Deff dan Clarissa kini berada di kafe tempat di mana mereka biasa bertemu. Clarissa terlihat antusias, ia bahkan datang tanpa merias wajahnya dan tentu saja Clarissa tetap cantik paripurna.
"Ayo buruan cerita. Jangan sia- siakan waktu gue pagi ini karena udah datang ke sini." Clarissa mendesak pada Deff yang masih sibuk meneguk secangkir kopi yang ia pesan.
Deff meletakkan kembali cangkirnya, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Clarissa. "Lo tau kan kalau gue itu kerjasama mantan istri gue?" tanya Deff dijawab anggukan kepala oleh Clarissa.
"Iya gue tau. Terus terus?"
"Kemarin di pemotretan hari terakhir, dia datang bawa Bebe."
"HAH?!!"
Deff anggukan kepala. "Gue cemburu banget liat Bebe sibuk sama Yogi. Mereka bertiga keliatan banget kayak keluarga. ada rasa enggak terima ngeliat mereka keliatan bahagia sama-sama."
"Iya, lo sayang sama Bebe?" tanya Clarissa.
"Dia itu gue banget, semua tentang Bebe sebagian besar itu duplikasi gue. Sampai gue pulang, itu gue ngerasa kangen banget, gue butuh waktu lebih lama sama dia. Gue bahkan enggak bisa pulang ke apartemen dan milih tidur di hotel malam tadi."
Deff memang terbiasa menceritakan semuanya kepada Clarissa. Apalagi mereka berdua memang sudah cukup lama bersahabat.
"Jadi sekarang lo baru ngerasa, kalau lo sayang sama anak lo itu?"
"Dari semalam gua mikir, kayaknya gue harus sama-sama Rei lagi deh." Semalaman Deff memikirkan Bagaimana caranya bisa berlama-lama dengan strawberry. Dan sepertinya cara satu-satunya adalah untuk kembali bersama mantan istrinya itu.
Mendengar apa yang dikatakan sahabatnya jelas membuat Clarissa menjadi bingung. "Loh, terus Kanaya gimana?"
Deff hela napas seolah ada beban berat yang dirasakan. dan Memang itu juga menjadi hal yang menjadi pikirannya. Dalam hatinya sendiri bingung, mengapa ia bisa dengan mudahnya mengambilkan keputusan untuk meninggalkan Kanaya.
"Gue tahu sih, kalau ini bakal salah. Lagian, Kanaya dia belum mau buat komitmen. Kalaupun mau komitmen, dia kayaknya nggak mau punya anak. Lo taulah kalau dia itu free child. Dan gue nggak mungkin punya keturunan kalau sama dia."
Jika dikatakan itu benar-benar terlambat titik kemana saja dia selama ini? Kenapa setelah strawberry besar, dan ia melihat betina cantik dan pintar putrinya? Ke mana saja ia saat Rey mengandung Bebe dulu?
"Sumpah Lo tuh terlambat banget. Dan kalaupun lu ngelakuin kayak gitu lo tuh jahat banget. Seharusnya kamu tahu kalau Kanaya memang mau free child? Bukannya hal kayak gitu udah kalian omongan dari awal ya? Apalagi kalian tuh pacaran bukan cuman sebulan 2 bulan, kalian tuh udah pacaran lebih dari 7 tahun loh." Clarissa benar-benar tak habis pikir dengan bagaimana pemikiran Deff. Bisa-bisanya dengan mudah meninggalkan, kemudian ingin menjalin hubungan kembali.
Deff anggukan kepalanya. Dia juga mengerti Kalau ini adalah perbuatan yang sangat jahat apalagi untuk Kanaya.
"Iya, gue tahu gue bakal jahat banget untuk Kanaya. Tapi gue nggak bisa ngelupain muka anak gue dari pikiran gue sendiri. cara ngomongnya, cara dia meluk gue, waktu dia manggil gue Papi. Hal-hal kayak gitu pengen gua laluin lebih lama. Gue bener-bener pengen sama dia Clar. Mungkin ini yang dinamakan rasanya jadi ayah. Dan gue mau jadi Papi yang baik, gue mau jadi ayah yang bener-bener baik untuk anak gue clar." Deff katakan sedikit mengacak rambutnya. Jujur saja dia merasa frustrasi semalaman ini.
