• 𝐍𝐠𝐞𝐝𝐚𝐭𝐞 •

178 11 16
                                    

🍷💐🍷

Nanami menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Sakunosuke family. Di sana sudah ada Odasaku, Kousuke, Sakura dan Seira yang menunggu kedatangan keluarga Nanami.

“Tunggu saja di sini ya, sayang” ujar Nanami padamu dan hanya kamu balas anggukan.

Nanami turun dari mobil kemudian membuka pintu belakang, “Ayo turun anak-anak”

Setelah Akino dan Kei turun, ketiganya langsung berjalan ke teras rumah Odasaku.

“Yoo, Nanami. Ku kira anak-anak ke sini naik sepeda atau berjalan kaki”

“Tadinya begitu jika aku dan istriku tidak keluar, Odasaku-san. Tapi karena kami ingin pergi, tidak ada salahnya mengantarkan anak-anak lebih dulu” jelas Nanami.

“Anak-anak, kalian masuk lah” ujar Odasaku pada anak-anaknya sekaligus anak-anaknya Nanami dan kamu.

“Kalian ingin kencan, ya?”

“Eh? Be-begitulah, Odasaku-san”

“Hahaha, santai Nanami. Aku hanya ingin memastikan”

“Memastikan apa, Odasaku-san?”

“Soal kalian yang pergi berdua tanpa anak-anak”

“O-ouh, sebenarnya ini diluar rencanaku, Odasaku-san. Tapi si bungsu yang menyarankan ini”

“Jadi maksudmu ini idenya Kei?”

“Kurang lebih begitu”

“Eh, aku baru sadar. Sudah sana pergi, istrimu sudah menunggu tuh”

“Baiklah, aku permisi, Odasaku-san. Aku titip anak-anak, ya, Odasaku-san”

"Aman, sudah sana pergi. Jangan pikirkan anak-anak. Mereka aman di sini, dan usahakan tidak usah buru-buru pulang. Makan mereka akan teratur disini”

Kenapa Odasaku sampai bilang begitu? Karena kalau engga dibilang, Nanami bakal pulang saat jam makan siang, dan jelas itu bukan ngedate. Soalnya sekarang sudah jam setengah 10 pagi. Ngedate apaan bentar begitu, dan itu bakal jadi family time Nantinya.

Odasaku yang paham situasi adik bungsu di gang pentolannya ini, butuh waktu berduaan dengan sang istri. Makanya beliau bilang, jangan pikirkan anak-anaknya.

“Terima kasih, Odasaku-san”

"Yoo, hati-hati”

🍷💐🍷

Klak~

“Lama ya, pak” ujarmu sesaat Nanami masuk ke dalam mobil.

“Maaf, sayang. Kita jalan ya” ucap Nanami memakai seatbelt dan melaju ntah kemana kamu engga tahu.

Selama di perjalanan, kamu termenung di jalan dan tersentak saat Nanami mengambil tanganmu untuk digenggamnya.

“Jangan melamun, sayang” ujar Nanami sembari mengelus lembut punggung tanganmu.

“Ah, i-iya, mas”

My Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang