Part 17

255 24 0
                                    

         Hari pertama lomba untuk perayaan sekolah yang ke-10 dimulai dengan lomba basket putra antara kelas 9A yang diwakili oleh Saint cs dan Kelas 9B yang diwakili oleh Billy cs.
        Semua murid terutama dari siswi perempuan sudah berada ditempat penonton karna mereka ingin segera menyaksikan pertandingan itu.
        Sorakan heboh dari para siswi menambah kemeriahan di lapangan basket, seolah sudah seperti pertandingan Nasional. Kini Saint cs memasuki lapangan kemudian disusul oleh Billy cs.
       Saint dan Billy saling berhadapan, kemudian mereka berjabat tangan singkat.

  "Saint,Billy. Sudah siap?"tanya wasit kepada mereka dan jawaban mereka sama. Siap. Lalu wasit melambungkan bola basket keatas dengan titik tertinggi diantara dua pemain didepannya. Saint meloncat dan mengoper bola kearah timnya terlebih dulu.
        Pertandingan pertama pun telah dimulai. Semua murid terdengar bersorak keras dan penuh semangat.

    "Saint 9A!!"
    "Billy 9B!!"
Support dari murid tiap kelas pun menggema diarea semua tempat lapangan. Mereka tidak ingin kalah, mereka sama sama berharap dari kelas mereka lah yang menang.

    "Yeiyy.. masuk!"seru Noey menyaksikan Billy lolos memasukkan bola kearah ring lawan. Irin dan Becca yang ikut melihat itu juga tersenyum senang.
   "Ayolah Saint, kau bisa"gerutu Nam kemudian. Sementara Freen yang berada disamping Nam hanya diam dan bersikap tenang.
         Kini babak pertama dimenangkan oleh tim Billy yang mendapat point 15 sedangkan tim Saint mendapat point 13. Semua Pemain beristirahat dan menunggu babak kedua dimulai.
         Billy mengambil sebuah botol minum dan meneguknya haus kemudian Ia membersihkan keringat diwajahnya dengan handuk kecil. Laki laki itu melirik kearea penonton dan menemukan Becca yang sedang duduk berkumpul dengan tim support dari kelas B.
          Dilain sisi Saint duduk menyender tembok dan memejamkan mata sejenak. Namun sebuah botol dingin menyentuh pipinya dan membuatnya terbelalak kaget. Ia menatap intes sosok yang berdiri didepannya.
     "Freen.."ucap Saint dan menerima pemberian botol itu. Kemudian Freen duduk disampingnya
     "Hanya tertinggal 2 score kenapa kau terasa berat?"pikir Freen menoleh ke Saint
      "Aku tidak memikirkan score ku yang tertinggal, aku hanya lelah" ucap Saint sedikit geram
       "Okay.. aku pergi dulu"kata Freen segera kembali menuju tempat penonton.
       Babak kedua pertandingan basket dimulai. Sebagian murid ada yang berdoa, berteriak histeris, khawatir dan masih menjadi tim support yang kompak.
          Namun suasana menjadi panas, hingga sampai babak ke empat, final. karna setelah pertandingan ini selesei, tim yang menjadi pemenang akan melawan perwakilan kelas 10B, kelas senior mereka.Besok.
         Score bertambah menjadi 45 dari tim Billy dan tim Saint ternyata mendapat score 45. Seri. Sedangkan sisa waktu pertandingan kurang dari 4menit. Siapakah pemenang dari tim mereka?

   "Permainanmu sangat bagus juga Saint"seru Billy yang berusaha menghadang Saint yang tengah mendribble bola basketnya.

            Dan.. Saint berhasil melewati Billy. Namun datang salah satu anggota tim Billy dengan badan tinggi dan besar mencoba meraih bola dari Saint. Bola basket yang seharusnya terlempar masuk ke lawan ternyata gagal.
           Terlihat supporter dari Kelas 9A berteriak histeris melihat Saint, terjatuh cukup keras dilapangan. Saint tidak bisa terbangun dan tim Medis datang menghampiri.
          Pertandingan berlanjut, kini Billy mendribble bola basketnya dan dengan gesit melewati beberapa pasukan lawan. Dan..bola terlempar masuk tepat saat pertandingan akan diakhiri oleh peluit wasit.
     "Yeiyyy..kelas 9B menang!"teriak supporter dari tim kelas 9B begitu senang dan penuh semangat.
          Rebecca melihat kearah supporter lawan. Ia mencari keberadaan Freen dan Nam. Namun yang terlihat hanya Nam saja.

    "Apa kau mencari Freen, Bec?"pikir Irin yang memperhatikan Becca baru saja.
    "Aku melihat Freen langsung ikut berlari saat tim Medis membawa Saint pergi Bec"sahut Noey yang mendengarkan perkataan Irin pada Becca. Kemudian setelah itu Becca menyusul Nam yang berjalan keluar dari kursi penonton.

In memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang