013

54 10 0
                                    

jiminie yang terpenting dari apapun

Sore itu, Jimin sedang bermain di ruang tamu, melompat-lompat dengan riang seperti anak kecil. Yoongi, di sisi lain, sedang duduk di meja, sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya. Suasana rumah begitu tenang dan damai, hanya diisi oleh suara tawa kecil Jimin dan ketukan lembut jari-jari Yoongi di keyboard.

Tiba-tiba, Jimin tersandung karpet dan jatuh ke depan, menabrak meja tempat laptop Yoongi berada. Laptop itu jatuh ke lantai dengan bunyi keras, membuat Jimin terpaku di tempatnya, ketakutan dan merasa bersalah.

Yoongi langsung berdiri, tetapi bukan untuk melihat laptopnya. Dengan cepat, ia melangkah ke arah Jimin dan berlutut di sebelahnya. "Jiminie, kau tidak apa-apa? Kau terluka?" tanyanya dengan suara penuh kekhawatiran, matanya menatap adiknya dengan cemas.

Jimin terisak kecil, air mata mulai menggenang di matanya. "Hyung, maafkan Jiminie... Jiminie tidak sengaja..."

Yoongi menggeleng cepat, menangkup wajah Jimin dengan kedua tangannya yang besar dan hangat. "Jiminie, jangan khawatirkan laptop hyung. Hyung hanya peduli pada Jiminie. Di mana yang sakit? Apa ada yang terluka?"

Jimin terisak lagi, tetapi ia mencoba untuk tenang. "Jiminie hanya jatuh, hyung. Tidak sakit, hanya kaget."

Yoongi menarik napas lega dan memeluk Jimin erat. "Syukurlah. Hyung sangat khawatir."

Mereka berdua tetap dalam pelukan selama beberapa saat, merasakan kehangatan dan kasih sayang yang tak terucapkan. Yoongi akhirnya melepas pelukan dan mengusap air mata di pipi Jimin. "Sudah, jangan menangis lagi. Hyung akan selalu ada untuk melindungi Jiminie."

Jimin mengangguk kecil, masih merasa sedikit bersalah. "Tapi laptop hyung..."

Yoongi tersenyum lembut dan mengacak rambut Jimin. "Laptop bisa diganti, Jiminie. Tapi hyung tidak bisa menggantikan dirimu. Kau lebih penting dari apa pun di dunia ini."

Jimin tersenyum lemah, merasa lebih baik mendengar kata-kata Yoongi. "Terima kasih, hyung. Jiminie beruntung punya hyung."

Yoongi berdiri dan membantu Jimin berdiri juga. "Hyung juga beruntung punya Jiminie. Sekarang, bagaimana kalau kita makan camilan dan menonton film? Kita lupakan kejadian ini."

Jimin tersenyum lebar, kegembiraan kembali ke wajahnya. "Itu ide yang bagus, hyung! Jiminie ingin nonton film animasi!"

Yoongi tertawa kecil dan mengangguk. "Baiklah, kita akan nonton film animasi. Ayo kita ke dapur, hyung akan buatkan popcorn."

Mereka berjalan menuju dapur bersama-sama, tangan Yoongi tetap menggenggam tangan Jimin dengan lembut. Yoongi merasa lega melihat Jimin kembali ceria, dan dalam hati, ia berjanji untuk selalu melindungi dan mencintai adiknya, apa pun yang terjadi.

Bagi Yoongi, tidak ada yang lebih penting dari kebahagiaan dan keselamatan Jimin. Bahkan jika itu berarti harus mengorbankan sesuatu yang berharga baginya, ia akan melakukannya tanpa ragu. Karena untuk Yoongi, Jiminie adalah segalanya. Apapun demi Jiminie tercinta.

sweetie(yoonmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang