Part 27

245 21 0
                                    

              Pagi pagi sekali Nam membuat grub pesan yang beranggotakan delapan Orang.

              To 8 member
    "Banguunnnn.."
    "jangan lupa kita sudah membuat janji kemarin.."
    "Jam 8 kita berkumpul ditaman umum, bagi yang terlambat dia yang akan membawa semua barang teman temannya"
Kata Nam didalam beberapa ketikan pesannya untuk grub.

            Becca, Noey, Irin dan Freen yang mendengar beberapa notif dari ponselnya sambil menguap ngantuk mereka segera mengambil masing masing ponsel diatas nakas kamar mereka.

      "Apa.. Jam 8? Ini jam berapa ya" ucap Becca yang membaca pesan grub dari Nam dan segera melihat jam dilayar ponselnya

      "Oke siap!"respon Noey didalam grub dan merebahkan tubuhnya kembali.
      "Aku akan bersiap menata barang bawaanku"respon Irin didalam grub pesan.

      "Dia meresahkan sekali.. awas saja jika aku terkena hukuman.."gumam Freen yang membaca pesan grub tersebut dan tanpa merespon. Freen berniat untuk melanjutkan tidurnya setelah melihat jam masih menunjukkan setengah 7. Namun terdengar ponsel Freen berdering dan Becca yang menelponnya.
       "Uhuk! Ehem!"Freen mengetes suaranya kemudian menerima panggilan dari Becca.

       "Freen.. lagi apa?"tanya Becca disebrang telpon
       "Apalagi.. yaa bersiap siap BecBec"jawab freen beralasan
       "Ohh.. begitu.. yasudah aku juga akan bersiap siap"ucap Becca kemudian ingin menutup panggilannya
      "Eh.. tunggu Bec!"sela Freen disebrang telpon
      "Iya Freen?"tanya Becca bingung
      "Kita berangkat bersama, aku yang akan menjemputmu okay."jawab Freen dan Becca menyetujuinya setelah itu panggilan dari Becca terputus.
      "Yeah! Berhasil.. kali ini aku akan menjauh dari Nam.."pikir Freen senang kemudian bergegas masuk kedalam kamar mandi.

            Jam 8 kurang 5 menit..
            Kini Nam Noey dan Irin yang berangkat bersama sudah berada ditaman umum. Nam celingak celinguk sekitar taman kemudian mendapati mobil Freen. Freen turun dari mobil sport putihnya disusul Becca.
             Waktu kurang 2 menit lagi, Terdengar suara motor sport Billy dan Non datang. Tinggal Saint. Dan pukul 8 pas.. Saint datang.

       "Hmm.. aku rasa semuanya datang tepat waktu"ucap Billy menyindir Nam.
       "Iya.. kita bawa barang kita sendiri sendiri"sahut Becca kepada mereka
        "Oh ya, Non dan Billy kau satu mobil saja dengan Saint. Jarak menuju Vila puncak memakan waktu hampir 1 jam.."seru Nam memerintah Billy dan Non
        "Iya aku setuju, kau yang bawa mobilku" sahut Saint sambil melempar kunci mobilnya kearah Billy dan Billy menangkapnya.
        "Lalu, bagaimana dengan motor kita Nam?"tanya Non bingung membuat Noey dan Irin terkekeh kecil
        "Kau bisa memanggil seseorang untuk mengambil motormu bodoh"jawab Nam kesal
        "Tenang Non.. aku akan memanggilkan sekretaris ayahku untuk mengurus motor kita"sahut Billy dan Non mengangguk mengerti.
Kemudian mereka masuk kedalam mobil sesuai ajakan masing masing.

             Sampai diVila milik keluarga Nam, semua membawa barang masing masing untuk keperluan selama dua hari dan mereka hanya membawa dua buah tas.
              Freen langsung merebahkan punggungnya disofa dan meletakkan dua tasnya disembarang tempat. Becca yang melihat itu hanya menggeleng dan tersenyum. Becca menarik dua tas Freen dibalik pintu bersama dua tas yang dibawa kemudian menyusul duduk disamping Freen.

       "Dimana kamarku?"tanya Non menatap serius Nam
       "Kamar kalian ada dibawah dekat tangga sana"jawab Nam sambil menunjuk kearah kamar dibawah tangga kepada Tiga laki laki itu.
       "Kita bertiga? Apa kamarnya besar?"tanya Billy kemudian
       "Ada dua ranjang.. ntahlah siapa diantara kalian yang akan tidur disofa"jawab Nam tidak peduli

            Billy dan Saint saling melirik kemudian bersiap mengangkat barang barangnya dan benar saja mereka sedang berlari menuju kamar yang tersedia untuk mereka. Non yang mulai paham juga ikut berlari menyusul mereka.

