PART 33 : MISI

364 30 0
                                    

HALO YUROBUNN 🙌

YEY UP LAGI AKU 😁

Senang YA AKU UP!

Apa kabar? Sehat selalu pada readers aku tercinta

Makasih buat kalian yang masih setia nungguin cerita ALZIEN up🙌😘

SEBELUM BACA WAJIB VOTE AND KOMEN!

KOMEN: HADIR🤚
wajib guys, biar aku tau siapa aja yang setia nungguin cerita ALZIEN up!

⚠️ WARNING ⚠️
TANDAI TYPO NYA!

HAPPY READING!

***

'MISI'

Alzien dan kedua temannya telah sampai dimarkas. Mereka bertiga tidak pulang, mereka lebih memilih untuk pergi kemarkas.

"Loh, Alzien, Mara, Kai, kalian dari mana?! Kenapa tengah malem gini kemarkas? Ada hal penting?" tanya salah satu anggota Faeros yang sedang duduk di teras markas dengan anak-anak lainnya.

"Tanya sama dua orang ini?" tunjuk Alzien pada Mara dan juga Kai.

Setelahnya Alzien langsung masuk kedalam markas, meninggalkan mereka berdua yang masih diam disana.

"Kenapa?"

"Panjang ceritanya! Kapan-kapan gue kasih tau deh. Gue masuk dulu," balasnya sambil melirik kearah Mara yang kini terlihat sangat gelisah.

"Kenapa Mar? Takut lo?" tanya Kai sambil menaikkan satu alisnya.

Mereka berdua berjalan masuk kedalam markas sambil melihat Alzien yang kini sedang berjalan menuju ruangan pribadinya.

"H-hah, gue! Gue takut?! Yang bener aja seorang Mara takut."

"Perasaan gue dari tadi gak enak. Gue gelisah, Kai!" lanjut nya sambil merebahkan tubuhnya disofa panjang.

"Akhh, sakit anjir! Lo ngapain dudukin gue, Mara!" teriak Kafi kesal sambil membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Kafi! Lo ngapain baring disini?!" kaget Mara sambil bangkit dari duduknya. Sungguh ia tidak sengaja, ia juga tidak tau kalau lagi berbaring disana.

"Sorry, gue gak sengaja, Kaf," ucapnya sambil menyengir lebar.

Sedangkan Kafi hanya memutar bola matanya malas. "Sakit nih, perut gue! Dasar!"

"Lagian salah lo juga. Ngapain coba tidur disini! Noh, disana udah ada kamar khusus buat para inti Faeros," selorohnya sambil menunjuk kamar khusus milik inti Faeros dengan dagunya.

"Mager gue! Mending disini."

Setelah Kafi mengatakan itu, tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Hening, tidak ada suara. Mara yang masih sibuk bergelut dengan pikirannya, Kafi yang kini sedang berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih belum sadar dan sedangkan Kai yang kini sedang ada di dapur untuk mengisi perutnya yang kelaparan.

ALZIENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang