akan mengajari Jiminie sampai Jiminie bisa."

Jimin tersenyum lebar, hatinya penuh dengan kebahagiaan dan rasa terima kasih. "Terima kasih, hyung! Jiminie akan berusaha sebaik mungkin."

Yoongi menyentuh kepala Jimin dengan lembut, mengacak rambutnya sedikit. "Sekarang, mari kita lanjutkan latihan. Hyung akan mengajarkanmu beberapa chord dasar lainnya."

Mereka melanjutkan pelajaran dengan Yoongi yang memberikan instruksi dengan suara tenang dan dingin, sementara Jimin mendengarkan dengan penuh perhatian dan semangat. Meskipun Yoongi tampak dingin di luar, Jimin tahu bahwa kakaknya selalu peduli padanya dan ingin yang terbaik untuknya.

Di ruangan itu, di bawah sinar matahari sore yang hangat, mereka berdua berbagi momen yang sederhana namun penuh makna. Yoongi yang dingin dan Jimin yang manis, dua saudara yang saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.

Apapun demi Jiminie tercinta. Selalu.

 Selalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sweetie(yoonmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang