Secuil momen Sea-Hazel

87 12 15
                                    

Hayooo siapa yang kemarin nungguin momen Sea sama Hazel?
Aku kasih bonus tipis-tipis ya 🥰

Menurut kalian, perlu nggak cerita Sea sama Hazel aku buat di lapak khusus?

*****

Oceana

Aku kena serangan pagi ini. Gimana nggak terkaget-kaget kalau pas buka pintu utama, ada Kak Hazel yang berdiri di sana dengan senyumnya yang bikin hatiku meleleh kayak coklat lumer?

"Hai, Sea!" sapa Kak Hazel ceria kayak biasanya.

Duar! Pernah denger suara ban truk yang meletus di jalan, kan? Ya kira-kira kayak gitu suara jantungku sekarang.

"Hai, Kak!" sapaku berusaha bersikap biasa aja. Tolong! Aku bener-bener nggak kuat lihat mukanya dari dekat begini. Rasa pengin pingsan!

Gimana nggak klepek-klepek lihat Kak Hazel pakai baju kerja begitu? Pakai setelan celana panjang warna hitam dan kemeja lengan panjang yang digulung sampai siku warna biru laut. Mana mukanya ganteng dan mulus tanpa pori-pori. Level kegantengan dia udah lebih dari 1000% di mataku. Dia perawatan di mana sih? Kayaknya, mukaku yang terlahir sebagai cewek tulen nggak segitu mulusnya.

"Nggak di suruh masuk nih?" tanya Kak Hazel saat aku terdiam cukup lama.

"Eh, maaf, Kak. Silakan masuk," kataku gugup. "Tapi, Kak Sera udah nggak di rumah."

"Lah, ke mana dia? Pagi-pagi udah kabur aja. Hari ini dia nggak ada jadwal di poli."

Nyess. Kok hatiku rada cekit-cekit ya? Kak Hazel hafal banget sama semua yang menyangkut Kak Sera. Mana perhatian banget. Walaupun Kak Sera bilang nggak suka sama Kak Hazel dan suka sama laki-laki yang ditemui di Sydney. Walaupun Kak Sera mempersilakan aku buat deket sama Kak Hazel, tapi kalau Kak Hazel sukanya sama Kak Sera, aku bisa apa? Aku cukup sadar diri kok. Laki-laki kayak Kak Hazel nggak mungkin melirik cewek SMA kayak aku, kan?

"Emang Kak Sera nggak bilang? Dia semangat mau nge-gym tuh dari semalam."

Menurutku agak aneh kalau Kak Hazel nggak tahu rencana Kak Sera hari ini. Selama kenal Kak Hazel, dia tuh hafal banget sama detail kegiatan Kak Sera. Apa hubungan mereka renggang gara-gara Kak Sera suka sama laki-laki lain ya?

"Sera nggak ada bilang tuh! Tapi, kalau bilang pun gue nggak bisa temenin dia nge-gym pagi ini. Ada jadwal jaga," kata Kak Hazel. "Eh. Tapi, Om sama Tante ada, kan?"

"Ada kok. Baru sarapan," jawabku sambil jalan ke ruang makan.

Keningku berkerut sejenak saat mencerna ucapan Kak Hazel. Ada jadwal jaga, kenapa malah datang ke sini sih? Bukannya buru-buru ke rumah sakit.

"Pagi, Om, Tante," sapa Kak Hazel pada papi dan mom.

"Eh, Zel! Ayo ikut sarapan!" kata papi begitu lihat kedatangan Kak Hazel.

Kak Hazel tuh walaupun kelihatan rada urakan, tapi asli, sopan banget! Dia langsung nyalamin papi sama mom dengan tubuh sedikit menunduk, kelihatan kalau dia menghormati orang yang lebih tua.

"Udah sarapan belum?" tanya mom.

"Kebetulan belum, Tante," jawab Kak Hazel tanpa malu-malu. Ya gimana mau malu-malu, orang hampir setiap hari dia mampir ke sini dan udah feels like home.

REASON (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang