Guru Pim melangkah kecil sambil membaca sebuah buku novel ditangannya. Langkah kakinya mulai memasuki ruang perpustakaan.
Disisi lain seorang siswi sedang menata buku buku dirak perpustakaan.namun pandangannya beralih saat melihat guru Pim duduk diruangan itu."Fokus sekali"sindir gadis itu
Kini guru Pim memasukkan tanda singkatnya pada novel itu dan menutupnya pelan. Ia menoleh samping kearah gadis itu.
"Kau teladan sekali sudah disini Torfan"ucap guru Pim kepada gadis yang dipanggil Torfan.
"Sudah tugasku"kata Torfan singkat.
"Dapukanmu menjadi Osis disekolah membuat dirimu jauh dalam lingkungan pertemanan fan, aku prihatin"kata Guru Pim benar benar prihatin
"Ada banyak osis lainnya kakakku, aku bisa berinteraksi dengan mereka"ucap Torfan sambil mengubah posisi duduknya menatap bangku kosong didepan.Dan tiba-tiba datang guru Thanapat memasuki ruangan.
"Hallo selamat pagiii"seru pria itu langsung duduk menempati bangku kosong didepan Guru Pim dan Torfan.
"Ada perlu apa guru Thanapat?"tanya Torfan yang seolah pura-pura tidak mengetahui niat guru itu.
"Tidak apa Torfan, aku hanya ingin menyapa kalian disini, surprize.."jawab guru Thanapat penuh semangat. Sedangkan guru Pim hanya bisa menggelengkan kepalanya bosan.
"O ya, bagaimana sepulang sekolah kalau kaka dan guru Thanapat menemaniku mencari kado ulang tahun Saint"ajak Torfan kemudian.
"Baiklah, kakak ikut"pasrah guru Pim
"Dan pastinya aku tidak akan menolak"balas guru Thanapat setuju.Didalam kelas 9A, Nam menghampiri Freen yang tengah membolak balikkan buku pelajaran.
"Freen, sepulang sekolah ayo kita belanja untuk kado ulang taun Saint" bisik Nam ditelinga Freen kemudian duduk dibangku yang masih kosong depan gadis itu."Kita berdua saja?"tanya Freen sambil menunjuk satu jari kearahnya juga Nam
"Jelas tidak Freen, aku akan mengajak Noey, Irin dan juga Becca" jawab Nam sambil memperlihatkan isi chatnya kepada Freen
"Jadi kau sudah menghubungi mereka, baguslah"ucap Freen tersenyum singkat."Guru Thanapat datang!"seru beberapa siswa berhamburan masuk kelas. sementara Nam segera beranjak menuju bangku aslinya namun Ia melihat Saint datang.
"Hai Saint" sapa Nam dan mendapat lirikan tajam dari Saint.
"Ehem.. tajam sekali"gerutu Nam dan segera duduk menuju bangku.
"Selamat pagi anak anak.. buka buku kalian masing masing halaman 10" jelas guru Thanapat yang sudah berdiri didepan kelas dan hanya disambut helaan napas pasrah para murid dikelas.Sepulang sekolah terlihat lima gadis yang mengenakan seragam sekolah sedang asyik menikmati belanja mereka diMall siam paragon.
Sesekali mereka mencoba beberapa jaket, topi, tas, untuk diri sendiri. Selanjutnya mereka memilih untuk kembali fokus memasuki toko fashion style pria bermerk.
Mereka menatap teliti beberapa produk yang dilihat. Rebecca masih mengayunkan satu jarinya kearah beberapa warna jaket pria didepannya, bingung."Saint menyukai warna hitam, navy dan putih Bec"ucap Freen yang berjalan menghampiri Becca. Gadis itu menoleh kearah Freen dan tersenyum manis.
"Terima kasih Freen aku akan memilih warna putih"kata Becca dan menunjukkanya kepada pelayan ditoko.