     "Mereka pasti sedang berebut ranjang"pikir nam yang menggeleng melihat tingkah mereka bertiga. Sementara yang lain hanya diam tidak tahu.

             Billy melempar dua tasnya diatas ranjang karna lebih cepat masuk kekamar mendahului Saint kemudian Billy melompat diatas ranjang satunya dengan senang.

       "Hey..pilihlah salah 1"seru Saint tidak terima
       "Tidak.. kau tidur disofa. Karna dua ranjang ini untukku dan Non" Jelas Billy tersenyum evil. dan Non baru datang memasuki kamar mereka
       "Non..letakkan dua tasku dibawah dan ranjang itu milikmu"perintah Billy kepada Non sedangkan Saint hanya menghela napasnya kemudian menata barangnya kedalam lemari. Setelah selesai Ia merapikan sofa yang akan dibuat istirahat olehnya.
       "Dia pria yang mengalah sekali"gumam Non yang memperhatikan Saint sedari tadi.

               Malam ini mereka semua berada diatas puncak yang tidak jauh dari tempat menginap mereka diVila. Becca dan Irin sedang menusuk beberapa Sosis dan frozen lainnya sambil mempersiapkan menu lain yang akan dibakar ditempat grill yang tersedia. Sedangkan Freen dan Nam sedang memanggang daging sambil sesekali menyicip daging itu mentah atau tidak. Kemudian Saint dan Billy membuat api unggun kecil agar tubuh mereka tetap terasa hangat sementara Non menggelar karpet untuk persiapan makan makan bersama.

         "Bagaimana hasil panggangan dagingmu Freen..Nam?"tanya Becca menghampiri
        "Sedikit lagi Bec"jawab Nam
        "Bagaimana denganmu apa sudah selesei menusuk sosis dan lainnya?"tanya Freen kemudian
        "Sudah selesei tinggal membakarnya diGrill dan membakarnya tidak akan memakan waktu lama Freen"jawab Becca jelas. Freen yang terus menatap Becca tanpa sengaja menyentuh panggangan daging yang masih panas dan sontak meringis kaget.
       "Aw!" ringis Freen mengangkat telapak tangannya dan membuat Becca maupun Nam terkejut dan khawatir
       "Ikut aku Freen.. kita dinginkan tanganmu terlebih dulu"ucap Becca dan membawa Freen menuju air yang tersedia
       "Hei Non! Kemarilah"teriak Nam kemudian
       "Ada apa Nam?"tanya Non yang sudah datang menghampiri Nam
        "Sebentar lagi daging ini matang, jangan lupa kau balik dan angkat kemudian hidangkan dipiring ini dan letakkan dikarpet mengerti.."jawab Nam sambil memerintah Non dengan jelas
        "Oke siap, tapi kau mau kemana?"ucap Non menatap Nam
        "Aku akan menggantikan Becca membakar sosis dan lainnya Non.."jelas Nam geram dan Non mulai mengangguk mengerti.

                Becca mencelupkan telapak tangan Freen yang terkena panggangan panas tadi dengan air dingin pada wadah baskom selama beberapa menit. Freen yang melihat Becca begitu teliti menangani sedikit luka bakarnya hanya menatapnya tersenyum.

        "Syukurlah luka bakarnya tidak terlalu serius Freen.."ucap Becca setelah selesei mencelupkan tangan Freen kemudian Becca membuka tas kecilnya dan menemukan selep yang sengaja Ia bawa untuk berjaga jaga.
       "Sedikit perih.. tapi ini akan meredakan lukamu Freen.."kata Becca dan menyadari tatapan dalam dari Freen. Becca kembali fokus pada luka bakar Freen dan mulai mengolesnya hati hati. Sedangkan Freen menutup matanya yang bersiap menerima olesan selep dari Becca.
         "Sudah.."singkat Becca dan melihat Freen masih menutup kedua matanya. Becca mendekatkan wajahnya didepan wajah Freen hingga hembusan napas Freen pun terasa diwajahnya. Tiba tiba Freen membuka matanya membuat Becca sontak terkejut.
        "Terima kasih ya BecBec.."ucap Freen tersenyum lebar dan mencium singkat pipi Becca kemudian bergegas meninggalkan Becca dengan ekspresi malu. Sementara Becca terdiam mematung. Becca sadar Freen mencium pipinya tadi, namun.. ada apa dengan jantungnya? Karna mulai berdegup kencang tanpa beraturan.

BERSAMBUNG..

In memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang