Setelah tiba di studio, Yoongi segera memulai sesi kerjanya dengan fokus. Dia sibuk menyesuaikan instrumen dan menciptakan melodi yang tepat untuk proyek musiknya. Namun, tidak lama setelah itu, dia memperhatikan bahwa Jiminie sudah tertidur di sofa dengan wajah yang damai.
"Jiminie, jiminie bilang akan membantu," desis Yoongi dengan suara pelan sambil menghampiri adiknya yang tertidur. Dia menatap wajah adiknya yang tenang, dengan senyum kecil terukir di bibirnya.
Jiminie hanya merespons dengan sedikit mendengkur dalam tidurnya, wajahnya yang mungil terlihat begitu polos dan tak berdosa. Yoongi menyentuh lembut rambut adiknya, mengacak-acak dengan lembut seperti yang biasa dilakukannya. "Bayi bodohku, selalu tertidur di saat-saat penting," ucapnya dengan suara lembut, sambil menggerakkan Jiminie agar sedikit lebih nyaman di sofa.
Meskipun Jiminie sudah berusia enam belas tahun, dia tetap terlihat seperti bayi yang damai saat tidur. Yoongi merasakan gelombang kehangatan melalui dadanya, menyadari betapa dia merindukan momen-momen seperti ini. Meskipun kadang-kadang merepotkan, kehadiran Jiminie selalu menjadi sumber kebahagiaan yang tak tergantikan baginya.
Sementara Jiminie terus terlelap, Yoongi kembali ke pekerjaannya dengan lebih semangat. Dia mencoba menyampaikan perasaannya melalui nada-nada yang ia ciptakan, membiarkan musik menjadi bahasa yang tak terucapkan namun bisa dirasakan oleh adiknya yang sedang tertidur. Dia merasa bersyukur memiliki seseorang seperti Jiminie di sisinya, seseorang yang selalu menambahkan sentuhan kehangatan dan keceriaan dalam hidupnya yang kadang-kadang serius dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweetie(yoonmin)
FanfictionHanya keseharian kakak adik yang sangat menggemaskan. (hanya bromance)