Part 5

538 50 2
                                    

       Suasana disekolah nampak jelas lebih tertib dari hari pertama.
       Suara peluit dari seorang guru wanita dengan gaya khas olahraga, membuat murid-murid berlarian cepat memasuki gerbang sekolah.

"Jangan ada yg terlambat, cepat lari!"teriak guru Pim kepada murid yang masih berjalan santai diluar gerbang sekolah.
"Selamat pagi guru Pim"sapa beberapa murid yang melewatinya.
"Guru Pim selalu semangat mendisiplinkan murid sekolah Harapan"goda P'Pop yang datang ingin bersiap menutup pintu gerbang
"Itu sudah menjadi salah 1 tugasku sebagai guru olahraga disekolah ini p'pop"jawab guru Pim
"Yasudah aku akan kembali kekantor guru, lanjutkan tugas P'pop"lanjut guru Pim dan berlalu pergi.

       Freen keluar dari mobil sport putihnya dan diikuti Nam yang keluar dari pintu samping. Mereka melihat dua buah motor sports hijau dan merah, berhenti bersama dihalaman parkir sekolah, dan turun dari motor masing- masing.

"Kau tau mereka 1 kelas dengan Noey dan Irin dan mereka sama sama tampan,pintar dibeberapa mata pelajaran"bisik Nam pada Freen yang mulai berjalan masuk koridor
"Kalau kau menyukainya, kenapa tidak pindah kelas saja"balas Freen tidak peduli dan langkahnya terhenti sejenak ketika melihat Saint sedang duduk santai sambil membaca buku tebalnya dengan serius.
"Kenapa banyak laki laki yang rajin dan cerdas dikalanganku"gerutu Nam yang juga menyadari Saint disitu. Saint menutup bukunya dan beranjak meninggalkan koridor.
"Sombong sekali"sinis Freen dan Nam sependapat. Kemudian mereka segera menyusul menuju kelas.

Tok Tok..
      Pria dengan balutan Jas hitam dengan dasi polos berwarna biru bersama gadis berpakaian seragam Harapan sekolah, mengetuk pintu kantor kepala sekolah.
Keduanya mendapat sambutan hangat dari seorang wanita dengan balutan blazer merah dan rok hitam selutut.

"Kau.. Jirayu yang ku kenal?"batin Bella Ranee yang menjadi kepala sekolah
"Silahkan duduk"sambutnya mempersilahkan duduk kepada Pria dan murid baru yang tak lain bernama Rebecca.
"Ini dokumen untuk pendaftaran murid baru untuk masuk disekolah ini"ucap Jirayu selaku ayah dari Rebecca
"Baik, untuk Rebecca kamu akan berada dikelas 9B dan akan didampingi oleh guru Pim sampai kekelasmu"tutur sang kepsek kepada murid baru dan tidak lama kemudian guru Pim memasuki ruangan dan memberi hormat.

"Ayah aku pergi dulu kekelas dan hati hati dijalan setelah selesei dengan urusan pendaftaran sekolahku" ucap Becky kepada sang Ayah yang mendapat respon tenang diwajah Jirayu. Gadis itu meninggalkan ruangan bersama guru Pim.

         Kini hanya ada dua orang didalam ruangan kepala sekolah. Suasana menjadi canggung dan Bella Ranee mulai membuka percakapan diantara mereka.

"Apa masalalu kita begitu suram hingga kau tidak mau menyapaku terlebih dulu,Jirayu"kata Bella membuat Jirayu menatap kearah wanita itu dengan wajah masih tenang.
"Aku mengira setelah 10 tahun kita tidak saling kabar kau yang ingin tidak mengenalku,Ranee"ucap Jirayu dan beranjak dari kursi duduknya
"Apa dengan aku memberi kabar kepadamu membuat hidup kita berubah? sepertinya akan sama"kata Bella Ranee seolah-olah bertanya balik kepada Jirayu.

Flashback On
10tahun lalu
Jirayu menjadi pengacara dari Pria bernama Mario. Pria itu ingin menang dari kasus perceraiannya terhadap istrinya dan liciknya tanpa harus membagi warisnya. Sebenarnya jika kasus yg ditangani Jirayu berhasil maka Ia berpikir, akan menjadi boomerang baginya dengan mantan istri Mario. Iya, Jirayu dan Bella Ranee adalah teman dekat sewaktu masih satu kampus.
Namun Jirayu tidak ingin mengambil pusing dan terpenting Ia mendapat bonus yang besar dari Kliennya, Mario.
Setelah keputusan sidang akhir. Hakim menyatakan resmi perceraian Mario dan Ranee tanpa pemberian hak apapun kepada mantan istri. Wanita itu menghela napasnya dengan tegar dan segera meninggalkan ruang sidang. Namun langkahnya terhenti saat bertemu dengan tatapan Jirayu kepadanya, seolah pria itu merasa bersalah kepadanya dan tanpa sepatah kata Jirayu hanya memberi hormat sebentar kearahnya, kemudian mendahului keluar ruangan sidang bersama Mario, mantan suami Ranee.
Flashback off

"Aku akui Kau wanita yang begitu kuat Ranee, dan kau juga bisa sukses dengan menjadi pemilik sekolah ini"tutur Jirayu lalu memberi hormat kepada Bella dan segera pamit meninggalkan ruangan. Bella Ranee hanya diam menatap punggung Jirayu sampai hilang dari pandangannya.Ia menghembuskan napas dan bersandar pada kursinya.

In memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang