DISEKAP

2.2K 81 0
                                    

happy reading
.
.
.

Markas Death Blood Mafia, terlihat amora sedang memakai kaos hitam dengan celana yang senada lalu memakai jas informal berwarna senada

setelah selesai bersiap siap, amora pun berjalan meninggalkan kamarnya menuju ruang pribadinya

saat membuka pintu ruangan amora, disana sudah ada daven dengan keadaan cukup membaik walau ada sedikit balutan di area wajahnya

setelah itu ada erlan yang tersenyum manis kearah amora, dan juga ardi yang menatap amora dengan bingung

"selamat pagi Queen"serentak mereka yang ada di ruangan tak terkecuali ardi

"pagi"jawab amora sambil berjalan ke  kursi kebesarannya

"Queen lu gak mau bilang ke allen?"tanya daven sambil menatap amora yang sedang merapihkan mejanya

"belum saatnya"jawab amora yang tidak mengalihkan pandangannya kepada daven

"kenapa?"tanya erlan sambil menatap amora dengan heran

amora yang sedang membereskan mejanyapun terhenti lalu memandang erlan

"abang udah tau?"tanya amora

"e-ee Queen gue yang kasih tau hehe"ucap daven dengan gugup

amora yang mendengar itu hanya mengangguk anggukan kepalanya lalu melanjutkan aktifitasnya

"gue perlu beresin hama itu"ucap amora membuat daven dan erlan mengangguk anggukan kepalanya

"bang erlan dari kapan bang er ada di indo?"tanya heran amora

"pas denger pesawat lo kecelakaan parah dek"jawab erlan

amora pun hanya mengangguk anggukan kepalanya lalu mengalihkan pandangannya kearah ardi

"ar gimana keadaan nek asih?"tanya amora sambil menatap kearah ardi

"baik baik aja Q-Queen"ucap ardi sambil sedikit menunduk karena di tatap erlan sama daven

"biasa aja kali di, tenang Queen kita gak gigit"ucap daven

amora yang mendengar itu mendelik tajam kearah daven di balas dengan cengiran kuda oleh daven

"lo udah nolongin gue, gue udah anggap lo kayak sodara gue sendiri"ucap amora membuat ardi mengangguk pelan

"lo mau ikutan mafia?"tanya amora pada ardi

ardi pun mengangguk dengan ragu ragu, amora yang melihat itu tersenyum tipis

"bang er, lo ajarin dia senjata dan yang lainya ya"ucap amora

"siap adek ku tercinta"ucap erlan membuat daven merinding

"yo ikut gue"ucap erlan diangguki ardi

erlan dan ardi pun keluar dari ruangan amora kini daven menatap amora

"lo udah tau latar belakangnya?"tanya daven

Transmigrasi Queen MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang