Setelah melaksanakan upacara memperingati hari sumpah pemuda disekolah, mereka, anggota-anggota Faeros lebih memilih untuk kembali kemarkas.Mereka semua tidak mengikuti kegiatan lainnya disekolah, mereka akan melakukan banyak hal nantinya, jadinya mereka tidak mengikuti kegiatan apapun disekolah.
"Yok balik kemarkas?" ajak Arta dengan semangat yang terpancar di wajahnya.
"Gak sabar gue buat party nanti, apalagi ntar malam mau konvoi, malam minggu lagi. Pasti bakalan seru!" ucap nya lagi sambil tersenyum lebar.
"Gue juga anjay, pasti anniversary kali ini bakalan seru banget apalagi sekarang pas pas malam mingguan!" sahut Ben.
"Yaudah lah ayok balik, gue udah gak sabar," lanjutnya sambil berjalan kearah parkiran.
Mereka semua berjalan kearah parkiran bersama-sama. Menghiraukan teman-teman sekelas mereka yang memanggil untuk mengikuti kegiatan disekolah.
"Pak Ketu baik-baik aja gak ya?" celetuk
Erji dengan wajah yang terlihat ke khawatiran.Mereka semua sontak menatap kearah Erji. "Gue yakin sih, Pak Ketu bakal baik-baik aja!" sahut Rio.
Mereka semua mengangukkan kepala mereka, membenarkan ucapan Rio.
"Udahlah, ayok balik kemarkas! Kita masih banyak yang mau diurus nih! Iz ngechat gue juga nih, nyuruh kita balik kemarkas!" ajak Arta sambil memakai helm full face miliknya.
Mendengar ucapan dari Arta mereka semua mulai menaiki motor mereka dan menjalankan motornya. Meninggalkan sekolah. Dan melaju dijalanan.
***
"Zen, lo yakin udah baik-baik aja?"
Entahlah pertanyaan itu sudah dilontarkan beberapa kali oleh anak-anak Faeros lainnya. Bahkan Alzien rasanya ingin melempar mereka semua keselokan.
Alzien menghela napasnya dengan pelan sebelum kembali menatap kearah Kafi. "Gue baik-baik aja, Kaf! Mending lanjutin kerja lo!"
"Ya, gue kan cuman nanya!" sewot Kafi sambil memutar bola matanya dengan malas.
"Hus hus hus! Pergi sana, gue mau pergi bentar!" usir Alzien pada Kafi.
"Lo mau kemana emangnya? Baru juga mendingan!" seloroh Astra.
"Gue mau pesen makanan buat dibagiin ke anak-anak panti sama anak-anak jalanan," balas Alzien seraya melangkah pergi dari sana.
"Gue ikut, Zen?" ujar Kai mengajukan diri.
"Ayo!"
Dengan senyuman merekah, Kai beranjak dari duduknya dan pergi menyusul Alzien. Mereka berdua langsung pergi dari sana mengunakan mobil milik Alzien yang tadi ia bawa. Karena motornya yang rusak parah, dengan terpaksa ia harus memakai mobilnya.
***
"Semuanya sudah selesai, tinggal nunggu malam aja!" ucap salah satu orang kepercayaan Farlin.
Farlin tersenyum tipis. "Bagus, semuanya sudah siap! Kalian juga sudah memberi tahu rekan-rekan saya kan?"
"Sudah, saya sudah memberi tahu semua rekan rekan Pak Farlin. Mereka juga setuju buat ngehadirin acara ini."
"Baiklah, terimakasih banyak atas bantuan kamu."
Rehan– Orang kepercayaan Farlin, terkekeh kecil mendengar ucapan dari atasannya itu. "Tidak usah berterimakasih kepada saya Pak! Itu emang kewajiban saya untuk melakukan pekerjaan yang bapak berikan kepada saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZIEN
Teen FictionKetua geng motor tapi seorang indigo? Hah! Emang ada?! Ada dong.... Dia Alzien Arvindar, seorang ketua geng motor yang mempunyai Indra keenam. Seorang cowok yang bisa melihat makhluk-makhluk halus tak kasat mata. Lalu apa jadinya jika dia bertemu de...