• 𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐢 𝐬𝐮𝐥𝐮𝐧𝐠 •

317 24 5
                                    

🍷💐🍷

Note from me :
- Nanami Kento 48 tahun
- Nanami [Name] 35 tahun
- Nanami Akino 15 tahun
- Nanami Kei 10 tahun

🍷💐🍷

Kamu membuka matamu, kemudian mengerjapkan matamu beberapa kali. Kamu berusaha bangkit namun tertahan oleh seseorang yang memelukmu dari belakang.

“Mas Ken, ayo bangun”

“Kiss dulu baru bangun”

Kamu berbalik, menatap Nanami yang masih setia memejamkan matanya, kamu mendekatkan bibirmu dan detik berikutnya kamu mencium bibir Nanami sekilas.

“Bentar banget” gerutu Nanami.

“Ngulanjak ya, ayo bangun”

“Kiss dulu yang bener, sayang” pinta Nanami.

“Aku mau ngecek anak-anak, mas. Ayo bangun, ah” titahmu tanpa menggubris ucapan Nanami.

Nanami yang tadinya tiduran kini menjadi duduk, ia menatapmu dalam, “A-apa? Kenapa natap aku begitu ba--”

Dengan cepat Nanami menarik dagu kamu kemudian mencium bibir ranum milikmu. Ciuman kalian berlangsung dua menit lamanya, itupun berakhir setelah kamu mencubit perutnya, “Udah kan, ayo siap-siap ke kantor. Aku mau ngecek anak-anak”

“Baik, nyonya Nanami” balas Nanami kemudian beranjak ke kamar mandi.

Kamu berjalan ke kamar anak-anak mu yang berada di lantai satu. Kamar pertama yang kamu datangi adalah kamar si sulung.

Tok~tok~

“Akino, sudah bangun, sayang?”

Ceklek~

“Sudah, bunda. Ayo masuk, bun” ujar Akino dan kamu mengangguk.

Kamu melihat Akino sibuk memeriksa ulang tas nya. “Sudah semua, kak? Ada yang mau bunda bantu enggak?”

“Tidak ada bunda, semua sudah selesai”

“Bagus, anak bunda mandiri sekali, hmm”

Akino dan kamu terkekeh, “Bunda, mau peluk”

Kamu mengangguk, “Kemari, sayang” ujarmu sembari merentangkan tangan ke arah putri sulung mu.

“Makasih ya, bun. Energi kakak udah full sekarang, soalnya udah meluk bidadari kesayangan kakak”

Kamu terkekeh, “Sama-sama, peri nya bunda”

“Gitu, ya. Sibuk sama kakak, Kei enggak di cek” ucap si bungsu Kei sambil cemberut di ambang pintu kamar Akino.

Kamu tersenyum ke arah putra bungsu mu, “Jagoan bunda butuh bantuan bunda ya?”

“Enggak sih, semuanya udah Kei beresin. Tapi kenapa bunda enggak ke kamar Kei? Kei juga mau peluk bunda” gerutu si bungsu.

“Utututu, jagoannya bunda. Sini sayang” panggil mu.

Kei mendekat ke arahmu dan duduk di sebelahmu, “Peluk Kei, bundaaa” rengek Kei.

“Iya, sayang” balas mu kemudian memeluk putra bungsu mu.

Si sulung Akino hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian melanjutkan membereskan barangnya.

“Kamu yakin enggak ada yang perlu bunda bantu, sayang?” tanyamu pada si bungsu Kei.

“Yakin, bunda. Kei udah siapin semuanya dengan baik, Kei cuma butuh pelukan bunda buat isi daya”

My Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang