• 𝙋𝙖𝙜𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙞𝙨 •

213 11 3
                                    

🍷💐🍷

Kamu terbangun dari tidur singkatmu, bagaimana tidak, kalian benar-benar mengulang kejadian beberapa tahun yang lalu, di mana kalian melakukan itu selama berjam-jam. Tepatnya kalian baru saja menyelesaikan kegiatan panas itu pukul 5 tadi, dan bisa dilihat sekarang pukul 7 pagi.

Aroma masakan menyapa indra penciumanmu. Kamu tebak saat ini Nanami tengah di dapur untuk menyiapkan sarapan.

Kamu berusaha bangkit dari kasur, hanya rasanya tidak berdaya, kakimu lemas bukan main. Hasil dari permainan kalian tadi malam itu benar-benar membuatmu kesusahan untuk beraktivitas. Tidak sakit, hanya saja lemas yang kamu rasakan.

🍷💐🍷

Nanami tersentak saat kamu memeluknya dari belakang, “Good morning, sayang” sapanya sembari mengusap tanganmu lembut yang saat ini berada di perutnya.

“Morning juga buat mas Ken”

“Kenapa ke dapur, hmm?”

“Engga boleh emang?” tanyamu balik, Nanami hanya tersenyum tanpa kamu tau.

“Engga lemas emangnya?”

“Yang buat aku begini siapa, ha?” mendengar itu Nanami tertawa.

“Makanya mas bilang kenapa ke dapur kalau lemas, sayang. Biar sarapannya mas bawa ke kamar aja”

“Engga usah, mas. Kita sarapan di sini aja. Repot mas nya bawa-bawa ke atas terus di bawa lagi turun”

“Enggak repot kalau untuk kamu, sayang”

“Bisaan banget ngomongnya”

“Ya udah, duduk manis aja, sana. Tungguin masakannya sedikit lagi selesai”

“Aku bantuin aja ih”

“Duduk aja, sayang”

“Ta--

“Nurut apa kata mas ya, sayang” potong Nanami lembut.

“Okay” balasmu final.

Selagi Nanami sibuk dengan masakannya, kamu terus bertanya padanya.

“Mas, jadinya anak-anak tuh kapan baliknya? Aku lupa nanyak kemarin”

“Nanti siang, sayang”

“Berarti aku harus nyiapin makan siang kan ya, te--

“Engga usah, anak-anak bakal dipulangin Gojo-san setelah selesai makan siang”

“Ouh, tapi tetep deh, mas. Abis ini temenin aku belanja, yuk”

“Mas aja yang belanja gimana? Kamu istirahat aja, sayang”

“Ih, mana bisa gitu”

“Kamu engga percaya sama mas, kah?”

“Bukan engga percaya, tapi ada baiknya bareng aja daripada mas sendirian. Belanja sendiri tuh engga enak banget tau, dan yah aku males di rumah sendirian”

“Ya udah, gimana kamu aja mas ikut”

“Makasih mas sayang”

“Sama-sama, sayang. Nah, sekarang ayo makan” ujar Nanami kemudian meletakkan sepiring omurice di depanmu.

“Sekali lagi ku katakan, terimakasih mas Ken. Maaf juga karena aku tidak bangun, malah ja--

“Mas yang mau masak, sayang. Jangan menyalahkan diri begitu, okay?” ucapnya lembut, kemudian kamu balas dengan anggukan kepala pelan.

My Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang