Pagi berikutnya, Yoongi sudah menunggu di depan rumah dengan mobilnya, siap untuk mengantar Jiminie ke sekolah seperti yang selalu dilakukannya. Jiminie keluar dengan tas sekolahnya, wajahnya yang cerah langsung menyambut tatapan tenang Yoongi.
"Sudah siap, Jiminie?" tanya Yoongi dengan suara datar, sambil membuka pintu mobil untuk adiknya. Dia tidak suka menunjukkan perhatian yang berlebihan, tapi pandangannya yang hangat terhadap adiknya mengungkapkan segalanya.
Jiminie melambaikan tangannya dengan senyum manis di wajahnya. "Ayo pergi, hyung!" serunya dengan antusias, melompat masuk ke mobil dengan lincah. Dia menikmati momen-momen ini, ketika dia bisa bersama Yoongi, bahkan hanya untuk beberapa menit di perjalanan ke sekolah.
Ketika mobil mulai berjalan, suasana menjadi hening. Yoongi fokus pada jalan, sementara Jiminie duduk di sampingnya dengan pandangan yang penuh kasih sayang. Dia suka melihat Yoongi dengan saksama, mengamati setiap gerakan tenang dan serius di wajahnya yang penuh teka-teki.
Tiba-tiba, Jiminie menepikan wajahnya agak dekat dengan Yoongi, mencoba menarik perhatian Hyung-nya yang konsentrasi. "Hyung, jiminie sayang hyung," ucapnya dengan suara lembut, sambil menyentuh lengan Yoongi dengan penuh kasih sayang.
Yoongi merespons dengan sedikit mengangkat alis, mencoba menyembunyikan senyum kecil yang mencuat di bibirnya. Dia tidak suka menunjukkan emosi dengan terang-terangan, tapi kedekatan Jiminie membuat hatinya hangat.
Ketika mereka tiba di depan sekolah, Jiminie enggan keluar dari mobil. Dia merasakan kekosongan di dadanya begitu dia harus berpisah dengan Yoongi untuk sementara. Namun, dia tahu bahwa Hyung-nya akan selalu kembali menjemputnya di akhir hari. Dengan sedikit rasa nakal, dia mencium pipi Yoongi dengan cepat sebelum melangkah keluar dari mobil.
Yoongi, yang tadinya tenang, merasakan sentuhan hangat dari ciuman itu di pipinya. Dia memalingkan wajahnya sejenak, menyembunyikan senyuman kecil di wajahnya yang biasanya serius. "Hati-hati di sekolah, jangan membuat masalah," ucapnya dengan suara tenang, tanpa menatap langsung Jiminie yang berlalu pergi. Bagi mereka, momen-momen kecil seperti itu adalah bukti kehangatan di antara hubungan mereka yang unik.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweetie(yoonmin)
FanfictionHanya keseharian kakak adik yang sangat menggemaskan. (hanya bromance)