"Apa kau sendiri sudah memilihnya Freen? Aku lihat.. kau sudah membawa belanjaan" tanya Becca yang melihat bungkusan barang belanjaan ditangan kiri Freen. Gadis itu terdiam sejenak.Flashback On
Freen berdiri didepan merk mewah jenis Topi yang berada di dalam rak kaca. Pandangannya fokus dengan Topi berwarna hitam yang terlihat lebih cocok jika dikenakan Saint, pikirnya. Tanpa banyak pilihan Ia segera menunjukkannya pada pelayan Toko dan membelinya.
Flashback Off"Eh iya.. sudah bec, lihat"jawab Freen sambil memperlihatkan bungkusan belanjaannya didepan Becca.
"Apa kalian sudah selesei?"seru Nam pada Freen dan Becca yang berjalan menghampiri bersama dengan Noey dan Irin.
"Aku lapar, apa kita lanjut ke cafe saja?"ajak Irin kemudian
"Okay, kita isi perut kita sekarang" ajak Freen yang direspon setuju oleh mereka.Sesampainya di dalam cafe Mall mereka duduk di meja bagian pinggir. Karna hanya tempat itu yang kosong untuk diduduki lebih dari tiga orang. Nam seperti kebiasaan mulai celingak celinguk memandang keadaan sekitar.
"Eh.. bukankah itu Guru Pim, Torfan dan Guru Thanapat?"pikir Nam yang semakin menatap intens tiga orang yang duduk dimeja paling ujung. Dan yang lain juga ikut menoleh penasaran.
"Iya kau benar Nam"sahut Noey
"Mereka saling berhubungan dekat?"celetuk Becca polos
"Sebenarnya guru Pim dan Torfan kakak adik Bec"kata Freen sambil menopang dagunya menoleh kearah Becca yang duduk disampingnya.
"Dan aku dengar dari murid lain, guru Thanapat sekarang menjadi tetangga baru dan dekat dengan rumah guru Pim"ucap Nam memberitahu.
"Lihatlah guru Thanapat yang sering mencuri pandang kepada guru Pim"kesal Noey yang masih penasaran kearah mereka. Tidak lama kemudian pelayan cafe datang dan memberikan beberapa menu pesanan kepada mereka.
"Apa yang akan kalian pesan?"tanya Nam sambil menoleh satu persatu pada teman-temannya.
"Aku Jasmine tea" jawab Freen
"Aku Milk tea"lanjut Becca
"Lemon tea 2" lanjut Noey sambil mengedipkan matanya kearah Irin yang setuju
"Baiklah aku Jus jeruk dan aku yang menentukan makan kita"ucap Nam kemudian
"Tambahkan masing masing steak dan 3 salmon"tambahnya kepada pelayan tersebut. Sedangkan pelayan hanya mengangguk siap dan patuh kemudian meninggalkan meja mereka.
"Huh, belanja memang membuat stress kita berkurang" desah Nam yang menyenderkan punggungnya kekursi
"Apa karnavpelajaran matematika dikelasmu, lagi?"pikir Noey dan tertawa.
"Huh. Benar! dan itu hampir menguras otakku"desah Nam lagi
"Sudahlah Nam jika kau selalu bosan dengan pelajaran, menikahlah dan menjadi istri sekaligus ibu yang baik dirumah mertuamu"celetuk Freen kesal. Becca yang mendengar itu hanya menunduk sambil terkekeh kecil. Freen yang menyaksikan ekspresi Becca ikut tersenyum singkat.
"Iya benar apa kata Freen, Nam"sahut Noey ikut meledek Nam yang duduk disamping kanannya.NB::
👆 Dia guru Thanapat selaku guru Matematika diHarapan Sekolah. Cinta pertama guru Thanapat adalah Guru Pim, pertemuan mereka dimulai 5tahun lalu ketika guru Thanapat melamar dan diterima menjadi guru, dan rasa itu tumbuh berkembang sampai sekarang.
SEMANGATT BERJUANG GURU THANAPAT😍
KAMU SEDANG MEMBACA
In memory
Random"Kehidupan baru yang dibangun dengan keikhlasan dan ketulusan seseorang, namun kembali dipertemukan dengan keadaan memory dimasalalu yang masih terbungkus rapi" Pemain: -Freen Sarocha/Freen -Rebecca praticia Armstrong/Becca -Saint Suppapong/Saint -B...