Part 9

368 33 0
                                    

Hembusan angin malam menambah dingin suasana malam itu. Namun tidak mengalahkan kehangatan yang berada dikediaman rumah besar Jirayu karna nampak terdengar suara canda tawa bersama.

"Aku rasa ayah benar benar menunjukkan ketenarannya didepan publik"sindir Rebecca ditengah-tengah makan malam bersama dengan kedua ortunya.
"Ayah ingin kamu bisa mengikuti jejak ayah dan mau belajar memahami hukum sayang"ucap sang ayah kemudian
"Usia Becca masih tahap untuk menentukan pilihannya sayang, kita tidak boleh memaksakannya"balas sang ibu yang disambut senyum hangat Rebecca
"Ibu benar ayah, aku akan giat belajar dan berusaha mendapat nilai sempurna tapi dibalik itu jangan memaksaku ingin berada dijurusan yang kalian inginkan. Karna menurutku itu keputusanku dan aku harap ayah ibu menghargai dan mendukung"ucap sang anak yang membuat kedua ortunya mau tidak mau mengangguk, pasrah.

"Hari ini aku mendapat teman baru, mereka begitu care dan baik"lanjut Becca mulai bercerita dan sang ibu menanggapi dengan serius.
"O ya.. siapa saja mereka?"tanya sang ibu
"Dia Noey Irin yang satu kelas denganku ditambah Nam dan Freen yang beda kelas dengan ku Ibu"jawab Becca menoleh kearah sang ibu.
"Hebat, baru pertama masuk sudah mendapat 4 teman baru dan berbeda kelas pula"puji sang Ibu dan disambut senyuman setuju dari Jirayu.
"Bisakah aku mengundang mereka kerumah kami? Apalagi dari mereka berusaha menawarkan diri ingin belajar bersamaku dengan kami saling tukar bahasa thailand dan Inggris" izin Becca kemudian
"Silahkan, dengan senang hati ibu akan menyambut dan membuat camilan untuk teman teman mu"kata Yaya dan membuat Becca tersenyum senang.
"Jangan lupa buatkan aku juga sayang, cemilan favorit"desak Jirayu pada sang Istri dan Wanita itu hanya sedikit mendelik kesal kearahnya.
"Ayah mulai lagi menggoda ibu didepanku"sindir Becca mulai melanjutkan sedikit sisa makan malamnya.

Saint menaiki tangga rumah dengan langkah lebarnya, namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Baru pulang Saint?"tanya seorang wanita yang sudah mengenakan baju piyama tidur.
"Iya mom, aku lelah aku ingin segera beristirahat"jawab Saint dan kembali meneruskan langkahnya menaiki tangga. Wanita itu hanya diam menghela napas menatap punggung sang putra, lemas.
"Apa saint sudah pulang?" Seorang pria paruh baya berjalan keluar dari pintu kamar tepat dibawah tangga. Ia menghampiri wanita itu dengan langkah pelan.
"Apa aku membangunkan ayah?"tanya wanita itu sambil menuntun langkah sang Ayah, hati-hati.
"Aku merasa haus dan malah melihatmu berdiri disini"jawab pria tua itu pada Ann ibu dari Saint
"Aku akan ambilkan air minum untuk ayah, duduklah" ucap Ann memaksa duduk sang ayah ditempat meja makan dan bergegas mengambil segelas air putih.
"Ini ayah"kata Ann sambil mengulurkan segelas air pada sang ayah kemudian duduk disamping kursi yang dekat dengan pria tua itu.
"Aku merasa bersalah kepada Saint ayah, karna setelah kepulangannya dari London.. aku malah jarang untuk bisa berkumpul dengannya, karna posisiku diRumahSakit"lirih Ann yang sedikit merasakan sesak didada, kini sang ayah hanya menghelab napasnya mengerti
"Saint akan mengerti posisimu Ann, setelah dia dewasa, apalagi dia juga akan menggantikan posisimu menjadi dokter terpenting diRumahSakit dan kaulah yang akan menggantikan posisiku menjadi pemilik RumahSakit"jelas sang Ayah
"Aku merasakan Saint yang sekarang lebih senang diam dan terlihat dingin ayah"raut wajah Ann terlihat putus asa dan sedikit menyesal, tapi sang ayah dengan hangat mengelus pundak anak kandungnya itu.

"Perubahan Saint dimulai karna kepergian ayahnya Ann, dan keadaan yang membuatnya tidak boleh melihat jasad terakhir dari ayahnya"ucap sang ayah dan Ann mengangguk, benar.

Flashback On
"Ledakan mobil tuan Chen membuat tubuhnya hancur, maaf kami hanya bisa mengumpulkan sisa tulang tulang yang tersisa dari tuan Chen"jelas dokter selaku kepala RS.

Mendengar itu jeritan histeris dari sang istri membuat Tuan Ann juga merasakan apa yg dirasakan oleh anak kandungnya. Bahkan dia juga merasakan hampir tidak rela kehilangan menantu kesayangannya.

"Ann kau harus kuat masih ada Saint yang akan menemanimu"kata sang Ayah yang terdengar jelas oleh Ann.
"Bagaimana caraku memberitahu saint ayah, aku tidsk mau melihatnya merasakan hancur dengan kondisi jasad ayahnya"ucap Ann dengan napas yang sesak
"Ayah yg akan menghubunginya Ann, dan memulangkannya setelah selesei acara pemakaman ayahnya"tegas sang ayah kemudian

Saint yang berusia 11 taun saat itu dan baru saja setahun berada diLondon kini harus mendengar kabar buruk dari sang Kakek. Tega tidaknya sang kakek memberi kabar buruk, Saint harus mendengar kabar tersebut.
Flashback off

In memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang