PART 12 : CEWEK ANEH

1.1K 69 0
                                    

HALO YORUBUNNN 🙌

APA KABAR?

BAIK DAN SEHAT SELALU YAH PARA READERS KU TERCINTA 🤩🥰

AKU BALIK LAGI, ADA YANG KANGEN GAK SAMA KECI??

VOTE KOMEN SEBELUM MEMBACA 😓

⚠️ WARNING ⚠️
TANDAI TYPONYA!

YOO.. LANJUT KUY!

HAPPY READING!

***

CEWEK ANEH


Seorang cewek dengan rambut yang  diikat menjadi satu itu menatap kosong kearah depan dengan mata tajamnya. Ia duduk dibawah pohon dengan sebotol air mineral yang ia bawa. Dirinya merasa sangat risih ketika segerombolan cowok dan cewek yang sedang membicarakan dirinya.

Ia mengalihkan pandangannya kearah samping yang dimana Alzien dan teman-temannya sedang duduk sambil berbisik-bisik.

"Ck! Berisik!" cetusnya sambil beranjak dari sana.

Cewek dengan seragam olahraga yang masih melekat di badannya itu meninggalkan lapangan basket dengan sedikit tergesa-gesa.

"Mencoba berurusan dengan ku, hmm!" gumamnya dengan seringai kecil dibibirnya.

"MISORA!"

Teriakan itu berhasil membuat cewek dengan rambut yang dikuncir kuda itu menghentikan langkah kakinya.

Ia menaikkan satu alisnya, menatap seorang cewek dengan seragam olahraga yang sama ia kenakan.

Savana Maura, itulah nama cewek yang meneriaki nya, cewek dengan suara yang sangat melengking itu berhenti tepat dihadapan cewek yang dipanggil nya dengan napas yang tak beraturan. "Mi, Lo mau kemana?" tanyanya sambil menatap cewek yang dipanggil nya dengan sebutan 'Mi' itu.

"Kelas, ganti baju," balasnya singkat.

Savana Maura, atau kerap dipanggil dengan sebutan Maura itu menatap cewek cantik dengan wajah yang sangat amat polos didepannya. "Loh, udah mau ganti baju aja lo?"

"Iya."

"Yaelah, gue manggil lo mau ajak lo main basket, Mi!" ia berdecak kesal sebelum menarik tangan cewek didepannya itu. Mengajaknya ketengah-tengah lapangan untuk bermain basket bersama teman-temannya yang lain.

Sedangkan cewek itu sudah mengerutu kesal dengan tingkat cewek didepannya ini. "Gak bisa main," ucapnya sambil tersenyum kikuk.

"Boong lo, Mi! Masa gak bisa main basket sih!"

"Beneran, aku gak bisa! Bay, aku mau ganti baju."

Ia langsung pergi meninggalkan lapangan basket dengan berlari sedikit kencang. Ia menghiraukan teriakan teman-temannya yang memanggil dirinya.

"Bodoh!"

***

Di ruang ganti, disalah satu bilik ruang ganti, seorang cewek dengan rambut yang acak-acakan mengiriskan pisau lipat dipergelangan tangannya. Tidak ada ringisan yang keluar dari bibir tipisnya. Ia malah tertawa bahagia melihat darah yang keluar dari kulitnya.

Ia memejamkan matanya sejenak, sambil menghirup aroma darah yang terus mengalir dari pergelangan tangannya.

"Tenang."

ALZIENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang