Selama satu minggu setelah kepergian Ghina, Ghea diizinkan sakit oleh Jihoon, sedangkan Jeongwoo diizinkan ada urusan ke luar kota. Namun nyatanya keduanya berada di kawasan Mahligai Indurasmi karena masih dalam masa berkabung. Hari ini tepat satu Minggu kepergian Ghina dan Hyunsuk. Ghea dan Jeongwoo tidak diizinkan pergi karena alasan keselamatan, Jeongwoo yang merasa janggal memilih untuk bertanya langsung kepada Jaehyuk.
Dan kini Ghea duduk di ranjang bangsal Jeongwoo. Pikirannya masih rancu, tapi ia berusaha untuk bisa lebih baik lagi setelah ini. Ghea menghembuskan nafasnya panjang, tak sengaja ia mendengar sayup-sayup suara seseorang kala memejamkan matanya. Ghea membuka matanya perlahan dan melihat sesosok wanita yang selalu masuk ke dalam mimpinya itu. "Ibu..?"
Wanita itu tersenyum setelah Ghea memanggilnya dengan sebutan yang disukai olehnya. "Jangan pernah bersedih karenanya, aku memintanya untuk kembali padaku karena aku begitu menyayanginya juga pasangannya..," suara lirihnya mampu menenangkan pikiran semrawut Ghea.
"Dengan begitu dia bisa membantumu nanti dikala pertempuran berlangsung, statusmu sebagai Nareswari akan benar-benar terlaksana kala pertempuran selesai nanti, kuatkan dirimu bersamanya," lirih wanita itu membelai lembut pipi Ghea kemudian menghilang dari pandangan Ghea.
Ghea menyentuh pipi yang dibelai olehnya. "Aku akan menjaga setiap nasehatmu bu..," batin Ghea, ia tersenyum kecil.
Tepat Jeongwoo masuk ke dalam bangsal itu dengan tatapan mata lembut menatap Ghea. "Kenapa woo?" tanya Ghea kepada Jeongwoo.
"Keamanan sekitar Mahligai Indurasmi terancam kita ga bisa keluar dalam waktu dekat dari wilayah yang sudah dilindungi ini," lirih Jeongwoo membuat Ghea mengangguk paham dengan ucapan Jeongwoo. "Apa lo ga apa-apa?" tanya Jeongwoo kepada Ghea yang tersenyum tipis.
"Ga apa-apa, demi kebaikan semua orang disini, gue ga akan maksa siapapun," lirih Ghea membuat Jeongwoo tersenyum lega.
Pintu bangsal itu terketuk, Jeongwoo membukanya. "Lo sama Ghea ke ruangan gue, hal ini cukup bahaya buat rakyat biasa," lirih Jihoon membuat Jeongwoo mengangguk kecil.
Setelah Jihoon sendiri yang memberi tahu Jeongwoo untuk segera ke ruangannya, Jeongwoo membawa Ghea pergi ke sana, Jeongwoo mengetuk pintu ruangan Jihoon dan Jihoon membukanya, keduanya dipersilahkan masuk.
Disana terdapat Jihoon, Jaehyuk, Asahi, Yoshi, Arum, Arda, dan Asla dan ketika kedatangan Jeongwoo dan Ghea mereka langsung memulai percakapan yang terdengar cukup dalam ini. "Maaf sebelumnya, tapi pandangan gue tentang semua ini emang ganjil, kematian Hyunsuk dan Ghina lalu terror beruntun di wilayah Mahligai. Ini semua pasti ada kaitannya," lirih Yoshi membuat mereka semua turut larut dalam pembicaraan.
"Apa ini ada kaitannya dengan perang dingin?" pertanyaan Jihoon membuat seisi ruangan menolehkan kepalanya menatap kepadanya.
Jika ada orang-orang pemikir yang tengah berpikir seperti Yoshi dan Jaehyuk, Asahi sepertinya mencari titik terang dari segala informasi yang diketahuinya melalui kekuatannya melihat masa depan. Jihoon dan Jeongwoo yang mencari tak-tik agar tidak mudah terperosok dalam jebakan lawan. Arda dan Asla yang nampak saling bertukar informasi dengan telepati keduanya. Ghea dapat merasakan tiap-tiap keadaan orang-orang disana.
Tunggu, ia merasa ada orang selain mereka. "Kunci batin kalian," lirih Ghea membuat semua yang ada disana menatap padanya. Tepat setelah Ghea dapat fokus, ia tau ada beberapa orang yang memperhatikan mereka sedari tadi, dari jarak dekat maupun jauh. Ghea menggigit kulit ibu jarinya dengan cepat, dan darah mengucur disana, suara gemuruh langsung terdengar. Hal ini membuat orang-orang yang ada disana cukup terkejut dengan suara-suara itu.
"Mereka menggunakan ilusi dan memata-matai kalian sedari dahulu." Ghea bangkit berdiri dan melukiskan darah yang mengucur pada ibu jarinya ke dinding dekat dengan pintu membentuk pola vertikal. Ghea berbalik badan dan menatap pada Jeongwoo yang langsung paham dengan maksudnya. Jeongwoo memusatkan fokusnya dan mengetahui setiap orang yang sedari dahulu telah memata-matai mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/353737335-288-k804662.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINDAKU : THE SEVENTH GENERATION
Fanfic"Urip Iku Urup." Semua yang hidup pasti berguna, dan semua yang terjadi pasti ada hikmahnya, tak terkecuali takdir tak terduga yang dialami tiga bersaudara yang selalu mendapatkan takdir membingungkan. Mereka yang terlahir memiliki tugas, mereka ya...