Clarissa merasa tak bisa menyalahkan itu. Ya, bisa saja perasaannya sebagai seorang ayah tiba-tiba muncul karena melihat putrinya diikuti dengan rasa bersalah karena tak bisa melihat, menjaga, membiayai Strawberry selama ini. Tapi, di sisi lain bukankah dia juga sudah lama menjalani hubungan dengan Kanaya?
"Gue rasa, lo harus mikirin ini lagi deh. Soalnya Lo pikir aja, lo bisa dengan mudah ninggalin Rey demi Kanaya. sekarang lo mau ninggalin Kanaya buat balik sama mantan istri lo? Memang dia mau nerima Lo lagi? apalagi sekarang dia udah ada hubungan sama Pak Yogi. Pak Yogi bisa nerima dia, bisa nerima Strawberry, dan posisinya pun lebih jauh lebih baik daripada lo." Clarissa mencoba untuk menyadarkan sahabatnya itu. Karena tahu betul kalau Rei pasti tak akan dengan mudah mau menerima Deff untuk kembali.
"Maka dari itu, gue minta tolong sama lo. Gue bener-bener butuh bantuan lo Clarissa."
Clarissa menautkan keningnya, bantuan apa yang dibutuhkan oleh Dev untuk merebut mantan istrinya kembali?
"Lu butuh bantuan gue apa?"
***
Ratih dan Bram kini sedang berada di apartemen milik Jun. mereka berempat berkumpul bersama istri Jun, indi. Tadi memang sengaja berpamitan untuk datang ke apartemen si sulung.
"Jadi kemarin Rei nemuin Bebe sama bumi?" Jun bertanya kepada sang Papi mencoba meyakinkan kembali.
Ratih menganggukan kepalanya. "Iya, akhirnya ketemu sama ayah kandungnya. Bebe sih kelihatan biasa aja. Cuman Rei takut kalau anaknya itu malah mau ketemu terus sama ayahnya."
"Iya, tadi Papi juga coba tanya-tanya strawberry. Gimana waktu ketemu sama papinya, Tapi anak itu jawab biasa aja seperti nggak terlalu interest gitu loh. Anak itu malah semangat waktu cerita tentang Tedi dan Yogi. Karena tadi pagi di beliin Tedi batagor, dan kemarin juga cerita kalau dia mampir ke apartemennya Yogi. Dia cerita kalau apartemen Yogi itu bagus sekali. Apalagi Yogi juga janjiin kalau liburan, mau ngajak dia jalan-jalan." Bram menceritakan percakapannya dengan sang cucu pagi tadi.
Bebe memang senang bertemu dengan sang ayah. Hanya saja sepertinya ada orang-orang yang membuatnya lebih terkesan dibandingkan Bumi.
"Lagian, ngapain sih dia pakai ngenalin dan nemuin segala? Udah tahu mantan suaminya itu kayak gitu." Jun sejujurnya kesal dan tidak setuju dengan keputusan Rei untuk mempertemukan Strawberry dengan Bumi.
"Mas kamu nggak boleh gitu. Kemarin itu aku sempat ngobrol sama Rei. Dari awal dia memang cerita ke Bebe tentang ayah kandungnya. Di6 bertindak sebagai ibu hanya untuk menepati janjinya sendiri." Indi menimpali karena sang suami sejak kemarin kesal dengan kelakuan sang adik.
Jun hanya menghela nafasnya. "Iya, cuman tetap aja aku masih kesel sama dia. Mengingat apa yang udah dia lakuin ke Rei."
"Pokoknya, kamu sekarang tetap awasin aja." Bram menginstruksikan kepada Jun agar tetap mengawasi bumi dan pergerakannya.
Anggukan kepala dari Jun sebagai tanda persetujuan atas perintah sang ayah. "Iya, mending Papi bilang ke Rei untuk cepat nikah saja sama Yogi."
"Dia itu masih ada trauma Jadi sepertinya kalau dibujuk pun bakal sulit." Ratih menimpali.
"Aku malah takutnya si Bumi coba ngejar-ngejar lagi. Ya, karena dia mau deket sama anaknya. Apalagi, Rei sendiri cerita kalau bumi minta untuk ketemu sama Bebe," kata Jun.
KAMU SEDANG MEMBACA
one night stand with janda Gendut
Romansa🍓Sudah tamat di karyakarsa 🍓 Reisya Clemira terbangun dengan Persentase 0% benang melekat pada tubuhnya. Tatapannya mengedar lalu menemukan sebuah note tertempel di cermin. Dengan menutupi tubuh dengan selimut, ia berjalan, lalu mengambil kertas t...