PART 18 : MASA LALU DAN LEMBARAN BARU

818 55 1
                                    

HALO YUROBUNNN 🙌

GIMANA KABAR KALIAN?

BAIK?

AKU LAMA UP-NYA HEHEHE 😁

MIANHAE 🙏😓

KASIH AKU SEMANGAT DONG, VOTE KOMEN JUGA😓😮‍💨

⚠️ WARNING ⚠️
TANDAI TYPONYA!

HAPPY READING!

***

MASA LALU DAN LEMBARAN
BARU

Kini mereka semua sudah selesai menikmati makanan yang Alzien berikan.

Mereka semua duduk melingkar dibawah. Kecuali Gavfi yang masih berada diatas ranjangnya.

Sempat tadi ada cekcok diantara mereka, sebab Gavfi yang kekeh ingin ikut bergabung dibawah bersama yang lainnya. Tapi, dengan tegas Alzien melarang nya dan tetap menyuruhnya untuk diatas ranjang.

Dengan amat terpaksa, Gavfi mengiakan saja ucapan Alzien. Ia tak mau membuat Alzien marah padanya.

Bahkan Alzien tidak memberikan Gavfi makanan yang ia bawa pada Gavfi, sebab Gavfi baru saja sadar dan Alzien tidak akan membiarkan Gavfi memakan makanan yang bukan dari rumah sakit.

Alzien hanya memberikan sebungkus roti pada Gavfi.

"Gue heran deh sama si Alviro," celetuk Hayyan memulai pembicaraan.

Mereka semua sontak menatap kearah Hayyan. "Maksud lo?" tanya Ben yang berada disampingnya.

"Yaa, heran aja sama makhluk seperti Alviro. Kok bisa dia punya dendam sama kita! Padahal kita gak ngapa-ngapain dia, njirr!" balas Hayyan sambil terheran-heran.

"Iya juga, dia punya dendam apa coba?" kini Gavfi yang berbicara.

"Malah gue lagi yang kena!" dengus Gavfi kesal.

Mereka semua tertawa mendengar ucapan Gavfi barusan. Dan Kai pun menyahut, "Emang nasib lo, kali, Gav."

Sedangkan Gavfi hanya memutar bola matanya malas sambil mengigit roti yang tersisa setengah.

"Gue juga gak tau! Tiba-tiba aja dia punya dendam sama kita, padahal dulu dia gak kayak gini," sahut Kai juga.

"Padahal gue sama si Alviro dulu temen dekat. Tapi sekarang dia udah berubah!" celetuk Alzien sambil memainkan jari-jarinya.

Mereka semua sontak menatap Alzien tak percaya. "Serius, Zen?! Lo temen deket dulu sama si Alviro!" ucap Kafi dengan tatapan tak percaya.

"Hmm, bahkan gue sama dia dari kecil selalu bareng. Dulu, rumah gue sama di sebelahan makanya gue sama dia udah kayak adek kakak," balas Alzien sambil tersenyum kecut.

Ia hanya bisa tersenyum kecut saat ia kembali mengingat masa-masa nya dulu bersama dengan Alviro. Teman masa kecilnya, yang selalu bersama kemanapun.

ALZIENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang