Malam yang indah diselimuti hawa dingin yang lembut dibarengi semilir angin juga bintang-bintang serta bulan purnama yang menghiasi langit malam indah ini seakan menyambut satu hal yang akan terjadi di malam ini.
Sinar rembulan berhasil melewati jendela ruangan kamar Jeongwoo yang tertidur pulas, namun sepersekian detiknya, ia terbangun karena merasakan hawa panas yang menyelimuti dirinya, hanya dirinya, tidak dengan udara di sekitarnya.
Jeongwoo terperanjat bangun kala tidak sengaja melihat bayangan seorang lelaki yang berdiri di pojok ruangan kamarnya, tidak berselang lama laki-laki itu menghilang dari sana, tapi rasa panas yang dialaminya semakin menjadi-jadi, Jeongwoo menghempaskan selimut yang tadinya menutupi tubuhnya ke lantai, keterkejutannya melihat bulu-bulu lebat yang menghiasi kulit kakinya.
Bulu itu berwarna oranye bergradasi dengan warna putih dan hitam, persis seperti loreng tubuh... Harimau.
Jeongwoo melihat ke arah jendelanya yang sedikit terbuka dengan sinar rembulan yang semakin bersinar terang, dan kini sinar itu menyentuh bagian tubuhnya.
Jeongwoo merasa kepalanya pusing dan pening kini, emosinya bahkan tidak stabil, nafasnya memburu seakan ia sehabis berlari ataupun hendak bergelut dengan sesuatu, Jeongwoo meremat kuat rambutnya, tanpa disadarinya Jeongwoo mengerang kesakitan.
Jeongwoo melangkah menuju jendela ruangan kamarnya dan seakan terhipnotis oleh langit malam, ia membuka tirai yang menutupi jendela kamarnya, "GRRH," erangnya kesakitan.
Dalam pantulan cermin besar yang terpampang di kamarnya, Jeongwoo terlihat mengerikan kini, dengan pertumbuhan bulu-bulu di seluruh tubuhnya, Jeongwoo juga merasakan ngilu di giginya, bahkan ia merasa organ tubuhnya seperti dicabik-cabik, organ pencernaannya terasa seperti dihancurkan oleh cairan asam yang kuat.
Jeongwoo merasa gila kini, ia tidak tahan dengan segala sakit dalam tubuhnya, Jeongwoo mencakar asal bahu kirinya menggunakan jari tangan kanannya, darah segar langsung mengalir jatuh ke lantai kamarnya, netra Jeongwoo yang tadinya terpejam langsung terbuka lebar menatap waspada pada bayangan yang kembali muncul di samping kaca besar yang terpampang di sana.
Dan dengan mudahnya Jeongwoo dapat melihat gambaran tubuhnya sekarang ini, benar ia tidak pantas lagi disebut sebagai seorang manusia, ini.... Monster.
"ARGHHH!!!!"
Terdengar suara pecahan kaca dan piring dari dapur rumah itu, Jaehyuk terlihat kacau kini bahkan dapat dilihat jika tatapannya sudah berbeda dia bukan Jaehyuk yang biasa menyapa keseharian kehidupan Jeongwoo dan Jihoon.
Lelaki dengan kepribadian hangat itu seakan kini menghilang, hanya tersisa seorang lelaki bertubuh nyaris seperti seekor harimau putih yang berdiri menggunakan dua kaki, kilatan marah nampak jelas di netra berwarna biru langit itu.
Jaehyuk menatap benci pada apapun yang nampak mengusik ketenangannya kini, ia meraih sebuah gelas kaca dan melemparkannya ke arah tepat seekor harimau bertubuh besar dan kekar, gelas itu pecah sebelum mengenai tubuhnya, harimau itu nampak menatap wujud harimau Jaehyuk dingin, netra kuning gelapnya menangkap netra biru langit Jaehyuk yang nampak gelap.
Tanpa pikir panjang wujud Jaehyuk yang tadinya masih terlihat seperti seorang manusia, kini berubah sepenuhnya menjadi seekor harimau berwarna putih yang hendak menerkam seekor harimau berwarna tubuh oranye itu.
Erangan harimau Jaehyuk terdengar marah, tidak jauh berbeda dengan harimau yang dihadapinya kini.
'brak'
Harimau berwarna oranye lainnya memisah antara Jaehyuk dan harimau oranye yang nampak menantang Jaehyuk tadi, tepat disaat itu juga ia merubah wujudnya menjadi manusia walaupun tidak sempurna tapi Jaehyuk dan harimau yang tadi menantang Jaehyuk dapat mengetahui siapa lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINDAKU : THE SEVENTH GENERATION
Fanfiction"Urip Iku Urup." Semua yang hidup pasti berguna, dan semua yang terjadi pasti ada hikmahnya, tak terkecuali takdir tak terduga yang dialami tiga bersaudara yang selalu mendapatkan takdir membingungkan. Mereka yang terlahir memiliki tugas, mereka ya...